1. Pelaporan Keuangan Pokok Perusahaan
1.1. Laporan keuangan adalah merupakan hasil dari kegiatan operasi normal perusahaan akan memberikan informasi keuangan yang berguna bagi entitas-entitas di dalam perusahaan itu sendiri maupun entitas-entitas lain di luar perusahaan.
1.2. Pihak Yang Membutuhkan
1.2.1. Pemilik Perusahaan Manajer atau Pimpinan perusahaan Para Investor Kreditor Pemerintah
1.3. Fitur Umum
1.3.1. a. Dasar Aktual b. Kelangsungan Usaha
1.4. Karakteristik
1.4.1. a. Dapat Dipahami b. Relevan c. Dapat Dibandingkan d. Keandalan
1.5. Kendala
1.5.1. a. Tepat Waktu b. Keseimbangan antara Biaya dan Manfaat c. Keseimbangan di antara Karakteristik Kualitatif d. Penyajian Waja
1.6. Unsur
1.6.1. • Laporan Laba Rugi (komperhensip) • Laporan Perubahan Modal • Laporan Arus Kas • Catatan Atas Laporan Keuangan
1.7. Pengukuran Unsur
1.7.1. Aset/Aktiva
1.7.1.1. 1. Biaya historis. 2. Biaya kini (current cost) 3. Nilai realisasi/penyelesaian (realisable/settlement value). 4. Nilai sekarang (present value).
1.7.1.2. Golongan
1.7.1.2.1. Aktiva Lancar
1.7.1.2.2. Investasi Jangka Panjang
1.7.1.2.3. Aktiva Tetap
1.7.1.2.4. Aktiva Tidak Berwujud
1.7.1.2.5. Aktiva lain-lain
1.7.2. Kewajiban
1.7.2.1. Kewajiban jangka pendek
1.7.2.1.1. a) Utang usaha b) Wesel bayar c) Beban yang masih harus dibayar d) Pendapatan diterima di muka
1.7.2.2. Kewajiban jangka panjang
1.7.2.2.1. 1) Pinjaman obligasi 2) Utang hipotek
1.7.3. Ekuitas
1.7.4. Penghasilan (income)
1.7.5. Beban (expenses)
2. Analisis Perbandingan Laporan Keuangan
2.1. Faktor
2.1.1. Likuiditas
2.1.1.1. a. Kewajiban keuangan yang berhubungan dengan pihak luar perusahaan (kreditur) b. Kewajiban keuangan yang berhubungan dengan proses produksi (intern perusahaan)
2.1.2. Solvabilitas
2.1.2.1. a. Perusahaan yang likuid dan solvable b. Perusahaan yang likuid tetapi insolvable c. Perusahaan yang likuid dan insolvable d. Perusahaan yang likuid tetapi solvable
2.1.3. Rentabilitas atau profitability
2.1.4. Stabilitas usaha
2.2. Prosedur
2.2.1. a. Laporan tersebut disesuaikan dengan tekanan atau tujuan management atau maksud pengguna laporan tertentu. b. Perbedaan pendapat diantara mereka yang menyusun laporan tersebut. c. Perbedaan pengetahuan serta pengalaman daripada akuntan yang menyusun laporan d. Adannya kegagalan untuk mengetrapkan sebutan-sebutan (terminology) ataupun klasifikasi yang terbaru yang telah diterima umum atau lazim digunakan
2.3. Metode
2.3.1. Metode Analisa
2.3.1.1. 1) Analisa Horisontal / Analisa Dinamis 2) Analisa Vertikal / Analisa Statis
2.3.2. Teknik Analisa
2.3.2.1. 1) Analisa Perbandingan Laporan Keuangan 2) Trend atau tendensi posisi (trend percentage analysis), 3) Laporan dengan prosentase per komponen atau common size statement 4) Analisa sumber dan penggunan Modal kerja 5) Analisa sumber dan penggunaan kas (kas flow atatement analysis) 6) Analisa ratio 7) Analisa perubahan laba kotor (gross profit analysis) 8) Analisa Break-Event
2.4. Analisa Pembanding
2.4.1. Faktor yang Mempengaruhi
2.4.1.1. Likuiditas Solvabilitas Profitabilitas Stabilitas usaha
2.4.2. Perbandingan Laporan Keuangan
2.5. Trend
2.5.1. 1. Teknik analisa ini hanya praktis apabila digunakan jangka waktu lebih dari tiga tahun. 2. Dalam menganalisa mengunakan indeks yang dinyatakan dalam prosentase.
