Lancez-Vous. C'est gratuit
ou s'inscrire avec votre adresse e-mail
mioma uteri par Mind Map: mioma uteri

1. DEFINISI

1.1. Lengkapnya disebut leiomioma uteri (fibroid) Angka kejadiannya sekitar 20% pada usia seki tar 40 tahun dan tidak pernah terjadi pada ma sa sebelum menarche. Tumor ini berpotensi cepat membesar, dapat pula berdegenerasi ganas, komplikasi yang sering diakibatkan oleh pembesarannya yang dapat menyebabkan per darahan uterus abnormal dan pendesakan ke organ sekitarnya

2. KLASIFIKASI

2.1. submukosum

2.2. intramuralis

2.3. subserosum

3. ETIOLOGI

3.1. adanya sel sel otot imature yang terdapat pada sel nest dan dirangsang terus menerus oleh estrogen.

4. PATOFISIOLOGI

4.1. Transformasi miosit-miosit normal menjadi miosit yang tidak normal, akibat mutasi somatik

4.2. Pertumbuhan miosit-miosit yang tidak normal menjadi tumor yang nampak secara klinis

5. CMD

5.1. anamnesis

5.1.1. PUA

5.1.1.1. endomet lebih luas, kontraksi miomet

5.1.2. nyeri

5.1.2.1. striktura kanalis serviks,submukosm dikeluarkan

5.1.3. Tanda penekanan

5.1.4. Gangguan fertilitas

5.2. pemfis

5.2.1. Palpasi teraba masa tumor supra simfisis pubis konsistensi kenyal,lokasi median

5.2.2. VT

5.2.3. Pemeriksaan sondase

5.2.3.1. uterus membesar lebih dari 10 cm

5.3. penju

5.3.1. USG

5.3.2. CT scan

5.3.3. MRI

6. KOMPLIKASI

6.1. Nekrosis dan infeksi

6.2. Torsi

6.3. Leiomiosarkoma

7. prognosis

8. DD PERUT MEMBESAR

8.1. perut bagian bawah

8.1.1. pembesaran dapat berasal dari hernia, kandung kemih, usus, maupun organ-organ reproduksi wanita

8.2. sekitar pusar

8.2.1. pembesaran dapat disebabkan oleh hernia, masalah pada lambung maupun usus

8.3. ulu hati

8.3.1. sumber masalah bisa disebabkan oleh lambung, pankreas, liver, usus besar

8.4. perut atas kiri

8.4.1. pembesaran pada limpa, pankreas, atau masalah pada lambung, usus besar, maupun ginjal kri

8.5. perut atas kanan

8.5.1. diantaranya dapat disebabkan oleh pembesaran liver, masalah pada kantung empedu, usus besar, maupun ginjal kanan

9. PATOGENESIS NEOPLASMA

9.1. degerasi hialin

9.1.1. jar ootot dan fibrous diganti jaringan hialin yang lebih lunak

9.2. degenerasi kistik

9.2.1. jar hialin rusak, suplai darah kurang hialin menjadi cair, sehingga konsistensi tumor lunak

9.3. degenerasi kalkarosa/pengapuran

9.3.1. setelah ,menopause disebut womb stone.

9.4. degenerasi karneosa/merah

9.4.1. fibroid mengalami perdarahan. ini terjadi selama kehamilan

9.5. degenerasi lemak

9.5.1. fibroid mengalami perlemakan

9.6. degenerasi sarkomatosa

9.6.1. fibroid mengalami pembesar an yang cepat, terjadi sekitar 1 : 1000 mioma uteri.

10. FS

10.1. lebih dari 40 tahun.

10.2. Riwayat keluarga mengidap mioma

10.3. Menstruasi pertama sebelum usia 10 tahun

10.4. Belum pernah hamil sebelumnya

10.5. Berat badan berlebih atau obesitas.

10.6. Diet tinggi konsumsi daging merah, tetapi rendah sayuran hijau.

10.7. minuman beralkohol

10.8. merokok.

10.9. Penggunaan alat kontrasepsi hormonal yang tinggi estrogen.

11. HISTOPATOLOGOI

11.1. Makroskopis

11.2. Mikroskopis

12. TATALAKSANA

12.1. NSAID

12.2. Hormonal

12.3. Operatif (laparotomi/laparoskopi)

12.4. Radioterapi

13. EDUKASI

13.1. Menghindari faktor risiko

13.2. Memeriksakan kehamilan secara rutin untuk mengetahui bila terdapat massa.

13.3. Edukasi bahwa mioma uteri merupakan tumor jinak yang sering ditemui

13.4. Edukasi mengenai berbagai pendekatan diagnosis dan tata laksana penyakit

13.5. Edukasi tanda bahaya, khususnya tanda-tanda keganasan