Kamus Aktualisasi BerAkhlak Aktivitas / Kegiatan Pengantar Kerja (Kelompok IV A62)

Get Started. It's Free
or sign up with your email address
Kamus Aktualisasi BerAkhlak Aktivitas / Kegiatan Pengantar Kerja (Kelompok IV A62) by Mind Map: Kamus Aktualisasi  BerAkhlak Aktivitas / Kegiatan Pengantar Kerja  (Kelompok IV A62)

1. Loyal

1.1. KELOMPOK IV

1.1.1. 1. Komitmen

1.1.1.1. Seorang Pengantar Kerja harus memiliki komitmen yang kuat untuk memberikan pelayanan prima dalam melayani masyarakat terutama kepada Pencari Kerja yang ingin mengetahui info lowongan pekerjaan dan pelatihan yang tersedia.

1.1.2. 2. Dedikasi

1.1.2.1. Untuk menjadi seorang Pengantar Kerja yang kompeten maka harus memiliki keyakinan dan dedikasi yang tinggi dalam memberikan pelayanan publik dengan tetap menjaga nama baik ASN, pimpinan dan instansi dan Negara.

1.1.3. 3. Kontribusi

1.1.3.1. Sikap yang dimiliki oleh pengantar kerja dalam memberikan suatu kemampuan. pikiran. ketrampilan dan keahlian yang dimiliki untuk mencapai tujuan dinas/instansi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab.disiplin dan jujur dalam kerjasama yang memberi dampak nilai dari aspek sosial dan ekonomi

1.1.4. 4.Nasionalisme

1.1.4.1. Perasaan cinta yang tinggi atau bangga terhadap tanah air tanpa merendahkan bangsa lain

1.1.5. 5. Pengabdian

1.1.5.1. Menjadi seorang Pengantar Kerja merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada bangsa dan negara dengan caara menjalankan tugas yang diberikan dengan tetap menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi, dan Negara

2. Adaptif

2.1. KELOMPOK IV

2.1.1. 1. Inovasi

2.1.1.1. Seorang pengantar kerja harus berinovasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya dalam memberikan pelayanan ke masyakarat. Inovasi berkelanjutan harus diterapkan dalam budaya kerja pengantar kerja, mengingat kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan sangat dinamis dan akan selaku berkembang sesuai perkembangan zaman. Baik puas ataupun tidaknya masyarakat terhadap pelayanan harus menjadikan Pengantar Kerja tetap menciptakan inovasi ataupun kreatifitas baru. Misalnya : membuat sistem AK1 online sehingga masyarakat yang lokasinya jauh dari kantor naker bisa mengakses pelayanan.

2.1.2. 2. Antusias terhadap perubahan

2.1.2.1. Perubahan harus selalu diterima dan diikuti oleh Pengantar Kerja. Sikap terbuka dan antusias terhadap perubahan yang terjadi bisa membuat Pengantar kerja menyesuaikan diri terhadap yang ada baik perubahan secara cepat maupun lambat. Keterbukaan terhadap perubahan bisa meningkatkan kinerja dari Pengantar Kerja. Misalnya : penggunaan IPTEK, kemampuan memhami perubahan dalam peraturan atau regulasi yang berlaku, dsb.

2.1.3. 3. Proaktif

2.1.3.1. Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, pengatar kerja dituntut memiliki sikap proaktif. Proaktif dapat dijabarkan dengan memiliki inisaiatif, cepat tanggap ataupun ikut serta secara aktif dalam pengambilan keputusan ataupun kebijakan. Contohnya : tanggap ketika ada pengaduan kasus PMI, memiliki inisiatif untuk menyelesaikan aduan dari masyarakat dengan terjun langsung ke lapangan dsb.

3. Kolaboratif

3.1. KELOMPOK IV

3.1.1. 1. Kesediaan bekerjasama

3.1.1.1. Bersedia bekerja sama dengan K/L terkait untuk mengembangkan pelayanan terhadap masyarakat dalam kaitannya dengan masalah ketenagakerjaan. Contoh: kerja sama antara BP2MI dengan Indonesian Diaspora Network of the American.

3.1.2. 2. Sinergi untuk hasil yang lebih baik

3.1.2.1. Mau bersama-sama bersinergi dan berkolaborasi dengan K/L terkait untuk menyelesaikan masalah-masalah ketenagakerjaan yang dialami oleh para pencari kerja di Indonesia. Contoh: sinergi dengan KEMENKO-POLHUKAM dalam kaitannya penanganan dan pencegahan penempatan PMI non prosedural.