3. Analisa Laporan Keuangan
3.1. Komponen
3.1.1. Laporan Posisi Keuangan / Neraca (Balance Sheet).
3.1.2. Laporan Laba Rugi (Income Statement).
3.1.2.1. 1) Bentuk satu, laporan laba rugi komprehensif 2) Bentuk dua laporan : Laba rugi terpisah dan Laba rugi komprehensif 3) Single step model 4) Multistep model
3.1.3. Laporan perubahan ekuitas
3.1.3.1. a. Modal awal b. Laba (rugi) tahun berjalan c. Pembayaran dividen d. Pencadangan saldo laba untuk cadangan tujuan e. Modal akhir
3.1.4. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement).
3.1.4.1. Aktivitas operasional (Operating). Aktivitas Investasi (Investing). Aktivitas pendanaan atau pembiayaan (Financing).
3.1.5. Laporan posisi keuangan pada awal periode sebelumnya
3.1.6. Catatan atas laporan keuangan
3.2. Teknik Analisis
3.2.1. Analisis Perbandingan Laporan Keuangan (Comparative Statement Analysis)
3.2.1.1. Perbandingan Pendapatan Analisis Laporan Keuangan (Comparative Income Statement Analysis) Perbandingan Posisi Analisis Laporan Keuangan (Comparative Position Statement Analysis)
3.2.2. Analisis Laporan Keuangan Sistem Trend (Trend Analysis)
3.2.3. Analisa Common size (Common Size Analysis)
3.2.4. Analisa Du Pont (Du Pont Analysis)
3.2.5. Analisa Aliran Dana (Fund Flow Statement)
3.2.6. Analisa Arus Kas (Cash Flow Statement)
3.2.7. Analisa Rasio (Ratio Analysis)
4. Analisis Aktivitas Investasi
4.1. Aset merupakan manfaat ekonomi yang diperoleh oleh seseorang atau suatu perusahaan yang dapat digunakan masa mendatang dan merupakan hasil dari kejadian atau transaksi di masa lalu.
4.2. Aset Lancar
4.2.1. Kas dan setara kas
4.2.2. Piutang
4.2.2.1. Penilaian Piutang Analisis Piutang
4.2.3. Beban Dibayar Dimuka
4.2.4. Persediaan
4.2.4.1. Akuntansi Dan Penilaian Persediaan
4.2.4.2. Arus biaya persediaan
4.2.4.2.1. First- in, firs-out (FIFO). Last-in, first-out (LIFO), Average cost (Biaya persediaan rata-rata).
4.2.5. Analisis Persediaan
4.2.5.1. Dampak Biaya Persediaan Terhadap Profitabilitas Dampak Biaya Persedian Terhadap Neraca Dampak Biaya Persediaan Terhadap Arus Kas Masalah Penilaian Persediaan Lainnya Biaya Persediaan Perusahaan Manufaktur Dampak Peningkatan Produksi Biaya perolehan atau nilai pasar, mana yang lebih rendah
4.3. Aset Jangka Panjang
4.3.1. Kapitalisasi, Alokasi, dan Penurunan Nilai
4.3.2. Kapitalisasi Versus Pembebanan:
4.3.2.1. 1. Dampak terhadap Laporan Keuangan dan Rasio 2. Dampak Kapitalisai terhadap Laba 3. Dampak kapitalisasi terhadap Tingkat Pengembalian Investasi 4. Dampak Kapitalisasi terhadap Rasio Solvabilitas 5. Dampak Kapitalisasi terhadap arus Kas Operasi
