ISLAMISASI ILMU PENGETAHUAN
by nabila urbaningrum
1. Pendekatan islamisasi ilmu pengetahuan
1.1. Pendekatan Labelisasi / ayatisasi
1.1.1. Pendekatan labelisasi berdasarkan pada asumsi bahwa Al Qur’an merupakan wahyu Allah yang bisa memberi penjelasan tentang segala sesuatu. sebagaimana dinyatakan dalam Al Qur’an Surat an Nahl ayat 89 ”.....dan kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (muslim)” (An Nahl : 89).
1.2. Pendekatan Aksiologis
1.2.1. Pada pendekatan ini, Islamisasi dilakukan dengan cara menjadikan Islam sebagai landasan penggunaan ilmu pengetahuan. ilmu pengetahuan tidak dipermasalahkan, yang dipermasalahkan adalah orang yang menggunakan ilmu pengetahuan tersebut. Manusia sebagai pengguna ilmu pengetahuan akan menentukan ke arah mana ilmu pengetahuan dan teknologi digunakan. Dalam pendekatan ini diasumsikan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah netral. Dengan demikian, ilmu pengetahuan dan teknologi bisa memberi manfaat besar bagi umat manusia, dan bukan sebaliknya membawa bencana bagi kemanusiaan.
1.3. Pendekatan Internalisasi Nilai-nilai Islam dan Konsep Tauhid
1.3.1. Dalam pendekatan ini, Islamisasi ilmu pengetahuan dilakukan dengan cara memasukkan nilai-nilai Islam kedalam konsep ilmu pengetahuan dan teknologi. Asumsinya adalah ilmu pengetahuan tidaklah netral, tetapi penuh muatan-muatan nilai-nilai yang dimasukkan oleh orang yang merancangnya. Pendekatan penerapan konsep Tauhid, merupakan penegasan dari pendekatan penerapan nilai-nilai Islam. Pada pendekatan ini, Islamisasi ilmu pengetahuan dilakukan dengan menjadikan konsep Tauhid sebagai paradigma bangunan Ilmu pengetahuan dan Teknologi. Dalam konsepsi Tauhid, ilmu pengetahuan pada hakekatnya adalah dari Allah, yang disebut ilmullah.
2. Pengertian
2.1. Islamisasi ilmu merupakan istilah yang mendiskripsikan berbagai usaha dan pendekatan untuk mensitesakan antar etika islam dengan berbagai bidang pemikiran modern.
2.2. Produk akhirnya akan menjadi ijma’ (kesepakatan) baru bagi umat islam dalam bidang keilmuan yang sesuai dan metode ilmiah tidak bertentangan dengan norma-norma islam.
3. Pengembangan islamisasi ilmu pengetahuan
3.1. slamisasi ilmu pengetahuan pada dasarnya telah berlangsung sejak permulaan Islam hingga zaman kita sekarang ini. Wahyu yang pertama diturunkan kepada nabi secara jelas menegaskan semangat Islamisasi ilmu pengetahuan
3.2. Ide yang disampaikan Al-Qur'an tersebut membawa suatu perubahan radikal dari pemahaman umum bangsa Arab pra-Islam, yang menganggap suku dan tradisi kesukuan serta pengalaman empiris, sebagai sumber ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan
3.3. pada masa pemerintahan Daulah Bani Abbasiyah, proses Islamisasi ilmu ini berlanjut secara besarbesaran, yaitu dengan dilakukannya penerjemahan terhadap karyakarya dari Persia dan Yunani yang kemudian diberikan pemaknaan ulang disesuaikan dengan konsep Agama Islam
3.4. Ide Islamisasi ilmu pengetahuan ini dimunculkan kembali oleh Syed Hossein Nasr, pemikir muslim Amerika kelahiran Iran. Beliau menyadari akan adanya bahaya sekularisme dan modernisme yang mengancam dunia Islam. Karena itulah beliau meletakkan asas untuk konsep sains Islam dalam aspek epistemologis, ontologi maupun aksiologis melalui karyanya Science and Civilization in Islam, Islamic Science, dan Islamic Art and Spirituallity.
3.5. Di kancah internasional, gagasan Islamisasi Ilmu Pengetahuan dianggap dipelopori Ismail Raji al-Faruqi, padahal Faruqi menggagas teori Islamisasi ilmu pengetahuan sepuluh tahun setelah Naquib Al Attas. Sebagaimana Al Attas, Ismail Raji Al Faruqi, ilmuwan Muslim terkemuka kelahiran Palestina, memimipin institusi yang misi dan tujuan terpenting (raison d’etre)nya menggodok dan mensosialisasikan gagasan Islamisasi ilmu pengetahuan.