Klasifikasi 5 kingdom

Klasifikasi 5 Kingdom

Get Started. It's Free
or sign up with your email address
Klasifikasi 5 kingdom by Mind Map: Klasifikasi 5 kingdom

1. Kingdom Plantae

1.1. Ciri-ciri umum

1.1.1. Eukariotik

1.1.2. Organisme Autotrof

1.1.3. Multiseluler

1.1.4. Memiliki klorofil

1.1.5. Memiliki dinding sel

1.1.6. Memiliki dinding sel, ada yang memiliki pembuluh walaupun ada beberapa yang tidak mempunyai

1.2. Klasifikasi

1.2.1. Bryophyta

1.2.1.1. Berklorofil, belum memiliki floem dan xilem

1.2.1.2. Epifit

1.2.1.3. Tumbuh di tempat yang lembap

1.2.1.4. Belum dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun

1.2.1.5. Memiliki organ mirip akar (rizoid)

1.2.1.6. Autotrof

1.2.1.7. Reproduksi seksual dan aseksual

1.2.1.8. Gametangium terdiri dari Anteridium dan Arkegonium

1.2.2. Pteridophyta

1.2.2.1. Memiliki akar, batang dan daun sejati

1.2.2.2. Tumbuhan berpembuluh

1.2.2.3. Daun muda umumnya menggulung (circinatus)

1.2.2.4. Mengalami metagenesis (Fase sporofit lebih dominan dari fase gametofit)

1.2.3. Spermatophyta

1.2.3.1. Merupakan tumbuhan kormus, memiliki akar, batang dan daun sejati

1.2.3.2. Menghasilkan biji sebagai alat reproduksi generatif

1.2.3.3. Terjadi polinasi

1.3. Contoh dan manfaat

1.3.1. Marchantia untuk bahan obat untuk sakit hepatitis (liver).

2. Kingdom Fungi

2.1. Ciri-ciri umum

2.1.1. Bentuk mirip tumbuhan, tetapi tidak memiliki daun dan akar sejati

2.1.2. Dinding sel tersusun atas zat kitin & selulosa

2.1.3. Tidak memiliki klorofil

2.1.4. Organisme heterotrof

2.1.5. Ada yang tersusun oleh satu sel (uniseluler) dan banyak sel (multiseluler)

2.1.6. Tubuh tersusun atas benang (hifa)

2.2. Cara hidup

2.2.1. Parasit, yaitu mengambil zat-zat makanan dari makhluk hidup yang ditumpanginya.

2.2.2. Saprofit, yaitu mengambil zat-zat makanan dari sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati.

2.3. Reproduksi

2.3.1. Aseksual

2.3.1.1. Budding

2.3.1.2. Fragementasi hifa

2.3.1.3. Spora aseksual (Konidiospora, sporangiospora)

2.3.2. Seksual

2.3.2.1. Askopora

2.3.2.2. Zigospora

2.3.2.3. Basidiospora

2.4. Klasifikasi

2.4.1. Zygomycota

2.4.1.1. Ciri-ciri

2.4.1.1.1. Hifa tidak bersekat

2.4.1.1.2. Reproduksi seksualnya melalui peleburan gamet yang membentuk zigospora

2.4.2. Ascomycota

2.4.2.1. Ciri-ciri

2.4.2.1.1. Memiliki sekat diantara hifa satu dengan hifa yang lainnya.

2.4.2.1.2. Berkembang biak secara seksual dengan peleburan askospora, yang dihasilkan oleh alat pembentuk spora yang disebut askus

2.4.3. Basidiomycota

2.4.3.1. Ciri-ciri

2.4.3.1.1. Bentuk tubuh seperti payung

2.4.3.1.2. Mempunyai basidiospora yang berfungsi untuk perkembangbiakan

2.4.4. Deuteromycota

2.4.4.1. Ciri-ciri

2.4.4.1.1. Jamur Deuteromycota sering disebut juga jamur tidak sempurna (fungi imperfecti) karena belum diketahui reproduksi seksualnya

