1. Motivasi
1.1. dister menyimpulkan prilaku agama itu termotivasi karena
1.1.1. 1. dari perubahan wujud atau penyimpangannya
1.1.1.1. kurang makan/minum
1.1.1.2. sakit
1.1.1.3. tidur/istirahat
1.1.2. 2. frustasi
1.1.2.1. alam
1.1.2.2. sosial
1.1.2.3. moral
1.1.2.4. Maut
1.1.3. 3. Dorongan menjaga kesusilaan dan ketertiban
1.1.4. 4. Dorongan mengatasi ketakutan
2. Fantasi
2.1. proses berfikir sadar tidak sadar tanpa terganggu lingkungan sekitar untuk memikirkan dan merasakan sesuatu yang berkaitan dengan dunia luarnya, dengan mendeskripsikan serta menciptakan situasi yang belum pernah terjadi sama sekali
3. Ide
3.1. Dasar ide kemanusiaan adalah kebahagiaan, dengan demikian manusia yang mengharapkan keselamatan, kebahagiaan dan kenikmatan, dalam hidup akan mencari ide supaya dapat mengapainya, dengan memperjuangkan waktu dan waktu yang lama
3.1.1. dengan analisi demikianlah, ide lah yang membantu pikiran, prasaan dan fantasi manusia tentang eksistensi Tuhan.
4. Sugeng Riyadi 1192020238 Mind Mapping
5. Pikiran
5.1. Dengan adanya proses berpikir yang berorientasi pada logis dan beralasan pada sebab akibat, dengan bantuan bahasa, dari sekian kemungkinan lahirlah gelaja jiwa keagamaan
5.1.1. Melalui pengidentifikasian dengan adanya objek objek nyata, seperti Pohon, manusia, binatang dan sebagainya.
5.1.2. Dengan demikian kita harus meyakini keberadaan tuhan melalui keyakinan atas objek yang kita lihat secara real
6. Emosi
6.1. Wieman mengemukakan ada 3 argumen
6.1.1. Institusi dan Orang yang beragama mempertaruhkan keberagamaan nya melalui hubungan, interaksi oleh lisan, namun ungkapan dan kata-kata yang menggores hati nurani adalah pendekatan sentimental dan emosional.
6.1.2. emosi juga sebagai pemimpin dalam mengimajinasikan kehadiran Tuhan
6.1.2.1. Gejala umum peran emosi sebagai gejala jiwa keagamaan melalui, tulisan dan lisan, disaat seseorang memerhatikan sesuatu dengan emosi, saat itulah kata hatinya meluncur mendesak merasakan keagungan tuhan yang maha esa
6.1.3. orang yang beragama dituntut membuktikan keberadaan tuhan dengan seremonial peribadahan dalam agama, beribadah ini perlu menggunakan emosional dan prasaan sehingga dapat merasakan arti ibadah yang dilaksanakannya