Mengapa Manusia Belajar

Track and organize your meetings within your company

Começar. É Gratuito
ou inscrever-se com seu endereço de e-mail
Mengapa Manusia Belajar por Mind Map: Mengapa Manusia Belajar

1. Faktor Internal

1.1. 1. Eksistensi Manusia

1.1.1. Manusia mempunyai tujuan hidup dan tujuan tersebut dijadikan sebagai pedoman untuk melangsungkan kehidupan

1.1.2. Manusia mempunyai tujuan hidup dan tujuan tersebut dijadikan sebagai pedoman untuk melangsungkan kehidupan

1.1.2.1. Martin Buber : hakikat manusia adalah karena adanya manusia yang lain (the essence of man is man with man)

1.1.2.2. Rene Descartes : COGITO ERGO SUM : "saya berpikir, oleh karena itu saya ada"

1.1.2.3. John Locke : TABULA RASA : manusia lahir seperti kertas putih dan kepribadiannya tergantung dari coretan-coretan yang diberikan manusia lain pada kertas tersebut.

1.2. 2. Ciri Perkembangan Manusia (Stern)

1.2.1. 1. The drive to grow : dorongan untuk tumbuh, dorongan untuk mengupayakan diri (self generating)

1.2.1.1. Menimbulkan berbagai dorogan : the drive to create, to grow and develop, mengubah, dan mengaktualisasi diri.

1.2.2. 2. The drive to survive : dorongan untuk mempertahankan diri, sehingga manusia harus mampu mempertahankan kelangsungan dirinya (self sustaining)

1.3. 3. Nature dan Nurture

1.3.1. Nature : genetik, diturunkan

1.3.2. Nurture : sifatnya eksternal, berasal dari lingkungan. Faktor lingkungan terkait gizi, sarana, cinta, dan keamanan

1.4. 4. Asas Ingin Menjadi

1.4.1. Teori Konstruktivisme (Piaget) : menjelaskan bahwa individu membangun pengetahuan dari dalam dirinya sendiri melalui proses interaksi diri, antara lain:

1.4.1.1. 1. Asimilasi : Proses memberi respon terhadap stimulus tertentu

1.4.1.2. 2. Adaptasi : Proses interaksi terus menerus antara lingkungan dan kondisi manusia

1.4.1.3. 3. Akomodasi : Perubahan respons terhadap tuntutan lingkungan

1.4.1.4. 4. Equilibrium : Keseimbangan asimilasi dan akomodasi

1.4.1.5. 5. Perluasan Skema : caranya berpikir

2. Faktor Eksternal

2.1. 1. Perubahan Cepat

2.1.1. Proses globalisasi mengakibatkan restrukturisasi dunia disertai banjir informasi. Kita adalah bagian dari masyarakat informasi (information based society)

2.1.1.1. Information based society memberi peluang dan hak pada setiap individu untuk berpartisipasi dan berkontribusi terhadap perkembangan keluarga, masyarakat dan bangsa

2.1.1.2. Karena kondisi perubahan yang cepat dan terus menerus, manusia dituntut untuk tidak saja paham tetapi juga melakukan tindakan dan refleksi (action and reflection)

2.1.1.3. Menurut Semiawan diperlukan juga fleksibiltas, keterbukaan, berpikir kreatif, kritis, ketangkasan, kepekaan, kemampuan mengidentifikasi masalah, dan kemampuan untuk bekerjasama

2.2. 2. Konteks Kehidupan

2.2.1. Konsep pendidikan kini mengacu pada paradigma pendidikan sepanjang hayat. Hanya saja, masalahnya sekarang mengisyaratkan bahwa manusia terus menerus berada pada fase perkembangan tertentu dan terbentuk kemampuannya, dalam konteks dan cara tertentu (Semiawan)

2.3. 3. Tuntutan Pekerjaan

2.3.1. Untuk dapat survive di suatu pekerjaan, individu harus dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, menyesuaikan diri terhadap berbagai macam perubahan (baik berkaitan dengan keterampilan menggunakan peralatan yang canggih maupun keterampilan mental yang dipersyaratkan)

2.3.1.1. Sternberg :keberhasilan seseorang dalam hidup sangat ditentukan oleh empat potensi dalam diri, yaitu daya ingat, kemampuan menganalisis, kreativitas, dan kemampuan praktis

2.4. 4. Tuntutan Sekolah

2.4.1. Manusia harus dapat berkembang dan mengikuti teknologi yang terjadi sesuai dengan zaman. Di dunia pendidikan, peran guru sangat penting agar dapat membimbing muridnya dalam mengikuti perkembangan ini.

2.4.1.1. Dampak positif : bertambah luasnya wawasan anggota masyarakat terpelajar hingga meningkatnya kemampuan berpikir

2.4.1.2. Dampak negatif : kurang adanya waktu mencerna rangkaian kejadian-kejadian yang terjadi demikian cepat. Akibatnya tidak sepenuhnya ada pemahaman terhadap maknanya.

3. TERIMA KASIH