2.4.4.1.2. Reproduksi jamur ini dilakukan secara aseksual dengan membentuk konidia seperti pada jamur Ascomycota.

2.5. Contoh dan manfaat

2.5.1. Rhizopus oryzae untuk pembuatan tempe

3. Kingdom Animalia

3.1. Ciri-ciri umum

3.1.1. Merupakan organisme eukariot

3.1.2. Multiseluler

3.1.3. Tidak memiliki dinding sel dan klorofil

3.1.4. Memperoleh makanan dari organisme lain (heterotrof)

3.1.5. Umumnya dapat bergerak untuk mencari makanan

3.2. Invertebrata

3.2.1. Ciri

3.2.1.1. Tidak bertulang belakang

3.2.2. Filum

3.2.2.1. Porifera

3.2.2.1.1. Ciri-ciri umum

3.2.2.2. Coelenterata

3.2.2.2.1. Ciri-ciri umum

3.2.2.3. Platyhelminthes

3.2.2.3.1. Ciri-ciri umum

3.2.2.4. Nemathelminthes

3.2.2.4.1. Ciri-ciri umum

3.2.2.5. Annelida

3.2.2.5.1. Ciri-ciri umum

3.2.2.6. Mollusca

3.2.2.6.1. Ciri-ciri umum

3.2.2.7. Arthropoda

3.2.2.7.1. Ciri-ciri umum

3.2.2.8. Echinodermata

3.2.2.8.1. Ciri-ciri umum

3.3. Vertebrata

3.3.1. Ciri

3.3.1.1. Bertulang belakang

3.3.2. Filum

3.3.2.1. Pisces/ikan

3.3.2.1.1. Ciri-ciri umum

3.3.2.2. Ampihibia

3.3.2.2.1. Ciri-ciri umum

3.3.2.3. Reptilia

3.3.2.3.1. Ciri-ciri umum

3.3.2.4. Aves

3.3.2.4.1. Ciri-ciri umum

3.3.2.5. Mamalia

3.3.2.5.1. Ciri-ciri umum

3.4. Manfaat dan contoh

3.4.1. Daging Ayam sebagai sumber protein

4. Kingdom Monera

4.1. Bakteri

4.1.1. Banyak terdapat di sekeliling kita, bahkan di dalam tubuh manusia

4.1.2. Memiliki bentuk yang bervariasi seperti basil, kokus, dan spiral.

4.1.3. Dinding sel ada yang mengandung peptidoglikan.

4.1.4. Ada yang menguntungkan, ada yang merugikan.

4.2. Klasifikasi Bakteri

4.2.1. Archaebacteria

4.2.1.1. Arti Archaebacteria

4.2.1.1.1. Kelompok bakteri primitif/purba. Dinding sel tidak mengandung peptidoglikan.

4.2.1.2. Ciri-ciri

4.2.1.2.1. Prokariotik

4.2.1.2.2. Uniseluler

4.2.1.2.3. Tidak memiliki klorofil

4.2.1.2.4. Mampu hidup di tempat ekstrem

4.2.1.2.5. Dinding sel tidak mengandung peptidoglikan

4.2.1.2.6. Membran plasma mengandung lipid

4.2.1.3. Klasifikasi

4.2.1.3.1. Metanogen

4.2.1.3.2. Halofil

4.2.1.3.3. Termosidiofil

4.2.1.4. Contoh

4.2.1.4.1. Methanopyrus

4.2.1.4.2. Archeoglobus

4.2.1.4.3. Pyrodictium

4.2.1.4.4. Methanothermus

4.2.2. Eubacteria

4.2.2.1. Arti Eubacteria

4.2.2.1.1. Dinding sel mengadung peptidoglikan.

4.2.2.2. Ciri-ciri

4.2.2.2.1. Bakteri sejati/bakteri yang kita kenal sekarang

4.2.2.2.2. Termasuk organisme prokariotik

4.2.2.2.3. Dinding sel tersusun atas peptidoglikan

4.2.2.2.4. Pada kondisi tidak menguntungkan dapat endospora

4.2.2.3. Strutkur tubuh

4.2.2.3.1. Membran plasma

4.2.2.3.2. Dinding sel

4.2.2.3.3. Sitoplasma

4.2.2.3.4. Ribosom

4.2.2.3.5. Mesosom

4.2.2.3.6. Kapsul

4.2.2.3.7. Flagel

4.2.2.3.8. Pili

4.2.2.3.9. DNA Kromosom

4.2.2.3.10. Plasmid

4.2.2.4. Contoh

