Penolakan dan Intervensi Perubahan

1. Tiga Pendekatan Intervensi

1.1. Intervesi Struktural

1.2. Mengubah kultur Organisasi

1.3. Introduksi Sistem Imbalan Baru

2. Strategi Intervensi

2.1. Pelatihan Kepekaan

2.2. Perolehan Umpan Balik Melalui Survei

2.3. Konsultansi Proses

2.4. Pembinaan Tim

2.5. Pengembangan Kerjasama Antar Kelompok

2.6. Intervensi Teknikal

2.7. Tim Kerja yang otonom

2.8. Sistem Sosioteknikal

2.9. Peningkatan Mutu Kehidupan Kekaryaan

2.10. Intervensi yang terfokus Pada Manusia

3. Pembangunan Tim

3.1. Pembangunan tim menggunakan kegiatan interaksi yang intens antara anggota kelompok untuk meningkatkan rasa saling percaya dan terbuka antar anggota tim.

4. Dampak Positif dan Negatif Perubahan

4.1. Negatif

4.1.1. Menunda atau memperlambat awal proses perubahan

4.1.2. Merusak atau menghalangi proses perubahan

4.1.3. Meningkatkan biaya proses perubahan

4.2. Positif

4.2.1. Resistensi dapat mempengaruhi stabilitas organisasi

4.2.2. Resistensi dapat menjadi tanda bahwa aspek tertentu dari perubahan mungkin kurang memadai

4.2.3. Resistensi membuat inisiator lebih serius memikirkan perubahan

4.2.4. Mendorong untuk menemukan metode serta dampak lainnya dari perubahan

5. Sebab Penolakan Perubahan

5.1. - KETIDAKJELASAN TENTANG PERUBAHAN - TIDAK ADA KEMAUAN DAN SENANG DENGAN STATUS QUO - ALASAN IDEOLOGI - TAKUT AKAN SESUATU YANG TIDAK DIKETAHUI - MERASA KEHILANGAN KONTROL - MERASA KEHILANGAN MUKA - HILANG KOMPETENSI - BUTUH KEAMANAN - WAKTU YANG TIDAK TEPAT - KURANG/TIDAK ADA DUKUNGAN - KURANG/TIDAKTIDAK ADA INFORMASI - POTENSI KEHILANGAN REWARDS

6. Mengatasi Penolakan

6.1. Pastisipasi

6.2. Edukasi dan Komunikasi

6.3. Fasilitas

6.4. Kekuatan Analisis Lapangan

7. Umpan Balik Survei

7.1. Umpan Balik Survei adalah penggunaan kuesioner untuk mengidentifikasi perbedaan sikap dan persepsi anggota terhadap beragam topik, diskusi yg mengikutinya dan solusi-solusi yang ditawarkannya