3.1.3. 3. Menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk kepentingan Bersama

3.1.3.1. Sebagai seorang Pengantar Kerja harus dapat menggunakan sumber daya yang dimiliki dengan cara memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi demi terwujudnya kerjasama yang sinergis

4. Berorientasi Pelayanan

4.1. KELOMPOK IV

4.1.1. 1. Responsivitas

4.1.1.1. Responsivitas Sebagai Pengantar kerja yang baik dapat mewujudkan pelayanan prima yang berorientasi kepada kepuasan pencari kerja dan pemberi kerja, memberikan pelayanan dengan cepat, tanggap dalam melihat kebutuhan dari pencari kerja, merespon dengan baik akan kebutuhan pemberi kerja dalam mencari calon pekerja serta mampu menyelesaikan masalah yang ada dalam pelayanan secara cepat dan tepat.

4.1.2. 2. Kualitas

4.1.2.1. Meningkatkan kualitas pelayanan merupakan salah satu kunci untuk mewujudkan pelayanan prima yang berorientasi kepada kepuasan pencari kerja dan pemberi kerja dengan memperluas akses informasi lowongan kerja, salah satunya melalui kemitraan terhadap stekholder baik di desa, kecamatan maupun di sekolah dan lembaga pendidikan.

4.1.3. 3. Kepuasan

4.1.3.1. Kepuasan merupakan tujuan utama dalam memberikan pelayanan prima kepada pencari kerja dan pemberi kerja. Seorang pengantar kerja harus berkomitmen dan menjadikan kepuasan sebagai tujuan utamanya dalam pelayanan. Hal ini dapat dituangkan dalam Maklumat Pelayanan.

5. Akuntabel

5.1. KELOMPOK IV

5.1.1. 1. Integritas

5.1.1.1. Bersikap selaras antara perkataan dan perbuatan. Misalnya, seorang pengantar kerja dapat bersikap jujur memberikan pelayanan untuk menempatkan pencaker tanpa memungut biaya atau perjanjian apapun dengan pencaker.

5.1.2. 2. Konsisten

5.1.2.1. Seorang pengantar kerja harus konsisten atau terus menerus menyelesaikan pekerjaan dalam menjalankan tugas, misalnya tugas antar kerja mulai dari AK-1 sampai AK-5.

5.1.3. 3. Dapat dipercaya

5.1.3.1. Menjalankan arahan pimpinan dengan tanggung jawab, misalnya ketika pimpinan mengeluarkan Surat Tugas agar pengantar kerja menjalankan tugas untuk kunjungan ke perusahaan untuk monitoring info loker atau penempatan, pengantar kerja dapat mempertanggung jawabkan tugas yang diberikan dengan melaporkan hasilnya kepada pimpinan.

5.1.4. 4. Transparan

5.1.4.1. Keterbukaan dalam data, laporan, dan informasi kepada pimpinan atau rekan kerja dan stakeholder lainnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

6. Kompeten

6.1. KELOMPOK IV

6.1.1. 1. Kinerja Terbaik

6.1.1.1. Setiap Pengantar Kerja dituntut untuk terus menunjukkan kinerja terbaik dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Kinerja terbaik ini ditunjukkan dengan memahami dan memenuhi apapun yang menjadi kebutuhan masyarakat serta terus berinovasi untuk mengembangkan kreatifitas.

6.1.2. 2. Learning Agility

6.1.2.1. Learning agility dalam kapasitas sebagai Pengantar Kerja merupakan sebuah keharusan untuk mengembangkan knowledge yang pada akhirnya akan bermuara pada pembentukan sikap dan perilaku seorang Pengantar Kerja.

6.1.3. 3. Ahli di Bidangnya

6.1.3.1. Untuk mencapai kepuasan yang diinginkan masyarakat maka sudah sepatutnya setiap Pengantar Kerja harus menjadi ahli dibidangnya. Dan keahlian ini dapat diperoleh melalui kegiatan-kegiatan pelatihan dan pendidikan serta pengalaman menjalankan tugas dilapangan.

7. Harmonis

7.1. KELOMPOK IV

7.1.1. 1. peduli

7.1.1.1. Menanamkan sikap peduli, baik kepada sesama rekan kerja agar saling membantu atau kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan pelayanan

7.1.2. 2. Perbedaan

7.1.2.1. Menghargai perbedaan yang ada di lingkungan kerja, baik itu perbedaan suku, ras, pendidikan, usia, kebudayaan, dan lain-lain.

7.1.3. 3. Selaras

7.1.3.1. Menyesuaikan diri pada situasi dan kondisi pada saat bekerja sama dengan rekan kerja, atau berkonsultasi dengan pimpinan, maupun memberikan pelayanan kepada masyarakat

8. Kelompok IV:

8.1. 1. Ayu Dwi Putri, S.E.

8.2. 2. Alif Munandar, S.H.

8.3. 3. Ferry Gunawan M. Tampubolon, S.H.

8.4. 4. Juli Darmawan, S.IP

8.5. 5. Mery Yosepha Manik, S.E.

8.6. 6. Muzayyin Arifin, S.T.

8.7. 7. Ribka Ambarwati, S.Pd.

8.8. 8. Setia Ratna Dianpuri S.IP

8.9. 9. Vini Juliarini Putri, S.E.