
1. Distribusi Fisik
1.1. Perencanaan dan Administrasi distribusi
1.1.1. Jangka pendek (bulanan atau mingguan)
1.1.2. Perencanaan jangka lebih panjang, untuk merumuskan distribusi optimal
1.2. Pengelolaan pesanan
1.2.1. penyiapan bill of lading
1.3. Manajemen persediaan
1.3.1. kegiatan kunci dalam sistem, karena distribusi fisik hanya mengurusi masalah logistik dari bisnis. Banyak perusahaan memasukkan manajemen persediaan dalam tanggung jawab manajemen distribusi fisik.
1.4. Penerimaan
1.4.1. pengurusan awal dari bahan baku pada saat masuknya bahan baku di perusahaan untuk produksi
1.5. in bound
1.5.1. Pengangkutan ke dalam (in-bound) merupakan pengangkutan yang diperlukan untuk semua bahan baku, suplai yang dibeli dari luar
1.6. Pengemasan
1.6.1. Pengemasan melibatkan pengemasan volume besar (bulk packaging), mempalet, kontainerisasi (containerization) dan segala macam pengemasan untuk distribusi yang aman dan ekonomis. Jenis pengemasan tergantung pada penggunaan alat transportasi.
1.7. Pergudangan dalam pabrik
1.7.1. tergantung pada sifat sistem distribusi yang digunakan. Pergudangan tidak selalu ada dalam distribusi fisik, apalagi kalau barang jadinya langsung dikirim ke pusat distribusi di pasar melalui saluran distribusi.
1.8. Pengiriman
1.8.1. Pengiriman merupakan pengurusan tahap akhir atas barang/produk sebelum produk itu meninggalkan pabrik.
1.9. Pengangkutan ke luar (outbound)
1.9.1. Pengiriman merupakan pengurusan tahap akhir atas barang/produk sebelum produk itu meninggalkan pabrik.
1.10. Pergudangan
1.11. Pelayanan pelanggan
2. Lokasi dan Transportasi
2.1. Lokasi pabrik - Transportasi
2.1.1. Lokasi Pabrik dan Transportasi: Lokasi pabrik memengaruhi biaya transportasi inbound logistik, yaitu biaya transportasi material dari pemasok ke pabrik. Perusahaan berusaha memilih lokasi pabrik yang dekat dengan pasokan material untuk mengurangi biaya transportasi.
2.2. Transportasi dan industri
2.2.1. Transportasi merupakan faktor penting dalam industri. Sarana transportasi berfungsi sebagai penghubung antar lokasi, baik itu lokasi bahan mentah dengan industri maupun lokasi industri dengan daerah pemasaran.
2.3. Distributor dan transportasi
2.3.1. Distributor harus memperhitungkan biaya transportasi karena mereka bertanggung jawab untuk mengirimkan produk kepada wholesaler atau retailer. Untuk mengurangi biaya transportasi, banyak distributor yang menyatukan beberapa pengiriman ke tempat yang berdekatan.
2.4. Transportasi dan distribusi
2.4.1. Dalam sistem logistik, transportasi berperan dalam perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian aktivitas yang berkaitan dengan moda, vendor, dan pemindahan persediaan masuk dan keluar suatu organisasi.
3. Manajemen Angkutan
3.1. Tujuan
3.1.1. Menentukan Moda Transportasi: Tujuan utama manajemen angkutan adalah menentukan moda transportasi yang akan digunakan. Pemilihan transportasi dilakukan dengan memperhitungkan antara jarak tujuan, jumlah barang yang diantar dan seberapa besar muatan yang diangkut
3.1.2. Konsolidasi Informasi dan Pengiriman: Manajemen angkutan bertujuan untuk melakukan konsolidasi informasi dan pengiriman barang, agar tidak terjadi kesalahan jadwal pengiriman barang.
3.1.3. Penjadwalan dan Penentuan Rute: Tujuan lainnya adalah melakukan penjadwalan dan penentuan rute pengiriman. Hal ini penting untuk membaca situasi dan menghitung estimasi waktu pengiriman.
3.1.4. Pelayanan Nilai Tambah: Manajemen angkutan juga bertujuan untuk memberikan pelayanan nilai tambah sebagai upaya loyalitas konsumen dengan jasa perusahaan.
3.1.5. Penyimpanan Persediaan: Tujuan lainnya adalah menyimpan persediaan dan bersedia pengembalian, jika ada barang yang tidak layak atau terjadi kerusakan saat pengiriman. Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas pelayanan, agar konsumen puas dan tetap menggunakan jasa pengiriman logistic.
4. Material handling dan transportasi
4.1. Berfungsi untuk memindahkan barang secara horizontal di gudang
4.1.1. hand pallet trucks
4.1.2. Tow and platform trucks
4.1.3. Conveyors
4.1.4. Automated guided vehicles (AGV)
4.2. Penumpukan pallet
4.2.1. Counterbalanced forklift trucks (truk CB)
4.2.2. Pallet stackers
4.2.3. Reach trucks
4.2.4. Turret trucks: untuk penumpukan palet mencapai 12 meter
4.2.5. Specialist pallet stacking equipment
4.2.5.1. double stacker
4.2.5.2. Multiple pallet stacking system