1. Teori Kepentingan
2. Fungsi Pajak
2.1. Fungsi budgeter
2.2. Fungsi mengatur (regulerend)
3. Tata Cara Pemungutan Pajak
3.1. Stelsel Pajak
3.1.1. Stelsel Nyata (Riel Stelsel)
3.1.2. Stelsel Anggapan (Fictieve Stelsel)
3.1.3. Stelsel campuran
3.2. Asas Pemungutan Pajak
3.2.1. Asas Domisili
3.2.2. Asas Sumber (Tempat Tinggal)
3.2.3. Asas Kebangsaan
3.3. Sistem Pemungutan Pajak
3.3.1. Official Assesment
3.3.2. Self Assesment
3.3.3. With Holding
4. Jenis Tarif Pajak
4.1. Tarif Proporsional (Sebanding)
4.2. Tarif Tetap
4.3. Tarif Tetap
4.4. Tarif Degresif
5. Kedudukan Hukum Pajak
5.1. Hukum Perdata
5.2. Hukum Publik
5.2.1. Hukum Tata Negara
5.2.2. Hukum Tata Usaha (Administrasi)
5.2.3. Hukum Pajak
5.2.4. Hukum Pajak
6. Jenis Hukum Pajak
6.1. Hukum Pajak Materiil
6.1.1. UU No. 7 Tahun 1983 menjadi UU No. 36 Tahun 2008 : Tentang Pajak Penghasilan
6.1.2. UU No. 8 Tahun 1983 menjadi UU No. 42 Tahun 2009 : Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah
6.1.3. UU No. 12 Tahun1985 menjadi UU No. 12 Tahun 1994 : Tentang Pajak Bumi dan Bangunan
6.2. Hukum Pajak Formil
6.2.1. UU No. 6 Tahun 1983 menjadi UU No. 16 Tahun 2009 : Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP)
7. Pengelompokan Pajak
7.1. Golongannya
7.1.1. Pajak Langsung
7.1.1.1. Subjektif
7.1.1.1.1. Penanggung pajak : Pembayar pajak (secara ekonomis)
7.1.1.1.2. Penanggung jawab pajak (wajib pajak) : secara formal UU
7.1.1.1.3. Pemikul Pajak (Destinataris)
7.1.2. Pajak Tidak Langsung
7.2. Sifatnya
7.2.1. Pajak Subyektif,
7.2.2. Pajak Subyektif,
7.3. Lembaga Pemungutnya
7.3.1. Pajak Pusat/Pajak Negara
7.3.2. Pajak Daerah