Kehidupan Masa Demokrasi Liberal (1950-1959)

Get Started. It's Free
or sign up with your email address
Kehidupan Masa Demokrasi Liberal (1950-1959) by Mind Map: Kehidupan Masa Demokrasi Liberal (1950-1959)

1. Masyumi

2. Pemilihan Umum Tahun 1955

2.1. Dimenangkan oleh

2.1.1. PNI

2.1.2. NU

2.1.3. PKI

3. Kebijakan Ekonomi Masa Demokrasi Liberal

3.1. Sistem Ekonomi Gunting Syarifudin

3.2. Sistem Ekonomi Gerakan Benteng

3.3. Sistem Ekonomi Ali Baba

3.4. Nasionalisasi Perusahaan Asing

3.5. Persetujuan Finansial Ekonomi (FINEK)

3.6. Musyawarah Nasional Pembangunan (MUNAP)

3.7. Rencana Pembangunan Lima Tahun (RPLT)

3.8. Konsepsi presiden 21 Februari 1957

4. Partai Nahdlatul Ulama (NU)

5. Penyelesaian masalah hubungan Indonesia-Belanda

6. Menjamin keamanan dan ketentraman

7. Kabinet Djuanda 9 April 1957 - 5 Juli 1959

8. Kabinet Ali Satroamijoyo 1 30 Juli 1953 - 12 Agustus 1955

9. Sistem Multi Partai

9.1. Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi)

9.2. Partai Nasional Indonesia (PNI)

9.3. Partai Komunis Indonesia (PKI)

10. Kabinet-Kabinet Masa Demokrasi Liberal

10.1. Kabinet Natsir 6 September 1950 - 21 Maret 1951

10.1.1. Mohammad Natsir & Sri Sultan Hamengkubowono IX

10.1.2. Masyumi dan PSI

10.1.3. Program pokok

10.1.3.1. Menggiatkan usaha keamanan dan ketentraman.

10.1.3.2. Mencapai konsolidasi dan menyempurnakan susunan pemerintahan

10.1.3.3. Menyempurnakan organisasi Angkatan Perang

10.1.3.4. Mengembangkan dan memperkuat ekonomi rakyat.

10.1.3.5. Memperjuangkan penyelesaian masalah Irian Barat

10.1.4. Bidang Ekonomi

10.1.4.1. Gerakan Benteng oleh Sumitro Djojohadikusumo

10.2. Kabinet Sukiman 27 April 1951 - 3 April 1952

10.2.1. Masyumi dan PNI

10.2.2. Program Pokok

10.2.2.1. Mempercepat persiapan pemilihan umum

10.2.2.1.1. Mengusahakan kemakmuran rakyat dan memperbaharui hukum agraria agar sesuai dengan kepentingan petani

10.2.2.2. Menjalankan politik luar negeri secara bebas aktif serta memasukkan Irian Barat ke dalam wilayah RI secepatnya

10.2.2.3. Menyiapkan undang – undang tentang pengakuan serikat buruh, perjanjian kerja sama, penetapan upah minimum, dan penyelesaian pertikaian buruh

10.3. Kabinet Wilopo 3 April 1952 - 3 Juni 1953

10.3.1. Mr. Wilopo

10.3.2. PNI, Masyumi dan PSI

10.3.2.1. Sukiman Wiryosanjoyo

10.3.3. Program dalam negeri

10.3.3.1. Menyelenggarakan pemilihan umum untuk memilih Dewan Konstituante, DPR, dan DPRD

10.3.3.2. Meningkatkan kemakmuran rakyat

10.3.3.3. Meningkatkan pendidikan rakyat, dan Pemulihan stabilitas keamanan negara

10.3.4. Program luar negeri

10.3.4.1. Pengembalian Irian Barat ke pangkuan Indonesia

10.3.4.2. Menjalankan politik luar negeri yang bebas-aktif

10.4. Kabinet Burhanudin Harahap 12 Agustus 1955 - 13 Maret 1956

10.5. Kabinet Ali Sastroamijoyo II 20 Maret 1956 - 14 Maret 1957