1. Struktur Cerita Sejarah
1.1. 1. Orientasi Di bagian orientasi berisi terkait pengenalan atau pembukaan yang ada di dalam teks cerita sejarah. Pada umumnya berisikan penjelasan singkat dari kejadian yang sedang diceritakan.
1.2. 2. Insiden / Urutan Kejadian Di bagian ini berisi terkait rekaman peristiwa sejarah yang berlangsung kemudian disampaikan menurut waktu urutan kejadian dari awal sampai akhir peristiwa tersebut
1.3. 3. Reorientasi Reorientasi adalah bagian akhir yang ada pada teks cerita sejarah. Pada umumnya, di bagian ini isinya terkait komentar pribadi dari si penulis itu sendiri akan peristiwa yang ditulis.
2. Fungsi teks cerita sejarah
2.1. • Fungsi instruktif, merupakan alat bantu di dalam dunia pembelajaran. • Fungsi edukatif, merupakan dapat dijadikan sebagai petunjuk serta pelajaran kehidupan kepada manusia dalam berperilaku. • Fungsi inspiratif, merupakan dapat memberikan imajinasi, inspirasi, serta kreatifitas untuk keberlangsungan hidup berbangsa & bernegara agar menjadi lebih baik lagi. • Fungsi rekreatif, merupakan dapat memberikan rasa gembira serta senang kepada para pembaca.
3. Ciri – Ciri Teks Cerita Sejarah
3.1. • Isinya berupa sebuah fakta yang pernah terjadi. • Disajikan sesuai dengan kronologis atau urutan kejadian atau urutan peristiwa. • Memiliki struktur penulisan seperti: Orientasi, urutan peristiwa, dan reorientasi. • Bentuk teks jenis ini merupakan teks cerita sejarah (recount). • Pada umumnya sering menggunakan konjungsi temporal.
4. Perbedaan Sejarah Fiksi dan Non-Fiksi
4.1. Sejarah Fiksi: • Memberikan sajian kehidupan yang sesuai dengan pandangan si penulis. • Pengembangan karakter tokoh yang tidak sepenuhnya diungkapkan. • Gambaran dari kehidupan batin seorang tokoh secara lebih dalam. • Jalan cerita yang disusun dengan berdasarkan dunia nyata.
4.1.1. Sejarah Non-Fiksi: Gambaran dari kehidupan seorang tokoh yang ditulis secara lengkap dan berdasarkan fakta. Tersusun berdasarkan oleh fakta yang objektif. Menyajikan tentang kehidupan sesuai dengan data dan juga fakta yang ada.
5. Cara Menulis Teks Cerita Sejarah
5.1. • Mencari ide gagasan di dalam Wacana yang isinya bergam sejarah, dengan begitu kalian akan lebih mudah untuk membuat orientasi yang menjadi pengenalan dari suatu kejadian. Caranya yakni dengan mencari jawaban 5W 1H di dalam Wacana itu. Contoh: Apa yang sedang terjadi? Kapan hal itu berlangsung? Siapa yang terlibat di dalam peristiwa itu? Bagaimana peristiwa itu bisa terjadi? Dan Mengapa peristiwa itu bisa berlangsung? • Menganalisa urutan peristiwa dengan cara mengidentifikasi masalah serta menuliskan kronologi peristiwa secara bertahap. • Mengulas kembali isi teks itu serta menulis ulang dengan memakai bahasa sendiri sesuai dengan analisa struktur paragraf yang sudah dilakukan sebelumnya. Pada bagian ini opsional, yang artinya boleh ada maupun tidak disertakna. • Menyempurnakan teks dengan cara memperhatikan tata bahasa sesuai EYD agar lebih mudah dipahami oleh para pembaca.
6. Teks cerita yang didasari dengan berbagai catatan peristiwa masa lampau kemudian dikembangkan berdasarkan bukti – bukti yang ada sehingga menjadi teks kenyataan sejarah.
7. Teks cerita sejarah merupakan teks yang menceritakan atau menjelaskan mengenai fakta serta peristiwa di masa lalu yang menjadi latar belakang terjadinya sesuatu sehingga memiliki nilai sejarah.
7.1. Teks cerita sejarah pada umumnya menceritakan tentang: • Peristiwa bersejarah yang mempunyai dampak besar pada masa mendatang. • Latar belakang berlangsungnya peristiwa besar tersebut. • Asal – usul hal yang memiliki nilai sejarah. • Perkembangan sejarah dari suatu hal.
8. Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Sejarah
8.1. 1. Memakai Pronomina Pronomina atau juga dikenal sebagai kata ganti merupakan kata yang digunakan untuk menggantikan benda atau menamai seseorang ataupun sesuatu secara tidak langsung.
8.1.1. 2. Memakai Frasa Adverbial Frasa adverbial adalah kata yang menggambarkan suatu kejadian atau peristiwa, waktu, serta tempat.
8.1.1.1. 3. Memakai Verba Material Verba material adalah suatu kata yang digunakan untuk menunjukkan suatu kegiatan yang menggunakan fisik ketika melakukannya
8.1.2. 4. Memakai Konjungsi Temporal Konjungsi temporal atau juga dikenal dengan kata sambung waktu ini berfungsi untuk menata urutan – urutan peristiwa yang diceritakan.
8.1.2.1. 5. Menggunakan Kalimat Majemuk Kalimat majemuk adalah suatu kalimat yang terdiri dari dua kalimat atau lebih yang digabungkan menjadi satu kalimat.
9. Jenis – Jenis Teks Cerita Sejarah
9.1. 1. Sejarah Fiksi Di dalam sejarah fiksi terbagi menjadi 4 jenis yang berbeda, antara lain: a. Cerpen Cerpen merupakan cerita pendek yang berbentuk prosa naratif fiktif. Tulisan cerpen ini cenderung padat serta langsung kepada tujuannya, daripada dibandingkan dengan karya fiksi lainnya yang lumayan panjang. b. Novel Novel adalah karya fiksi prosa yang ditulis dengan cara naratif dan pada umumnya berbentuk cerita. Penulis novel disebut sebagai novelis. c. Roman Roman atau juga dikenal dengan kisah percintaan merupakan jenis karya sastra yang bentuknya prosa dimana di dalamnya melukiskan perbuatan pelakunya sesuai dengan watak serta jiwanya masing – masing. d. Legenda Legenda adalah suatu cerita prosa rakyat yang dianggap oleh sebagian orang merupakan sesuatu hal yang benar – benar terjadi.
9.1.1. 2. Sejarah Non-Fiksi Di dalam sejarah non-fiksi terbagi menjadi 4 jenis yang berbeda, antara lain: a. Autobiografi Autobiografi adalah keterangan hidup atau kisah dari seseorang yang ditulis oleh orang itu sendiri. b. Biografi Biografi adalah suatu keterangan kehidupan seseorang yang dituliskan oleh orang lain. c. Catatan Sejarah Catatan sejarah adalah suatu teks yang mengisahkan fakta atau peristiwa di masa lalu serta menjadi latar belakang sesuatu yang memiliki nilai sejarah. d. Cerita Perjalanan Cerita perjalanan adalah teks yang mengisahkan terkait suatu perjalanan.