4.4. Aset Tetap dan SDA
4.4.1. Menilai Properti, Pabrik, dan Peralatan.
4.4.2. Menilai Sumber Daya Alam
4.4.3. Penyusutan
4.4.4. Tingkat Penyusutan
4.4.4.1. Umur masa manfaat Metode Alokasi • Garis Lurus • Dipercepat • Khusus
4.4.5. Deplesi
4.4.6. Penurunan nilai
5. Analisis Aktivitas Operasi
5.1. Pengukuran Laba
5.1.1. Konsep Laba-Pengulangan
5.1.1.1. • komponen yang tetap atau berulang, • komponen sementara, dan • komponen yang tidak relevan terhadap nilai
5.1.2. Mengukur Laba Akuntasi
5.1.2.1. 1. Laba bersih, dianggap sebagai hasil ahkir pengukuran laba, meskipun pada kenyataannya tidaklah demikian 2. Pendapatan komprehensif, mencerminkan hampir seluruh perubahan pada ekuitas yang tidak berasal dari aktivitas pemilik. Mncerminkan keuntungan dan keruguian atas kepemilikan yang belum direalisasi, penyesuaian translasi valuta asing dan tambahan penyesuaian kewajiban pensiun minimum. 3. Laba dari operasi yang masih berlangsung, merupakan suatu pengukuran yang mengeluarkan pos luar biasa, dampak kumulatif perubahan akuntansi, dan dampak penghentian operasi.
5.1.3. Alternatif Klasifikasi dan Pengukuran Laba
5.2. Pos Yang Tidak Berulang
5.2.1. a. Pos Luar Biasa b. Operasi yang Dihentikan c. Perubahan Akuntansi d. Pos Khusus
5.3. Pengakuan Pendapatan
5.4. Beban Yang Ditangguhkan
5.4.1. a. Penelitian dan Pengembangan b. Beban Peranti Lunak Komputer c. Biaya Eksplorasi dan Pengembangan pada Industri Pertambangan
5.5. Kompensasi Tambahan
5.5.1. a. Tinjauan atas Kompensasi Karyawan b. Opsi Saham Karyawan
5.6. Biaya Bunga
5.6.1. a. Perhitungan Bunga b. Kapitalisasi Bunga c. Menganalisis Bunga
5.7. Pajak Penghasilan
5.7.1. a. Akuntansi Pajak Penghasilan Analisis Pajak Penghasilan b. Manajemen Laba dan Kualitas Laba
6. Pengembalian atas Investasi Modal dan Analisis Profitabilitas
6.1. Hubungan antara laba dengan investasi modal, yang disebut pengembalian atas investasi modal (return on invested capital – ROIC) atau pengembalian atas investasi (return on investment – ROI) mungkin merupaan ukuran kinerja perusahaan yang dikenal luas
6.2. Komponen
6.2.1. Investasi Modal
6.2.1.1. Asset Operasi Bersih Modal Ekuitas Biasa Menghitung Investasi Modal Suatu Periode
6.2.2. Penyesuaian atas Investasi Modal dan Laba
6.2.3. Menghitung Pengembalian Investasi Modal
6.2.3.1. Pengembalian atas Aset Operasi Bersih Pengembalian atas Equitas Pemegang Saham Biasa
6.3. Pengembalian Aset
6.3.1. Pemisahan Pengembalian atas Aset Operasi Bersih
6.3.2. Dampak Leverage Operasi
6.3.3. Hubungan antara Margin Laba dan Perputaran Aset
6.3.3.1. Pemisahan Margin Laba
6.3.3.1.1. 1. Laba Kotor (Gross Profit) 2. Beban Penjualan (Selling expenses) 3. Beban Umum dan Administrasi (General and Administrative Expenses)
6.3.3.2. Pemisahan Perputaran Aset
6.3.3.3. Perputaran Piutang Usaha
6.3.3.4. Perputaran Persediaan
6.3.3.5. Perputaran Aset Operasi jangka Panjang
6.3.3.6. Perputaran Utang Usaha
6.3.3.7. Perputaran Modal Kerja Operasi Bersih
7. Analisis Kredit (Pemberian Pinjaman)
7.1. Manajemen kredit merupakan proses atau kegiatan mengelola pemberian kredit mulai dari kredit tersebut diberikan sampai dengan kredit tersebut lunas agar dana- dana bank dapat dimanfaatkan dengan baik dan produktif.
7.2. Jenis
7.2.1. Dilihat dari Segi Kegunaan
7.2.1.1. 1) Kredit Investasi 2) Kredit Modal Kerja
7.2.2. Dilihat dari Segi Tujuan Kredit
7.2.2.1. 1) Kredit Produktif 2) Kredit Konsumtif 3) Kredit perdagangan
7.2.3. Dilihat dari Segi Jangka Waktu
7.2.3.1. Kredit Jangka Pendek Kredit Jangka Menengah Kredit Jangka Panjang
7.2.4. Dilihat dari Segi Jaminan
7.2.4.1. 1) Kredit dengan Jaminan 2) Kredit tanpa Jaminan
7.2.5. Dilihat dari Segi Sektor Usaha
7.2.5.1. 1) Kredit pertanian 2) Kredit peternakan 3) Kredit industri 4) Kredit pertambangan 5) Kredit pendidikan 6) Kredit profesi 7) Kredit perumahan 8) Dan sektor-sektor lainnya.
