1. Sultan Mahmud II
2. Syah Waliyullah
2.1. Pemikiran
2.1.1. 1. Mengubah sistem kekhalifahan menjadi sistem kerajaan
2.1.2. 2. Sistem demokrasi diganti menjadi monarki absolut
2.1.3. 3. Mencampuradukkan ajaran Islam dengan dengan unsur ajaran lainnya, sehingga ajaran islam murni menjadi kurang jelas
2.1.4. 4. Menerjemahkan Alqur'an ke dalam bahasa Persia
3. Pengertian
3.1. Menurunnya produktivitas keilmuan umat islam di abad pertengahan dibandingkan abad klasik sebelumya
3.2. Pembaharuan Islam adalah upaya untuk menyesuaikan paham keagamaan Islam dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan terknologi modern.
4. Tokoh-tokoh Pembaharu
4.1. Dari Mesir
4.1.1. Rifa'ah Baidawi Rafi' Al Tahtawi
4.1.1.1. Pemikiran
4.1.1.1.1. 1. Ajaran Islam juga mementingkan kesejahteraan hidup di dunia
4.1.1.1.2. 2. Kekuasaan absolut raja harus dibatasi dengan syariat
4.1.1.1.3. 3. Para ulama harus mempelajari ilmu pengetahuan modern agar dapat tegak di tengah kehidupan modern
4.1.1.1.4. 4. Pendidikan harus universal
4.1.1.1.5. 5. Umat Islam hendaknya dinamis
4.1.2. Sayyid Ahmad Khan
4.1.2.1. Pemikiran
4.1.2.1.1. 1. Kemunduran umat islam karna tidak mengikuti perkembangan sains dan teknologi barat
4.1.2.1.2. 2. Akal dalam batas kekuatannya harus dihargai tinggi oleh umat islam
4.1.2.1.3. 3. Islam adalah agama yang memiliki paham hukum alam buatan manusia
4.1.2.1.4. 4. Sumber ajaran Islam adalah Alquran dan hadits, pendapat ulama masa lampau tidak mengikat
4.1.2.1.5. 5. Umat islam harus semangat berpikir, bukan cuma taklid ( hanya mengikuti pendapat lain tanpa mengerti alasannya)
4.1.2.1.6. 6. Cara efektif mengubah keterbelakangan umat Islam adalah pendidikan
4.1.3. Muhammad Ali Pasya
4.1.3.1. Pemikiran
4.1.3.1.1. 1. Memasukkan ilmu-ilmu modern dan sains ke dalam kurikulum di sekolah-sekolah yang yang ia dirikan
4.1.3.1.2. 2. Kekuasaan Islam hanya dapat dipertahankan dan diperbesar dengan kekuatan militer
4.1.3.1.3. 3. Dibalik kekuatan militer ada keukauatn ekonomi sebagai penyedia biayanya
4.1.4. Jamaluddin Al Afghani
4.1.4.1. Pemikiran
4.1.4.1.1. 1. Kemunduran umat islam disebabkan karena faktor dalam diri islam itu sendiri
4.1.4.1.2. 2. Umat islam harus mempelajari ajaran islam yang murni agar mengembalikan masa kejayaan islam
4.1.4.1.3. 3. Pemerintahan otokrasi dan absolut diganti dengan pemerintahan demokratis
4.1.4.1.4. 4. Tidak ada pemisahan agama dan politik
4.1.5. Muhammad Abduh
4.1.5.1. Pemikiran
4.1.5.1.1. 1. Pintu ijtihad masih terbuka bagi umat islam
4.1.5.1.2. 2. Islam adalah ajaran rasional yang sejalan dengan akal
4.1.5.1.3. 3. Kekuasaan negara harus dibatasi oleh konstitusi
4.1.6. Muhammad Rasyid Rida
4.1.6.1. Pemikiran
4.1.6.1.1. 1. Menumbuhkan sikap aktif dan dinamis umat islam
4.1.6.1.2. 2. Umat islam harus meninggalkan sikap Jabariyyah (pasrah pada keadaan)
4.1.6.1.3. 3. Akal dapat digunakan untuk menafsirkan ayat dan hadis tanpa meninggalkan prinsip umumnya
4.1.6.1.4. 4. Umat Islam harus mengauasai sains teknologi agar maju
4.1.6.1.5. 5. Kemunduran umat islam disebabkan karena ada unsur luar islam yang masuk
4.2. Dari India
4.2.1. Muhammad Iqbal
