1. Social distancing
1.1. pencegahan kontak dekat antara orang sehat dengan orang sakit untuk menghindari penularan penyakit
1.2. Dengan cara:
1.2.1. Hindari orang yang menunjukkan gejala sakit
1.2.2. Jangan berpelukan, bersalaman, cipika cipiki, dan kontak fisik lainnya
1.2.3. Menjaga jarak minimal dua meter dari orang lain
1.2.4. Hindari pertemuan yang melibatkan banyak orang
2. Work from home
2.1. Bekerja dan belajar dari rumah
2.2. Berlaku untuk:
2.2.1. pekerja
2.2.2. murid sekolah
2.2.3. mahasiswa
2.3. Dampak:
2.3.1. Tidak bertemu banyak orang setiap hari
2.3.2. Tidak naik transportasi publik
2.3.3. Pola makan dan kebersihan diri lebih terjaga
3. Tidak pergi ke luar kota dan luar negeri
3.1. Dengan alasan:
3.1.1. Tamasya
3.1.2. Tiket dan akomodasi murah
3.2. Konsekuensi jika pergi:
3.2.1. Kemungkinan menjadi Carrier Virus
3.2.1.1. Tidak ada gejala
3.2.1.2. Menularkan pada orang lain yang lebih rentan
4. Pertimbangan untuk Lockdown wilayah yang terinfeksi berat
4.1. Protokol darurat mencegah orang pergi dan masuk ke sebuah wilayah.
4.2. Contoh wilayah terinfeksi:
4.2.1. Wuhan (Tiongkok)
4.2.2. Daegu (Korea Selatan)
4.2.3. kota di Italia
4.3. Kebijakan yang dibuat:
4.3.1. sekolah ditutup
4.3.2. pekerja wajib work from home
4.3.3. semua acara dibatalkan
4.3.4. semua orang tidak disarankan keluar rumah
4.4. Dampak:
4.4.1. warga stress
4.4.2. laju virus melambat signifikan
4.5. Keberhasilan:
4.5.1. Tiongkok mengurangi 202 ribu kasus virus korona
4.5.2. Polusi udara berkurang drastis, gejala pasien mereda
5. Apa yang harus dilakukan oleh orang-orang yang harus tetap beraktivitas di luar?
5.1. Selalu menjaga kesehatan dan kebersihan
5.2. Contoh pekerjaan memaksa aktivitas di luar:
5.2.1. tenaga medis
5.2.2. pegawai pelayanan publik
5.2.3. pekerja harian