KINGDOM ANIMALIA

Comienza Ya. Es Gratis
ó regístrate con tu dirección de correo electrónico
KINGDOM ANIMALIA por Mind Map: KINGDOM ANIMALIA

1. Kelompok mikroorganisme bersel satu yang berkembang biak dengan cara membelah diri. Tidak memiliki inti sel/membran inti (prokariotik), tapi punya bahan inti sel.

2. KINGDOM FUNGI

2.1. CONTOH MANFAAT BAGI MANUSIA

2.1.1. BASIDIOmycota

2.1.1.1. Jamur merang,jamur kuping, dan lain-lain

2.1.2. ASCOmycota

2.1.2.1. Roti,tape, dan minuman sake

2.1.3. ZYGOmycota

2.1.3.1. Tempe

2.2. KLASIFIKASI

2.2.1. Basidiomycota

2.2.1.1. Basidiomycota Memiliki hifa yang bersekat Memiliki basidium yang menghasilkan basidiospora contoh: J. Merang (Volvariella volvaceae) J. Kuping (Auricularia polytricha) J. Amanita

2.2.2. Deuteromycota

2.2.2.1. Deuteromycota Tidak memiliki spora seksual (Belum diketahui cara perkembangbiakan secara seksual) Contoh: Jamur Penyebab panu jamur pnyebab pnyakit athlete foot

2.2.3. Zygomycota

2.2.3.1. Zygomycota Memiliki hifa yang tidak bersekat Memiliki sporangium yang menghasilkan spora seksual yang disebut, ZYGOSPORA Contoh: Jamur Tempe (Rhyzopus)

2.2.4. Ascomycota

2.2.4.1. Ascomycota Memiliki hifa yang bersekat Memiliki sebuah askus (kantung) yang menghasilkan spora seksual, ASKOSPORA. Contoh: Saccaharomyces (Roti, tape, minuman Sake) Penicilium notatum (Menghasilkan zat antibiotik penicilin) Penicilium camemberti &Penicilium requeforti (Pembuatan Keju)

2.3. CARA HIDUP

2.3.1. Saprofit

2.3.1.1. Mengambil zat-zat makanan dari makhluk hidup yang sudah mati

2.3.2. Parasit

2.3.2.1. Mengambil zat-zat makanan dari inangnya

2.4. CIRI-CIRI

2.4.1. Eukariotik. ... Tubuh tersusun atas hifa. ... Produser spora. ... Dinding sel: kitin, selulosa. ... Umumnya tidak motil. Tidak mempunyai klorofil. Heterotrof. Dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual.

3. KINGDOM PROTISTA

3.1. Contoh manfaat

3.1.1. Flagellata

3.1.1.1. mengeluarkan sinar pada malam hari

3.2. KLASIFIKASI

3.2.1. Ganggang

3.2.1.1. Rhizopoda

3.2.1.1.1. Reproduksi aseksual: skigoni dan sporogoni Reproduksi seksual: perkawinan sel gamet

3.2.1.1.2. Semua sporozoa hidup sebagai parasit

3.2.1.2. Flagellata

3.2.1.2.1. Flagellata yang mampu melakukan fotosintesis karena mempunyai kromatofora Habitat di perairan bersih dan perairan kotor Contohnya: Euglena viridis (mempunyai klorofil), Euglena sanguinea (mempunyai pigmen fikoeritrin/merah), Volvox globator (hidup berkoloni), Noctiluca miliaris (mengeluarkan cahaya di malam hari).

3.2.1.3. Sporozoa

3.2.1.3.1. Selaput plasma tipis Lipoprotein yg lentur Mudah berubah Umumnya banyak bergerak

3.2.1.4. Ciliata

3.2.1.4.1. Menggunakan silia sebagai alat geraknya.

3.2.1.4.2. memiliki trikosis

3.2.2. Protozoa

3.2.2.1. Selaput plasma tipis Lipoprotein yg lentur Mudah berubah Umumnya banyak bergerak

3.2.3. Jamur

3.2.3.1. Bersifat eukariotik Tidak memiliki klorofil, saprofit, pengurai, heterotrof Dapat menghasilkan spora: alat perkembangbiakan aseksual Ada 3 jenis: Jamur Air (Oomycota), Jamur Lendir Seluler (Acrasiomycota), dan Jamur Lendir Plasmodial (Myxomycota)

3.3. Ciri-Ciri

3.3.1. Uniseluler atau multiseluler. Inti sel bersifat eukariotik (memiliki membran inti). Hidup secara fotoautotrof atau heterotrof. Bersifat aerob atau anaerob. Hidup bebas atau bersimbiosis.