4.2.1.1. Pemikiran
4.2.1.1.1. 1. Ijtihad (pengambilan keputusan karna tidak dijelaskan dalam alquran maupun hadits) mempunyai kedudukan penting dalam pembaruan islam
4.2.1.1.2. 2. Umat islam perlu mengembangkan sikap dinamis
4.2.1.1.3. 3. Kemunduran umat islam terjadi karena kejumudan (kebekuan dan kebuntuan) dalam berpikir
4.2.1.1.4. 4. Hukum islam tidak bersifat satis terhadap perkembangan zaman
4.2.1.1.5. 5. Umat islam harus menguasai sains dan teknologi yang dikuasai barat
4.2.1.1.6. 6. Perhatian berlebihan terhadap zuhud (meninggalkan sesuatu dan berorientasi pada akhirat semata) menyebabkan terabaikannya pemikiran masalah keduniaan
4.3. Dari Turki
4.3.1. Namik Kemal
4.3.1.1. Pemikiran
4.3.1.1.1. 1. Perubahan sistem pemerintahan absolut menjadi konstitusional
4.3.1.1.2. 2. Rakyat memiliki hak-hak politik yang dilindungi negara
4.3.1.1.3. 3. Pemerintahan demokratis tidak bertentangan dengan islam
4.3.1.1.4. 4. Islam mengajarkan al-maslahat al ammah
4.3.1.1.5. 5. Kepala negara tidak boleh melanggar syariat
5. Pemikiran
5.1. 1. Menerapkan sistem demokrasi
5.2. 2. Menghapus pengutusan sultan yang dianggap suci
5.3. 3. Memasukkan bidang keilmuan hukum ke dalam kurikulum pendidikan
5.4. 4. Mendirikan sekolah Maktebi Ma'arif (administrasi) dan Maktebi Ulum'i Edebiyet (penerjemah)
5.5. 5. Mendirikan sekolah kedokteran, militer dan teknik
6. Tujuan
6.1. Mewujudkan terbentuknya sosok individu muslim, rumah tangga Islami, bangsa yang islami, pemerintahan yang islami, negara yang dipimpin oleh negara-negara Islam, menyatukan perpecahan kaum muslimin dan negara mereka yang terampas, kemudian membawa bendera jihad dan da'wah kepada Allah
6.1.1. Tokoh
6.1.1.1. Hasan al Bana
7. Latar Belakang
7.1. Orang-orang Eropa mulai berhasil menguasai dunia Islam lewat kemajuannya di bidang - bidang sains, ekonomi, politik, militer, dan lainnya ( abad klasik tahun 650-1250 M)
7.1.1. Tujuan
7.1.1.1. 1. Turki Utsmani mulai surut akibat kalah perang dengan Eropa
7.1.1.2. 2. Napoleon Bonaparte dari Perancis menguasai seluruh Mesir dalam waktu kurang dari tiga minggu
7.1.1.3. 3. Inggris menaklukan kerajaan Mughal di India
7.2. Mulai menyimpangnya budaya dan perilaku umat islam dari Al-Quran dan Hadits
8. Bentuk-Bentuk Gerakan Pembaruan
8.1. Gerakan Muwahidin ( gerakan wahabi )
8.1.1. Mensucikan dan mengesakan Allah dengan semurni-urninya yang mudah, gampang dipahami, dan diamalkan persis seperti Islam pada masa permulaan sejarahnya
8.1.2. Tujuan
8.1.2.1. Menegakkan ajaran Islam dengan kembali kepada Al-Qur’an dab As-Sunnah
8.1.3. Tokoh
8.1.3.1. Muhammad bin Abdul Wahab
8.2. Gerakan Muhyi Atsais Salaf ( gerakan salafiyah)
8.2.1. Tokoh
8.2.1.1. Jamaludin Al Afghani
8.2.1.2. Muhammad Abduh
8.2.1.3. Muhammad Rasyid Rida
8.3. Ikhwanul Muslimin
9. Tokoh Pembaharu dari Indonesia
9.1. Syekh Muhammad Tahir
9.1.1. Pelopor pembaruan Islam di minangkabau
9.2. HAMKA
9.2.1. Gerakan pembaruan di Asia Tenggara
9.3. Haji Abdullah Ahmad
9.3.1. Pelopor Pembaruan Islam di Minangkabau
9.4. K.H. Ahmad Dahlan
9.4.1. Pendiri Muhammadiyah
9.5. K.H. Hasyim Asy'ari
9.5.1. Pendiri Nahdlatul Ulama