4.2.2.4.1. Streptococcus lactis

4.2.2.4.2. Acetobacter xylinum

4.2.2.4.3. Lactobacillus casei

4.2.2.4.4. Salmonella typhi

4.2.2.4.5. Campylobacter jejuni

4.2.2.4.6. Agrobacterium tumefaciens

4.3. Ganggang hijau biru

4.3.1. Karakteristik

4.3.1.1. Memiliki klorofil

4.3.1.2. Belum memiliki inti membran sel

4.3.2. Contoh

4.3.2.1. Spirulina

4.3.2.2. Chloroococcus

4.3.2.3. Gloeocapsa

4.3.2.4. Microcystic

4.3.2.5. Aphanocapsa

4.3.2.6. Oscillatoria

4.3.2.7. Anabaena azollae

4.4. Penjelasan

4.4.1. Kelompok mikroorganisme bersel satu yang berkembang biak dengan cara membelah diri. Tidak memiliki inti sel/membran inti (prokariotik), tapi punya bahan inti sel.

4.5. Manfaat

4.5.1. Spriulina (ganggang hijau biru) memiliki kadar protein yang sangat tinggi dan dapat meningkatkan kesuburan tanah karena mampu mengikat nitrogen bebas dari udara.

5. Kingdom Protista

5.1. Ciri-ciri umum

5.1.1. Eukariotik

5.1.2. Bisa berupa multiseluler dan uniseluler

5.1.3. Cara makan bisa autotrof, heterotrof, dan saprofit

5.2. Protista menyerupai hewan (protozoa)

5.2.1. Ciri-ciri umum

5.2.1.1. Reproduksi: aseksual melalui membelah diri, seksual melalui konjugasi

5.2.1.2. Dapat membentuk sista

5.2.1.3. Memiliki bermacam-macam alat gerak

5.2.1.4. Uniseluler

5.2.1.5. Hidup soliter atau berkoloni

5.2.1.6. Kosmopolit

5.2.2. Klasifikasi

5.2.2.1. Rhizopoda

5.2.2.1.1. Ciri-ciri umum

5.2.2.1.2. Contoh

5.2.2.2. Flagellata

5.2.2.2.1. Ciri-ciri umum

5.2.2.2.2. Klasifikasi (berdasarkan klorofil)

5.2.2.2.3. Contoh

5.2.2.3. Cilliata

5.2.2.3.1. Ciri umum

5.2.2.4. Sporozoa

5.2.2.4.1. Ciri umum

5.2.2.4.2. Contoh

5.3. Protista menyerupai tumbuhan (ganggang)

5.3.1. Ciri-ciri umum

5.3.1.1. Disebut juga sebagai alga

5.3.1.2. Ada yang uniseluler, ada juga yang multiseluler

5.3.1.3. Tubuh alga multiseluler disebut talus

5.3.1.4. Hidup ada yang soliter atau berkoloni

5.3.1.5. Memiliki klorofil

5.3.1.6. Hidup di perairan, hewan, batu atau pohon

5.3.1.7. Reproduksi dengan generatif melalui penyatuan sel kelamin

5.3.2. Klasifikasi

5.3.2.1. Chrysophyta

5.3.2.1.1. Ciri-ciri umum

5.3.2.1.2. Contoh

5.3.2.2. Chlorophyta

5.3.2.2.1. Ciri-ciri umum

5.3.2.2.2. Contoh

5.3.2.3. Phaeophyta

5.3.2.3.1. Ciri-ciri umum

5.3.2.3.2. Contoh

5.3.2.4. Rhodophyta

5.3.2.4.1. Ciri-ciri umum

5.3.2.4.2. Contoh

5.4. Protista menyerupai jamur

5.4.1. Ciri-ciri umum

5.4.1.1. Bersifat eukariotik

5.4.1.2. Tidak memiliki klorofil, saprofit, pengurai, heterotrof

5.4.1.3. Dapat menghasilkan spora, yaitu alat perkembangbiakan aseksual

5.4.2. Klasifikasi

5.4.2.1. Oomycota (Jamur air)

5.4.2.1.1. Ciri-ciri umum

5.4.2.1.2. Contoh

5.4.2.2. Acrasiomycota (Jamur lendir seluler)

5.4.2.2.1. Ciri-ciri umum

5.4.2.2.2. Contoh

5.5. Manfaat

5.5.1. Ulva sebagai makanan dalam bentuk sayur