Tourism Introduction

Começar. É Gratuito
ou inscrever-se com seu endereço de e-mail
Tourism Introduction por Mind Map: Tourism Introduction

1. Daerah Tujuan Pariwisata

1.1. defisi daerah tujuan pariwisata ( destinasi pariwisata).

1.1.1. destinasi pariwisata adalah tempat unik dimana pengunjung menghabskan setidaknya satu malam dan memamerkan produk pariwisata seperti atraksi, layanan pendukung dan sumber daya pariwisata lengkap dengan manajemen yang ditentukan, batas fisik dan administratif dan crita yang terkenal.

1.2. komponen pembentuk daerah tujuan pariwisata.

1.2.1. Attraction

1.2.1.1. komponen utama pembentuk daerah tujuan pariwisata (destinasi pariwisata).

1.2.2. Amenities

1.2.3. Access

1.2.3.1. bagaimana wisatawan dapat menjangkau destinasi pariwisata tersebut / bagaimana agar sampai kedaerah tujuan pariwisata tersebut.

1.2.4. Awareness

1.2.4.1. standar kualitas dengan jaminan kualitas.

1.2.5. Ancillary service

1.2.5.1. kelembagaan yang mengelola suatu destinasi.

2. Wisatawan dan Dokumen Perjalanan

2.1. pengertian wisatawan

2.2. karakteristik wisatawan dan karakteristik perjalanan

2.2.1. karakteristik wisatawan sosio-demografis:

2.2.1.1. jenis kelamin

2.2.1.2. umur

2.2.1.3. tingkat pendidikan

2.2.1.4. kegiatan bekerja apa atau tidak bekerja

2.2.1.5. pendapatan

2.2.1.6. status perkawinan, jumlah anggota keluarga dan komposisinya

2.2.1.7. tipe keluarga

2.2.1.8. habit, hobby, culture, religion

2.3. jenis-jenis wisatawan

2.3.1. jenis-jenis wisatawan menurut sifatnya

2.3.1.1. organized Mass Tourist (wisatawan massal kelompok)

2.3.1.2. Individual Mass Tourist ( wisatawan massal individu)

2.3.1.3. Explorer (penjelah)

2.3.1.4. Drifter (petualang)

2.3.2. jenis-jenis wisatawan menurut asalnya:

2.3.2.1. wisatawan Nusantara

2.3.2.2. Wisatawan Mancanegara

2.3.2.3. Wisatawan Nasional

2.4. motivasi wisatawan dalam melalukan perjalanan wisata dan tidak melakukan perjalanan wisata

2.4.1. motivasi menurut Plog:

2.4.1.1. Psychocentric

2.4.1.2. Allocentric

2.4.1.3. Mid-Centric

2.4.2. motivasi menurut perjalanan wisata Ryan 1991

2.4.2.1. Pull Factor (faktor penarik)

2.4.2.1.1. Incentive schemes

2.4.2.1.2. visiting friend

2.4.2.1.3. visiting relatives

2.4.2.1.4. Tourist attraction

2.4.2.1.5. Culture

2.4.2.1.6. Natural enviroment and man-made enviroment

2.4.2.1.7. special event

2.4.2.1.8. wholesale marketing

2.4.2.1.9. retail Advertising

2.4.2.1.10. National promotion

2.4.2.1.11. Location climate

2.4.2.2. Push Factor (faktor pendorong)

2.4.2.2.1. Escape

2.4.2.2.2. Relaxation

2.4.2.2.3. play

2.4.2.2.4. strengthening family bonds

2.4.2.2.5. prestige

2.4.2.2.6. social interaction

2.4.2.2.7. Romance

2.4.2.2.8. self fulfillment

2.4.2.2.9. wish fulfillment

2.5. dokumen perjalanan wisatawan

2.5.1. Surat keterangan yang dipergunakan selama dalam perjalanan yang menerangkan orang (wisatawan) yang namanya tercantum pada surat keterangan tersebut, baik kebangsaannya, jabatannya, identitasnya, keterangan khusus sehubungan dengan perjalanan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang berwenang untuk masing-masing dokumen tersebut”

3. Kelembagaan Pariwisata

3.1. kelembangaan kepariwisataan di destinasi pariwisata indonesia

3.1.1. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang RIPPARNAS, secara umum pengembangan konsep kelembagaan lebih berorientasi kepada bagaimana pemerintah dapat meningkatkan partisipasi semua pihak dalam rangka pengembangan kepariwisataan.

3.2. Triple helix dan penta helix

3.2.1. pemerintah (fasilitator dan regulator)

3.2.2. Masyarakat ( pelaksana, tuan rumah, subjek).

3.2.3. Swasta (pelaksana, pengembang, investor)

3.3. penguatan SDM Pariwisata

3.3.1. pemerintah

3.3.2. Akademisi

3.3.3. Bisnis

3.3.4. Komunitas

3.3.5. Media

3.4. Gabungan Industri pariwisata Indonesia

3.4.1. gabungan asosiasi usaha pariwisata, asosiasi profesi pariwisata, pengusaha pariwisata dan asosiasi kepariwisataan lainnya sebagai mitra kerja pemerintah dalam suatu wadah komunikasi dan konsultasi dalam penyelenggaraan dan pembangunan kepariwisataan.