4. KINGDOM PLANTAE

4.1. Paku sejati Terdapat hingga 12.000 spesies paku sejati di dunia. Sesuai namanya, paku sejati memiliki akar, batang, serta daun sejati. Contoh paku sejati ialah Adiantum cuneatum. Pteridophyta berkembang biak dengan spora yang dihasilkan pada sporofil. Ada jenis tumbuhan paku yang bahkan dapat menghasilkan dua jenis spora alias heterospora. Gametofit pada tumbuhan paku dapat memiliki sifat berbeda—ada yang uniseksual dan biseksual. Kelompok tumbuhan ini memiliki sejumlah manfaat, di antaranya, dapat digunakan sebagai pupuk bagi tanaman padi, dijadikan tanaman hias, sayur-sayuran, dan obat luka.

4.2. KLASIFIKASI

4.2.1. Contoh manfaat

4.2.1.1. Monokotil

4.2.1.1.1. Jagung

4.2.2. Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)

4.2.2.1. Tumbuhan berbiji terbuka Yang dimaksud dengan berbiji terbuka adalah tumbuhan dengan biji yang tidak ditutupi oleh bakal buah. Ciri-cirinya antara lain: Memiliki bentuk perakaran tunggang; Tidak memiliki bunga sejati; Memiliki daun yang sempit, tebal, dan kaku; Memiliki alat perkembangbiakan berbentuk kerucut yang disebut strobilus atau runjung; dan Memiliki serbuk sari dalam strobilus jantan dan sel telur dalam strobilus betina. Tumbuhan berbiji terbuka dibagi lagi ke dalam empat kelas, yaitu: Cycadinae, contohnya Cycas rumphii atau pohon pakis haji. Ginkgoinae, dengan hanya satu spesies, yaitu Ginkgo biloba. Coniferinae Coniferales, contohnya Agathis alba atau pohon damar. Gnetinae, contohnya Gnetum gnemon atau pohon melinjo. 2. Tumbuhan berbiji tertutup Berbeda dari tumbuhan berbiji terbuka dengan biji yang tidak ditutupi bakal buah, tumbuhan biji tertutup memiliki biji yang terdapat dalam bakal buah. Ciri-cirinya antara lain: Memiliki bunga sejati; dan Memiliki daun berbentuk pipih dan lebar dengan tulang daun menjari, melengkung, menyirip, atau sejajar. Tumbuhan berbiji tertutup dibagi lagi ke dalam dua kelas, yaitu: Dikotil, contohnya tanaman singkong, petai, tomat, jeruk bali, kapas, jambu air, dan bunga matahari. Monokotil, contohnya tanaman padi, kelapa, jahe, nanas, dan anggrek bulan

4.2.3. Pteridophyta (Tumbuhan Paku)

4.2.3.1. Paku ekor kuda Saat ini, hanya ada sekitar 15 spesies paku ekor kuda, paku yang bentuknya batang seperti ekor kuda. Paku ekor kuda hanya menghasilkan satu jenis spora. Gametofit paku ekor kuda memiliki klorofil dan bersifat biseksual. Contoh paku ekor kuda ialah Equisetum.

4.2.3.2. Paku kawat Saat ini, terdapat sekitar seribu spesies paku kawat. Paku kawat dapat menghasilkan dua jenis spora dengan gametofit tidak berklorofil uniseksual maupun biseksual. Contoh paku kawat ialah Selaginela.

4.2.3.3. Paku purba Sesuai namanya, jenis paku purba sudah hampir punah. Hanya ada 10 hingga 13 spesies tersisa. Paku purba hanya menghasilkan satu jenis spora. Contoh paku purba ialah Rynia.

4.2.4. Bhyropyta

4.2.4.1. Lumut hati Lumut yang berbentuk selayaknya hati manusia ini bereproduksi secara aseksual melalui fragmentasi pada pembentukan kuncup dan sporanya serta secara seksual melalui fertilisasi antara sperma dan ovum. Contoh lumut hati ialah Marchantia polimorpha.