7.3. Unsur
7.3.1. a. Kepercayaan b. Kesepakatan c. Jangka Waktu d. Risiko e. Balas Jasa
8. Analisis Sekuritas
8.1. Surat hutang yang dapat dengan cepat dijadikan uang atau kas, atau dengan kata lain sekuritas adalah surat hutang yang dapat dijual dengan cepat, karena sekurita memiliki sifat yang likuid.
8.2. Kriteria
8.2.1. a. Risiko tingkat bunga b. Risiko kemampuan membeli ( daya beli ) c. Risiko keuangan d. Risiko likuidasi e. Pajak f. Pengembalian atas sekuritas.
8.3. 1) Variabel Ekonomi Makro 2) Meramal Perubahan Pasar Modal 3) Perubahan Siklis Ekonomi 4) Perubahan Variabel-Variabel Ekonomi Makro
8.4. Analisis Perusahaan
8.4.1. EPS dan Informasi Laporan Keuangan
8.4.1.1. Neraca
8.4.1.2. Laporan Rugi Laba
8.4.1.2.1. o Biaya produksi Biaya ini berkaitan dengan biaya-biaya yang langsung terkait dengan aktivitas produksi barang-barang dan jasa yang akan dijual perusahaan. o Biaya administrasi dan umum Biaya ini berkaitan dengan biaya overhead, biaya gaji, pengiklanan, dan biaya lainnya yang tidak terkait langsung dengan biaya produksi barang dan jasa. o Biaya bunga Biaya ini terkait dengan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan sebagai konsekuensi penggunaan hutang. o Biaya pajak penghasilan Biaya ini berkaitan dengan kewajiban perusahaan untuk membayar sejumlah pajak kepada pemerintah.
8.4.1.3. Laporan Arus Kas
8.4.1.3.1. Laporan aliran kas merupakan laporan yang memuat aliran kas yang berasal dari tiga sumber yaitu: o aktivitas operasi perusahaan o aktivitas investasi o aktivitas pendanaan yang dilakukan perusahaan.
8.4.2. Kelemahan Pelaporan EPS dalam Laporan Keuangan
8.4.3. Analisis Rasio Profitabilitas Perusahaan
8.4.3.1. 1) Return on Equity (ROE), yang menggambarkan sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang bisa diperoleh pemegang saham. (laba bersih setelah bunga dan pajak dibagi jumlah modal sendiri) 2) Return on Asset (ROA), yang menggambarkan sejauh mana kemampuan aset-aset yang dimiliki perusahaan bisa menghasilkan laba. (EBIT dibagi jumlah aset)
8.4.4. Earning Per Share (EPS)
8.4.5. Price Earning Rate (PER)
8.4.6. Estimasi Nilai Intrinsik Saham
8.4.7. Analisis Perusahaan Menggunakan Ringkasan Laporan Keuangan
9. Analisis Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan
9.1. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan.