3.5. penguatan Organisasi kepariwisata

4. Usaha Pariwisata

4.1. pengertian usaha pariwisata

4.1.1. “Usaha Pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata”

4.2. peran pengusaha pariwisata dalam pembangunan indonesia

4.3. cara menjalankan usaha pariwisata

4.3.1. usaha pariwisata diatur dengan peraturan Menteri (permen)

4.4. jenis-jenis usaha pariwisata

4.4.1. 1. daya tarik wisata

4.4.1.1. segala sesuatu yang mempunyai keunikan, kemudahan, dan nilai yang berwujud keanekaragaman, kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau kunjungan para wisatawa

4.4.2. 2. kawasan pariwisata

4.4.2.1. usaha yang kegiatannya membangun atau mengelola kawasan dengan luas wilayah tertentu untuk memenuhi kebutuhan pariwisata

4.4.3. 3. jasa transportasi

4.4.3.1. usaha khusus yang menyediakan angkutan untuk kebutuhan dan kegiatan pariwisata.

4.4.4. 4. jasa perjalanan wisata

4.4.4.1. usaha biro perjalanan wisata dan usaha agen perjalanan wisata.

4.4.5. 5. jasa makanan dan minuman

4.4.5.1. usaha jasa penyediaan makanan dan minuman yang dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan dapat berupa restoran, kafe, rumah makan, dan bar/kedai minum.

4.4.6. 6. penyediaan akomodasi

4.4.6.1. usaha yang menyediakan pelayanan penginapan yang dapat dilengkapi dengan pelayanan pariwisata lainnya. Usaha penyediaan akomodasi dapat berupa hotel, vila, pondok wisata, bumi perkemahan, persinggahan karavan, dan akomodasi lainnya yang digunakan untuk tujuan pariwisata.

5. Pemasaran Pariwisata

5.1. pengertian pemasaran

5.1.1. pemasaran didasari oleh kebutuhan konsumen sebagai pangkal dari semua usaha organisasi pemasaran untuk mencari keuntungan

5.2. pemasaran pariwisata

5.2.1. serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan produk wisata dan mengelola relasi dengan wisatawan untuk mengembangkan Kepariwisataan dan seluruh pemangku kepentingannya”

5.3. konsep pemasaran jasa/ pariwisata

5.3.1. konsep service

5.3.1.1. Marketing barang/ industri

5.3.1.1.1. customer satisfaction

5.3.1.1.2. standard operational procedure (SPO)

5.3.2. Marketing pariwisata / Hospital

5.3.2.1. Loyal

5.3.2.2. wiling

5.3.2.3. Growth

5.3.2.4. feeling (Emotional)

5.4. resiko produk wisata

5.4.1. Risiko dalam produk wisata seringkali menjadi faktor pertimbangan bagi wisatawan untuk membuat keputusan berwisata.

5.5. service quality

6. pariwisata Berkelanjutan

6.1. Definisi pariwisata berkelanjutan

6.1.1. kegiatan pariwisata yang memperhitungkan penuh mengenai dampak (negatif) ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan saat ini dan masa depan, untuk memenuhi kebutuhan wisatawan, industri pariwisata, lingkungan, dan masyarakat.

6.2. konsep pariwisata berkelanjutan

6.3. Sustainable Development Goals tujuan pembangunan berkelanjutan

6.3.1. Tanpa kemiskinan

6.3.2. Tanpa kelaparan

6.3.3. kehidupan dan sejahtera

6.3.4. pendidik berkualitas

6.3.5. kesetaraan gender

6.3.6. Air bersih sanitasi layak

6.3.7. Energi bersih dan terjangkau

6.3.8. pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi

6.4. prinsip pariwisata berkelanjutan

6.4.1. partisipasi

6.4.2. keikutsertaan para pelaku

6.4.3. kepemilihan lokal

6.5. contoh pembangunan pariwisata berkelanjutan

7. Peluang dan Tantangan Pariwisata

7.1. Introduction

7.2. Class Contract

7.3. Material, media, method

7.4. why Tourism

8. Sejarah Ilmu dan Pariwisata

8.1. permulaan pariwisata

8.2. sejarah singkat lahirnya ilmu pariwisata di indonesia

8.3. ilmu pariwisata

8.3.1. ontologi

8.3.1.1. ilmu pariwisata harus menyediakan fokus objek informasi ilmiah yang akan dikaji.

8.3.2. Epistemologi

8.3.2.1. merujuk kepada cara mendapatkan kebenaran atas objek ilmu.