4.2.4.2. Lumut daun Lumut yang hidup berkelompok dan membentuk hamparan tebal ini disebut juga lumut sejati karena bentuk tubuhnya menyerupai tumbuhan dengan akar, batang, dan daun. Contoh lumut daun ialah Spagnum. Bryophyta memiliki sejumlah manfaat, misalnya, beberapa spesiesnya dapat dimanfaatkan untuk mengobati kulit, mata, hingga penyakit hati. Adanya lumut di hutan hujan juga bermanfaat sebagai penahan erosi sekaligus untuk membantu penyerapan air.

4.2.4.3. Lumut tanduk Lumut yang memiliki kapsul memanjang yang tumbuh menyerupai tanduk dari gametofitnya ini biasa disebut dengan Anthoceropsida. Contoh lumut tanduk ialah Anthoceros laevis.

4.3. CIRI-CIRI

4.3.1. ukariotik Organisme Autotrof Multiseluler Memiliki klorofil Autotrof Memiliki dinding sel Ada yang memiliki pembuluh dan ada yang tidak memiliki jaringan pembuluh

5. Bapak itu kebalik ya yang ganggang dengan sporozoa

6. KLASIFIKASI

6.1. CONTOH MANFAAT

6.1.1. Porifera

6.1.1.1. Pembuatan spons

6.1.1.1.1. Untuk alat pembersih

6.2. CIRI-CIRI

6.2.1. 1. Bersel banyak (multiseluler) 2. memperoleh makanan dari makhluk hidup lain/tidak mampu membuat makanan sendiri 3. (heterotrof) 4. tidak memiliki dinding sel. 5. tidak memiliki klorifil. 6. eukariotik / inti sel 7. diselubungi oleh membran inti.

6.3. Avertebrata

6.3.1. Artrhopoda (hewan dengan kaki beruas-ruas)

6.3.1.1. Tubuh beruas-ruas: kaput (kepala), toraks (dada), abdomen (perut). Rangka luar dari zat kitin. Mengalami molting atau ekdisis Darah: hemolimfa yang tidak mengandung hemoglobin. Berfungsi untuk mengedarkan zat-zat makanan Reproduksi aseksual: partenogenesis

6.3.2. Echinodermata (hewan berkulit duri)

6.3.2.1. Tubuh simetri bilateral → larva Simetri radial → dewasa Triploblastik selomata Tubuh: oral & aboral Rangka luar tersusun dari zat kapur Sistem ambulakral > mengatur pergerakan kaki ambulakral atau kaki tabung. Reproduksi secara seksual (fertilisasi internal) Hasil pembuahan zigot berkembang menjadi larva simetri bilateral bersilia

6.3.3. Annelida (hewan berbuku-buku)

6.3.3.1. Memiliki segmen seperti cincin, memiliki septa, memiliki seta Hermafrodit Pergerakan melibatkan kontraksi otot, yaitu otot melingkar (sirkular) dan otot memanjang (longitudinal) Sistem saraf tangga tali Ekskresi melalui nefridium Ruas tubuhnya (segmen) disebut Metameri terdiri dari alat ekskresi (nefridium), lubang reproduksi, otot dan pembuluh darah

6.3.4. Coelentarata (hewan berongga)

6.3.4.1. Coelenteron=rongga dan Cnido=penyengat Terdapat tentakel di mulut, di tentakel terdapat sel knidosit yang mengandung nematokis. Habitat di laut berupa polip (sesil) atau medusa (motil) Respirasi dan ekskresi secara difusi

6.3.5. Nemathelminthes (cacing gilig)

6.3.5.1. Tubuh berbentuk gilig (bulat panjang) yang ujung-ujungnya meruncing Bersilia Tertutup lapisan kutikula Memiliki alat pencernaan Kosmopolit Hidup bebas dan sebagian parasit. Dioseus Fertilisasi internal Belum memiliki alat respirasi

6.3.6. Platyhemynthes (cacing pipih)

6.3.6.1. Tubuh bulat pipih, bilateral simetris Tidak memiliki sistem peredaran darah Alat pencernaannya belum sempurna Hermaprodit Reproduksi: fragmentasi & perkawinan silang