9.2. 1) Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisian melalui pemitivasian karyawan secara maksimum. 2) Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan seperti promosi, transfer dan pemberhentian 3) Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan 4) Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan mereka menilai kinerja mereka. 5) Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan
9.3. Laporan Neraca
9.3.1. Aktiva (Assets, Harta)
9.3.1.1. Aktiva Lancar Aktiva Tetap
9.3.2. Aktiva Lain-Lain
9.3.3. Hutang ( Liabilities )
9.3.3.1. Hutang Lancar Hutang Jangka Panjang
9.3.4. Modal
9.4. Laporan Laba Rugi
9.4.1. 1) Pendapatan 2) Biaya 3) Keuntungan 4) Kerugian
9.5. Tahap Penilaian
9.5.1. Tahap Persiapan
9.5.1.1. Penentuan daerah pertanggungjawaban dan manajer yang bertanggungjawab
9.5.1.1.1. 1) Kriteria penetapan tanggungjawab 2) Tipe pusat pertanggungjawaban. 3) Karakteristik Pusat pertanggungjawaban
9.5.1.2. Penetapan kriteria yang dipakai untuk mengukur kinerja
9.5.1.2.1. 1) Dapat diukur atau tidaknya kriteria 2) Rentang waktu sumber daya dan biaya 3) Bobot yang diperhitungkan atas kriteria
9.5.1.3. Pengukuran Kinerja sesungguhnya
9.5.1.3.1. 1) Perataan (smothing) 2) Pencondongan (biasing) 3) Permainan (gaming) Penonjolan dan tindakan meianggar
9.5.2. Tahap Penilaian
9.5.2.1. Pembandingan kinerja sesungguhnya dengan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
9.5.2.2. Penetuan penyebab timbulnya penyimpangan kinerja sesungguhnya dari yang ditetapkan dalam standar
9.5.2.3. Penegakkan perilaku yang diinginkan dan tindakan yang digunakan untuk mendegah perilaku yang tidak diinginkan
9.6. Ukuran Kinerja
9.6.1. a. Ukuran kriteria tunggal (Single criterium). b. Ukuran kriteria beragam (Multiple criterium) c. Ukuran kriteria gabungan (Composite criterium)
10. Pengenalan Analisis Bisnis
10.1. Merupakan analisis atas prospek dan resiko perusahaan untuk kepentingan pengambilan keputusan bisnis.
10.2. a. Analisis Kredit b. Analisis Ekuitas
10.3. Komponen
10.3.1. a. Analisis Lingkungan Bisnis Dan Strategi
10.3.2. b. Analisis Akuntansi
10.3.3. c. Analisis Keuangan
10.3.3.1. • Analisis Profitabilitas • Analisis Resiko • Analisis Sumber dan Pengunaan Dana
10.3.4. d. Analisis Prospektif
10.3.5. e. Penilaian
10.3.6. f. Analisis laporan keuangan dan analisis bisnis.
10.3.7. g. Analisis Laporan Keuangan Common-Size
10.3.8. h. Analisis Rasio
10.3.9. i. Analisis Arus Kas
10.3.10. j. Valuasi
10.3.10.1. • Valuasi Ekuitas • Valuasi Utang
11. Tinjauan Analisis Laporan Keuangan
11.1. Suatu proses penelitian laporan keuangan beserta unsure-unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi kondisi keuangan perusahaan atau badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan atau badan usaha pada masa lalu dan sekarang.
11.2. Dasar Analisis
11.2.1. a. Aktivitas Bisnis
11.2.1.1. 1) Aktivitas Perencanaan
11.2.1.2. 2) Aktivitas Pendanaan
11.2.1.2.1. a) Investor ekuitas( pemegang saham) b) Kreditor (pemberi pinjaman) Terdapat dua jenis kreditor,yaitu • kreditor utang, yang secara langsung meminjamkan uang. • kreditor operasi, yang meminjamkan uang kepada perusahaan sebagai bagian dari operasinya.
11.2.1.3. 3) Aktivitas Investasi
11.2.1.4. 4) Aktivitas Operasi
11.2.2. Laporan Keuangan Mencerminkan Aktivitas Bisnis
11.2.2.1. 1) Neraca 2) Laporan Laba Rugi 3) Laporan Equitas Pemegang Saham 4) Laporan Arus kas 5) Hubungan antara Laporan-laporan Keuangan
11.2.3. Informasi Tambahan
11.2.3.1. 1) Management Disscussion and Analysis (MD&A) 2) Laporan Manajemen (Management Report) 3) Laporan Auditor (Auditor Report)
11.2.4. 4) Catatan Penjelas (Explanatory Notes)
11.2.4.1. a) prinsip dan metode akuntansi yang digunakan b) pengungkapan rinci atas tiap pos laporan keuangan c) komitmen dan kontinjensi d) kombinasi bisnis e) transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa f) rencana opsi saham g) kemajuan proses hukum h) pelanggan signifikan
11.2.5. 5) Informasi Tambahan (Supplementary Information)
11.2.5.1. a) Data segmen bisnis b) penjualan ekspor c) efek yang diperdagangkan d) akun penilaian e) pinjaman jangka pendek f) data keuangan kuartalan
11.2.6. 6) Laporan Proksi (Proxy Statement)
11.3. Pengantar Analisis
11.3.1. a. Alat Analisis
11.3.1.1. 1) Analisis Laporan Keuangan Komparatif
11.3.1.1.1. a) Analisis perubahan tahun ke tahun b) Analisis tren angka indeks
11.3.1.2. 2) Analisis Laporan Keuangan Common-Size
11.3.2. b. Analisis Rasio
11.3.2.1. Analisis yang menghubungkan perkiraan neraca dan laporan laba rugi terhadap satu dengan yang lainnya
11.3.2.2. a) Membantu penganalisis untuk mengetahui keadaan b) Perkembangan keuangan perusahaan yg bersangkutan.