8.3.3. Aksiologi

8.3.3.1. aspek nilai (manfaat) dari suatu ilmu.

8.4. paradigma pariwisata

8.4.1. kerangka berfikir model dalam teori pengetahuan.

9. Definisi Konsep dan Sistem

9.1. perjalanan

9.1.1. perjalanan adalah kegiatan yang dilakukan untuk berpindah dari satu tempat ketempat sebagainya

9.2. wisata

9.2.1. wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi,atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam waktu sementara.

9.3. pariwisata

9.3.1. pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah.

9.4. kepariwisata

9.4.1. kepariwisata adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, pmerintah daerh dan pegusaha.

9.5. sistem kepariwisataan Indonesia

9.5.1. Destinasi

9.5.2. Industri pariwisata

9.5.3. kelembagaan kepariwisataan

9.5.4. pemasaran pariwsata

10. kebijakaan Pariwisata di Indonesia

10.1. Tourism policy Indonesia

10.2. pengertian undang-undang

10.2.1. undang-undang adalah aturan main bagi rakyat untuk mengatur kehidupan bersama untuk tujuan negara.

10.3. proses terbentuknya uu kepariwisata

10.4. sejarah undang-undang kepariwisataan

10.5. perbedaan uu kepariwisataan no 9 tahun no 10 tahun 2009

10.5.1. pada undang-undang no 10 tahun 2009 dijelaskan menimbang bahwa tujuan dari pariwista untuk ekonomi.

10.6. rangkuman uu Bab 1-XVII (penjelasan secara umum)

10.7. pp 50 tahun 2011 rencana induk pembangunan pariwisatanasional

10.7.1. peraturan pemerintah nomor 50 tahun2011 tentang rencana induk pembangunan pariwisata Nasional 2011-2026

11. Daya Tarik Wisata

11.1. daya tarik wisata

11.1.1. daya tarik wisata adalah sebuah kemampuan/ kekuatan yang dimiliki untuk dapat mendatangkan/ menarik suatu kegiatan wisata.

11.2. aspek yang membentuk daya tarik wisata

11.2.1. something to Do

11.2.1.1. melalukan sesuatu: makin mengesankan. makin didambakan.

11.2.2. something to SEE

11.2.2.1. melihat pemandangan yang beda/ daily life: makin marik, makin ditilik.

11.2.3. something to BUY

11.2.3.1. memiliki barang atau jasa: makin unik, makin dihargai

11.2.4. something to ENJOY

11.2.4.1. menjelajah alam/ lingkungan: makin memesona, makin dipuja.

11.2.5. something to IMPRESS

11.2.5.1. memperoleh kenangan: makin dalam , makin dikenang.

11.3. jenis-jenis daya tarik wisata

11.3.1. pp 50 tahun 2011 rencana induk pembangunan kepariwisataan Nasional tahun 2010 , 2025 daya tarik wisata di bagi menjadi 3 yaitu:

11.3.1.1. a. Daya Tarik Wisata Alam (natural).

11.3.1.1.1. daya tarik wisata (atraksi) yang berupa keanekaragaman dan keunikan lingkungan alam dari hasil karya cipta Tuhan.

11.3.1.2. b. Daya Tarik Wisata Budaya (Cultural).

11.3.1.2.1. daya tarik wisata berupa hasil oleh cipta, rasa dan karsa manusia secara sadar sebagai makhluk budaya yang atau merpakan hasil karya cipta manusi/ masyarakat.

11.3.1.3. c. Daya Tarik Wisata Buatan (Man-Made).

11.3.1.3.1. daya tarik wisata khusus yang merpakan kreasi artisial-buatan tidak alami (artificially created) dan kegiatan-kegiatan manusi lainnya di luar ranah wisata alam dan wisata budaya (PP 50 tahun 2011).

12. Manajemen Pariwisata

12.1. pengertian manajemen

12.1.1. seperangkat pran, seseorang/sekelompok, fungsi-fungsi (perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan kontrol), berkoordinasi tujuan.

12.2. perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan

12.2.1. perencanaan adalah proses menetapkan tujuan dan bagaimana cara mencapainya.

12.2.2. pengorganisasian adalah suatu kegiatan untuk menetapkan, menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan untuk mencapai visi dan misi.

12.3. prinsip-prinsip dasar manajemen pariwisata

12.4. metode manajemen pariwisata

12.4.1. konsultasi dengan pemangku kepentingan

12.4.2. indentifikasi Isu

12.4.3. penyusunan kebijakan

12.4.4. pembentukan dan perdanaan agen tugas khusus

12.4.5. penyediaan fasilitas dan operasi

12.4.6. penyediaan kebijakan (pajak,regulasi, dan lain-lain)

12.4.7. penyelesaian konflik kepentingan

12.5. modal manajemen pariwisata

12.5.1. Destinasi pariwisata

12.5.2. Industri pariwisata

12.5.3. kelembagaan kepariwisataan

12.5.4. pemasaran pariwisata