6.3.7. Porifera (hewan berpori)

6.3.7.1. Berasal dari kata porus (lubang-lubang kecil) dan fera (mengandung). Jadi, porifera berarti hewan yang memiliki pori (ostium). Multiseluler Diploblastik Asimetri (tidak beraturan), atau simetri radial Berbentuk seperti tabung, vas bunga, mangkuk

6.3.8. Mollusca (hewan lunak)

6.3.8.1. Tubuh lunak Simetris bilateral Triploblastik selomata Umumnya dioseus Bersifat kosmopolit Memiliki lidah bergigi>radula Mollusca di air memiliki insang

6.4. Vertebrata

6.4.1. Mammalia (hewan menyusui)

6.4.1.1. Memiliki kelenjar susu, berkembangbiak Melahirkan anak ada beberapa yang bertelur, berambut, suhu badan homoioterm dan bernafas dengan paru-paru. Contoh: monyet, beruk, kutung, lumba–lumba dan paus.

6.4.2. Amphibia (amfibi)

6.4.2.1. Hidup di dua tempat, bernafas dengan insang dan paru–paru, suhu badan poikiloterm, berkembangbiak bertelur dan pembuahan di luar tubuh (eksternal). Contoh: katak pohon, salamander.

6.4.3. Reptilia (reptil)

6.4.3.1. Berkulit keras, kering dan bersisik. Pada ular sisiknya sering mengelupas. Suhu badan poikiloterm, berkembangbiak dengan bertelur, pembuahan di dalam tubuh betina. Contoh : kadal,buaya, ular.

6.4.4. Aves (burung)

6.4.4.1. Tubuh berbulu untuk terbang dan melindungi tubuh. Tulang berongga supaya ringan, suhu badan homoioterm atau berdarah panas yaitu suhu tubuh tetap. Berkembangbiak dengan bertelur dan pembuahan di dalam tubuh (internal). Contoh: burung kasuari, burung kutilang, burung walet dan sebagainya.

6.4.5. Pisces (ikan)

6.4.5.1. Hidup di air, Pernafasan dengan insang, memiliki sirip untuk menentukan arah gerak di dalam air, memiliki gurat sisi untuk mengetahui tekanan di air. Suhu badan poikiloterm atau berdarah dingin yaitu suhu tubuh disesuaikan dengan lingkungan. Perkembangbiakan dengan cara bertelur. Contoh: ikan bertulang rawan (chondrichyes); ikan cucut, ikan pari, ikan hiu. Ikan bertulang sejati (osteichtyes); ikan merah, ikan salem.`

7. KINGDOM MONERA

7.1. MAANFAT UNTUK KEBUTUHAN MANUSIA

7.1.1. Lactobacillus casei (keju dan yoghurt)

7.1.2. Acetobacter xylinum (nata de coco)

7.1.3. Streptococcus lactis (keju)

7.1.4. Bakteri E.Coli

7.1.4.1. Membusukkan sisa makanan

7.2. KLASIFIKASI

7.2.1. Ganggang hijau biru

7.2.1.1. Alga hijau-biru telah memiliki klorofil Sama halnya dengan bakteri, alga hijau-biru belum memiliki membran inti sel. Contoh alga hijau-biru, antara lain spirulina, Chloroococcus, Gloeocapsa, microcystic, Aphanocapsa, Oscillatoria, dan Anabaena azollae. Spirulina memiliki kadar protein yang sangat tinggi dan dapat meningkatkan kesuburan tanah karena mampu mengikat nitrogen bebas dari udara.

7.2.2. Bakteri

7.2.2.1. Archaebacteria

7.2.2.1.1. Biasa dikenal dengan bakteri purba (primitif), dinding sel tidak mengandung peptidoglikan

7.2.2.2. Eubacteria

7.2.2.2.1. Kata eu berarti sejati dan bacteria artinya bakteri.Jadi, dapat dijelaskan bahwa Eubacteria adalah bakteri sejati yang kita biasa berada di sekitar kita yang biasa kita sebut bakteri, Eubacteria memiliki dinding sel yang memiliki peptidoglikan.

7.3. CIRI-CIRI

7.3.1. Tersusun atas satu sel ( uniseluler) Bentuk sel bervariasi ( Basilus, Kokus dan Spiral) Tipe sel prokariotik. Memiliki dinding sel : Eubacteria (dinding sel mengandung peptidoglikan) Archaebacteria ( dinding sel tidak mengandung peptidoglikan) Tidak memiliki organel bermembran.