11.3.2.3. a) Rasio Likuiditas b) Rasio Profitabilitas c) Rasio Solvabilitas d) Rasio Aktivitas e) Rasio Pasar
12. Analisis Aktivitas Pendanaan
12.1. Metode yang digunakan dalam perusahaan untuk mendapatkan uang guna membayar kebutuhan-kebutuhan perusahaan.
12.2. Kewajiban
12.2.1. Kewajiban Lancar Atau Jangka Pendek Kewajiban Tak Lancar atau Jangka Panjang Analisis Kewajiban.
12.3. Ekuitas Pemegang Saham Analisis ekuitas pemegang daham meliputi : • Mengklasifikasikan dan memisahkan sumber utama pendanaanekuitas • Mempelajari hak untuk kelompok-kelompok pemegang saham danpriosritas mereka dalam likuidasi • Mengevaluasi pembatasan hukum untuk distribusi ekuitas. • Menelaah kontrak, ketentuan hukum, dan pembatasan-pembatasanlainnya atas distribusi laba ditahan. • Menilai ketentuan dan provisi efek yang dapat di konversi,opsi saham,dan kesepakatan lainnya yang berpotensi menerbitkan saham.
13. Analisis Aktivitas Investasi Antar Perusahaan
13.1. Aktivitas investasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk perolehan dan pelepasan aset tetap serta investasi lainnya yang tidak termasuk dalam setara kas.
13.2. Klasifikasi
13.2.1. Sekuritas Utang
13.2.1.1. Sekuritas yang Dimiliki hingga Jatuh Tempo. Sekuritas yang Diperdagangkan Sekuritas tersedia untuk dijual. Perubahan Kelompok Investasi
13.2.2. Sekuritas Ekuitas
13.2.2.1. Tidak Memiliki Pengaruh (Kepemilikan Kurang dari 20%) Pengaruh Signifikan (Kepemilikan anatara 20%-50%) Pihak yang Mengendalikan (Kepemilikan Lebih dari 50%)
13.3. Tujuan
13.3.1. 1 Memisahkan Kinerja Operasi dengan Kinerja Investasi Kinerja operasi dan investasi suatu perusahaan harus dianalisis secara terpisah, karenakinerja investasi perusahaan dapat mendistorsi kinerja operasi yang sesungguhnya 2 Menganalisis Distorsi Akuntansi dari Sekuritas Daftar distorsi potensial yang disebabkan oleh akuntansi untuk sekuritas investasiyang harus diwaspadai seorang analis: 1) Peluang untuk mengakui penjualan keuntungan. 2) Kewajiban yang diakui sebesar biaya. 3) Definisi sekuritas ekuitas yang tidak konsisten. 4) Klasifikasi berdasarkan niat.
13.4. Metode
13.4.1. Pengakuan Laba Perusahaan Investasi Investasi Modal yang Tidak Diakui Cadangan Pajak atas Laba Anak Perusahaan yang Tidak Dibagikan.
13.5. Pilihan Nilai Wajar
13.5.1. Ketentuan Pelaporan Nilai Wajar
13.5.1.1. Asset dan Kewajiban yang Sesuai untuk Piihan Nilai Wajar
13.5.1.1.1. a) Investasi pada anak perusahaan yang perlu dikonsolidasikan b) Asset (kewajiban) imbalan pasca pensiun c) Asset (kewajiban) sewa guna usaha d) Kontrak asuransi jenis tertentu e) Komuntmen pinjaman f) Investasi metode ekuitas dengan kondisi tertentu.
