1. Nilai Estetika
2. Unsur - Unsur Intrinsik Drama
2.1. Tema
2.2. Latar/setting
2.2.1. Latar Tempat
2.2.2. Latar Waktu
2.2.3. Latar Suasana
2.3. Dialog (Percakapan)
2.4. Konflik
2.4.1. Eksternal
2.4.2. Internal
2.5. Alur
2.5.1. Jumlah
2.5.1.1. Alur Tunggal
2.5.1.2. Alur Jamak
2.5.2. Urutan Waktu
2.5.2.1. Alur Maju (Progresif)
2.5.2.2. Alur Mundur (Regresif)
2.5.2.3. Alur Campuran
2.5.3. Hubungan Antar Peristiwa
2.5.3.1. Alur Erat
2.5.3.2. Alur Longgar
2.5.4. Cara Pengakhirannya
2.5.4.1. Alur Terbuka
2.5.4.2. Alur Tertutup
2.5.5. Kamus Istilah Sastra
2.5.5.1. Alur Bawahan
2.5.5.2. Alur Erat (Ketat)
2.5.5.3. Alur Longgar
2.5.5.4. Alur Menanjak
2.5.6. Tahapan-Tahapan
2.5.6.1. pengenalan Cerita/Tahapan Awal
2.5.6.2. pemunculan Konflik
2.5.6.3. Komplikasi
2.5.6.4. Klimaks
2.5.6.5. Resolusi
2.5.6.6. Akhir
2.6. Amanat
2.6.1. Nilai Agama
2.6.2. Nilai Moral
2.6.3. Nilai Budaya
2.6.4. Nilai Sosial
2.7. Tokoh
2.7.1. Sifat
2.7.1.1. Protagonis
2.7.1.2. Antagonis
2.7.1.3. Tritagonis
2.7.2. Peran
2.7.2.1. Central
2.7.2.2. Utama
2.7.2.3. Pembantu
2.8. Perwatakan/Penokohan
2.8.1. Keadaan
2.8.1.1. Fisik
2.8.1.2. Psikis
2.8.1.3. Sosiologis
2.8.2. Penampilan
2.8.2.1. Secara Langsung (Analitik)
2.8.2.2. Secara Tidak Langsung (Dramatik)
2.8.2.2.1. Dialog/percakapan antar tokoh
2.8.2.2.2. Pikiran tokoh
2.8.2.2.3. Reaksi atau tanggapan tokoh lain
2.8.2.2.4. Lingkungan tokoh
2.8.2.2.5. Keadaan fisik tokoh
2.9. Sudut Pandang
2.9.1. Sudut pandang orang pertama
2.9.2. Sudut pandang orang ketiga
3. Langkah Menyajikan Naskah Drama
3.1. Menuangkannya pada sinopsis pendek
3.2. Menentukan alur dan peran
3.3. Tentukan ide cerita
3.4. Menuliskan naskah cerita yang lebih besar berdasarkan sinopsis
3.5. Revisi naskah
4. Tahap Pementasan Drama
4.1. Menyusun naskah
4.2. Pembedahan isi naskah
4.3. Casting (pencarian pemeran)
4.4. Para pemain mulai mempelajari peran mereka masing-masing dalam cerita
4.5. Gladi bersih
4.6. Pementasan
5. Memberikan kesempatan untuk berkreasi dalam drama
6. Tragikomedi
7. Dapat meningkatkan rasa percaya diri seseorang dan meningkatkan nilai sosial seseorang
8. Ciri-Ciri Drama
8.1. Berbentuk Dialog
8.2. Memiliki Konflik
8.3. Tidak ada pengulangan dalam satu masa
8.4. Ada aksi yang harus dimainkan
8.5. Dilakonkan/diperagakan
9. Kaidah Kebahasaan Drama
9.1. Kosakata sehari-hari
9.2. Kalimat Berita (Deklaratif)
9.3. Kalimat Tanya (nterogatif)
9.4. Kalimat Saran
9.5. Kata Ganti
9.5.1. Orang Pertama
9.5.2. Orang Kedua
9.5.3. Orang Ketiga
9.6. Kalimat Perintah (Imperatif)
10. Manfaat Drama
10.1. Dapat lebih menghargai pendapat orang lain dengan lebih baik
10.2. Dalam dunia pendidikan, drama digunakan sebagai sarana edukasi yang baik dan menyenangkan
11. Tujuan Drama
11.1. Sebagai sarana bagi masyarakat di semua kalangan
11.2. Memperoleh pengetahuan tentang seni teater
11.3. Sebagai media untuk mengembangkan bakat mengenai estetika
12. Jenis-Jenis Drama
12.1. Berdasarkan Penyajian Lakon
12.1.1. Tragedi
12.1.2. Komedi
12.1.3. Opera
12.1.4. Melodrama
12.1.5. Farce
12.1.6. Tablo
12.1.7. Sendratari
12.2. Berdasarkan Ada Atau Tidaknya Naskah
12.2.1. Drama Modern
12.2.2. Drama Tradisional
12.3. Berdasarkan Sarana
12.3.1. Drama Panggung
12.3.2. Drama Radio
12.3.3. Drama Televisi
12.3.4. Drama Film
12.3.5. Drama Wayang
12.3.6. Drama Boneka
13. Struktur Drama
13.1. Prolog (Adegan Pembuka)
13.2. Dialog (Percakapan)
13.2.1. Orientasi
13.2.2. Konflik/Komplikasi
13.2.3. Resolusi
13.3. Epilog (Adegan Akhir)
14. Unsur - Unsur Ekstrinsik Drama
14.1. Faktor ekonomi
14.2. Faktor politik
14.3. Faktor sosial-budaya
14.3.1. Faktor pendidikan