13.5.1.2. Aplikasi Tertentu
13.5.1.3. Ketentuan Pelaporan
13.5.1.3.1. a) Nilai yang tercatat dari asset (kewajiban) dalam neraca akan selalu pada nilai wajarnya pada saat tangga neraca. b) Semua perubahan dalam nilai wajar asset (kewajiban), termasuk keuntungan dan kerugian yang belum direalisasikan akan dimasukan dalam laba bersih. Dengan perkataan lain, asset dan kewajiban sehubungan dengan sekuritas perdagangan. c) Mengenai cara keuntungan dan kerugian yang belum diakui akan dimasukan belum dijelaskan. Perusahan dapat memilih untuk melaporkan porsi keuntungan dan kerugian yang belum direaisasi secara berbeda dengan komponen arus kas (seperti bunga, dividen, atau keuntungan dan kerugian yang belum diakui) atau bersama-sama.
13.5.2. Pengungkapkan Nilai Wajar Asset yang dijelaskan dalam SFAS 159 pada awalnya diukur pada nilai wajarnya, keuntungan dan kerugian dari pengukuran awal dan perubahan dalam nilai wajar yang mengikutinya. Diakui dalam laba.
13.5.3. Implikasi Analisis
13.5.3.1. 1) Keandalan pengukuran nilai wajar 2) Adopsi oportunistis dari SFAS 159
14. Analisis Arus Kas
14.1. Analisis arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan berikut sumber operasi, investasi, dan pendanaannya merupakan salah satu pekerjaan investigasi yang paling penting.
14.1.1. Motif-motif tersebut, antara lain: a. Motif Transaksi (Transaction Motive). b. Motif Berjaga-jaga (Safety Motive / Precautionary Motive). c. Motif Spekulatif (Speculative Motive). d. Motif Compensating Balance
14.2. Klasifikasi
14.2.1. a. Aktivitas Operasi. b. Aktivitas Investasi. c. Aktivitas Pendanaan.
14.3. Metode
14.3.1. a. Metode Langsung b. Metode Tidak Langsung
14.4. Laporan Arus Kas
14.4.1. a. Relevansi Kas b. Topik Khusus c. Metode Langsung d. Analisis Arus Kas e. Pengukuran Arus Kas Alternatif f. Perusahaan dan Kondisi Ekonomi g. Arus Kas Bebas h. Arus Kas sebagai Validasi
14.5. Rasio
14.5.1. a. Rasio Kecukupan Arus Kas b. Rasio Reinvestasi Kas
15. Analisis Prospektif
15.1. Analisis prospektif dapat dilakukan hanya setelah laporan keuangan historis disesuaikan untuk mencerminkan kinerja ekonomis perusahaan secara akurat.
15.2. Proses Proyeksi
15.2.1. Proyeksi Laporan Laba-Rugi
15.2.1.1. Tingkat aktivitas ekonomi makro yang diharapkan. Peta Persaingan, Bauran Toko baru dan toko lama.
15.2.2. Proyeksi Neraca
15.2.3. Proyeksi Laporan Arus Kas
15.2.4. Analisis Sensitivitas
15.3. Model penilaian memerlukan estimasi atas 6 parameter sebagai berikut : o Pertumbuhan penjualan o Margin Laba Bersih (laba bersih/ penjualan) o Perputaran Modal Kerja Bersih (penjualan / modal kerja bersih) o Perputaran Aktiva Tetap (penjualan / aktiva tetap) o Leverage keuangan (aktiva operasi / ekuitas) o Biaya modal ekuitas
16. Analisis Penilaian Ekuitas
16.1. Daya tahan laba secara luas mencakup stabilitas, prediksi, keragaman, dan tren laba. Analisis penilaian ekuitas menekankan laba dan pengukuran akuntansi lain untuk menghitung nilai perusahaan. Peramalan laba memperhitungkan kekuatan laba, teknik estimasi, dan mekanisme pengawasan
16.2. Faktor
16.2.1. a. Tren dan Daya Tahan Laba b. Majemen dan Daya Tahan Laba c. Insentif dan Daya Tahan Manajemen d. Pos Laba yang Bertahan dan Sementara e. Analisis dan Interpretasi Pos Sementara
16.3. Penilaian Ekuitas
16.3.1. Hubungan Antara Harga Saham dengan Data Akuntansi
16.3.2. Perkalian Penilaian Dasar
16.3.2.1. 1) Rasio Harga terhadap Nilai Buku 2) Rasio Harga terhadap Laba
17. Analisis Times Series dan Forecasting Data Keuangan
17.1. Analisis perbandingan data dengan data keuangan periode sebelumnya (perbandingan dengan data historis).
17.1.1. Perubahan-perubahan struktural yang akan mempengaruhi tren keuangan suatu perusahaan antara lain: a. Peraturan Pemerintah b. Perubahan Kompetisi c. Perubahan Teknologi d. Akuisi dan Merger (Penggabungan Perusahaan)
17.2. Analisis Data Keuangan
17.2.1. Trend
17.2.1.1. Analisis Siklus
17.2.1.1.1. 1) Menggambar dengan tangan 2) Menggunakan model matematika (metode least square)
17.2.1.2. Trend Sebagai Proyeksi Masa Depan
17.2.1.3. Mengukur Pengaruh Tren
17.2.1.4. Analisis Musiman
17.2.2. Siklus
17.2.3. Musiman
17.2.4. Ketidakteraturan(Irregularities)
17.3. Metode Peramalan
17.3.1. a. Model Penghalusan Eksponensial b. Perbandingan Model-model Forecast
18. Analisis Kebangkrutan dan Resiko Keuangan
18.1. Analisis kebangkrutan adalah analisis untuk memperoleh tanda-tanda awal tentang kebangkrutan, Kebangkrutan (bankruptcy) biasanya diartikan sebagai kegagalan perusahaan dalam menjalankan operasi perusahaan untuk menghasilkan laba. (Supardi,2003:79).
18.1.1. 1) Kegagalan Ekonomi (Economic Distressed) 2) Kegagalan Keuangan (Financial Distressed)
18.2. Faktor
18.2.1. Faktor Umum
18.2.1.1. Sektor ekonomi Sektor sosial Sektor teknologi Sektor Pemerintah
18.2.2. Faktor Eksternal
18.2.2.1. Sektor pelanggan/nasabah Sektor kreditor Sektor pesaing/bank lain
18.2.3. Faktor Internal Perusahaan
18.2.3.1. 1. Terlalu besarnya kredit yang diberikan kepada nasabah sehingga menyebabkan adanya penunggakan dalam pembayarannya sampai akhirnya tidak dapat membayar. 2. Manajemen yang tidak efisien, yang disebabkan karena kurang adanya kemampuan, pengalaman, ketrampilan, sikap adaptif dan inisiatif dari manajemen. 3. Penyalah gunaan wewenang dan kecurangan-kecurangan, dimana sering dilakukan oleh karyawan, bahkan manajer puncak sekalipun sangat merugikan apalagi yang berhubungan dengan keuangan perusahaan.
18.3. Indikator
18.3.1. a. Indikator dari lingkungan bisnis b. Indikator internal c. Indikator kombinasi
18.4. Sumber Informasi
18.4.1. a. Aliran Kas Saat ini dan Aliran Kas untuk Masa Mendatang b. Laporan Keuangan Perusahaan
18.5. Prediksi
18.5.1. Analisis Multivariate
18.5.2. Analisis Univariate
18.6. Cara Mengukur dan Mengelola
18.6.1. a. Risiko kredit
18.6.1.1. 1.Melakukan analisis kredit secara baik dan benar; 2.Dokumentasi kredit 3.Pengendalian dan pengawasan kredit 4.Penilaian terhadap resiko khusus
18.6.2. b. Risiko Likuiditas
18.6.2.1. 1.Membuat perencanaan likuiditas 2.Membuat rencana kontingensi 3.Analisis biaya dan penentuan bunga kredit 4.Pengembangan sumber pendanaan
18.6.3. c. Risiko Suku bunga
18.6.3.1. 1. Membuat analisis kepekaan bunga terhadap aktiva 2. Membuat analisis durasi, penilaian bunga antar waktu
18.6.4. d. Risiko leverage
18.6.4.1. 1.Membuat perencanaan modal 2.Analisis pertumbuhan usaha berkelanjutan 3.Memantapkan kebijakan dividen 4.Melakukan penyesuaian resiko terhadap kecukupan modal
18.7. Jenis
18.7.1. 1) Risiko Pasar 2) Risiko Suku Bunga 3) Risiko Kredit 4) Risiko Likuiditas 5) Risiko Operasional 6) Risiko Hukum
18.8. Dampak
18.8.1. Dampak Terhadap Pemegang Saham Dampak Terhadap Karyawan Dampak Terhadap Nasabah Dampak Terhadap Perekonomian