1. Gerak Kecenderungan Jangka Panjang
2. Historimus dan Institusionalisme
3. Teori tentang Siklus Ekonomi
3.1. Teori tentang Siklus Bisnis = Siklus bisnis adalah fluktasi (naik turunnya) output dan kesempatan kerja secara periodik. Perekonomian akan mengalami fluktasi diindikasikan oleh naik turunnya PDB dan kesempatan kerja yang merupakan indikator perkembangan ekonomi suatu negara.
3.1.1. 1. Teori Siklus Bisnis Riil (Real Business Cycle Theory) = Menjelaskan fluktuasi ekonomi yang disebabkan oleh fluktuasi variabel-variabel riil seperti perubahan teknologi, pasar tenaga kerja, uang, upah, dan harga
3.1.2. 2. Teori Siklus Keynesian Baru (New Keynesian Cycle Theory) = Menggunakan asumsi bahwa dalam jangka pendek upah dan harga adalah stiky atau rigit (kaku) dan fluktuasi jangka pendek timbul karena deviasi dari permintaan agregat dan penawaran agregat.
4. Aliran Monetaris dan Rational Expectation (Ratex)
4.1. Aliran Monetaris = Para ekonom dari aliran monetaris ini menyerang pandangan dari aliran keynesian, terutama menyangkut penentuan pendapatan yang dinilai oleh mereka sebagai tidak benar. Kaum monetaris menghendaki agar analisis tentang penentuan pendapatan memberi penekanan pada pentingnya peranan jumlah uang beredar (money supply) di dalam perekonomian.
5. Rational Expectation (Ratex) = Penganut Rational Expectation (Ratex) tidak lain adalah kelompok klasik baru (new klasikal), karna asumsi ratex dijadikan oleh kaum tersebut sebagai landasan pokok seluruh analisis dan pemikirannya.
6. New Keynesian
6.1. Mencari model yang kuat dan meyakinkan untuk menjelaskan adanya kekakuan upah dan harga dengan berlandaskan pada memaksimalkan perilaku dan ekspektasi rasional
6.1.1. Nicholas Gregory Mankiw
6.1.2. David Romer
7. Mazhab Keynes
7.1. 1. Hasrat konsumsi; 2. Tingkat bunga dengan likuiditas; 3. Efisiensimarginal dari investasi
7.1.1. JM Keynes
7.1.2. Alvin H Hansen
7.1.3. Paul Samuelson
7.1.4. Simon Kuznet
8. Mazhab Neo-Keynes
8.1. Menjelaskan tentang fluktuasi ekonomi (business cycle) dan teori-teori yang berhubungan dengan pertumbuhan dan pendapatan
8.1.1. Alvin H Hansen (1887-1975)
8.1.2. Simon Kuznet (1901-1985)
8.1.3. J.R Hicks (1904)
8.1.4. Paul Samuelson (1915)
9. Pra Mazhab Ekonomi
9.1. Aristoteles (384 SM-322SM)
9.1.1. Aristoteles memiliki kontribusi dalam Ilmu Ekonomi mengenai pertukaran barang dan kegunaan uang dalam pertukaran barang tersebut.
9.2. Plato (427SM-347SM)
9.2.1. Teori Plato yang relevan sampai sekarang adalah uang sebagai alat tukar, pengukur nilai, dan penimbun kekayaan
9.3. Medieval Muslim (The Great Gap) Islamic Economic Thought
9.3.1. 1. Rasullulah SAW; Abu Yusuf; Abu Ubyn Al Qayim Ibn Sallam
9.3.2. 2. Al Ghazali; Ibn Taimiyah; Ibn Khaldun
9.3.3. 3. Shah Wailiullah
10. Pra Klasik
10.1. Jean Bodin
10.1.1. Jean Bodin secara sistematis menyajikan teori tentang uang dan harga, yang kemudian dikembangkan oleh Irving Fisher menjadi teori kuantitas uang
10.2. Emas dan Perak merupakan bentuk kekayaan yang paling disukai; Nasionalisme; Kebijaksanaan ekspor-import; Kolonisasi dan monopolisasi berpandangan kolonial
10.2.1. Jean Baptish Colbert (1619-1683)
10.2.2. Adam Smith (1776)
10.2.3. Thomas Mun (1571-1641)
10.3. Merkantilisme
10.4. Phisiokrat
10.4.1. Ordo Natural; Laissez-faire,Laissez-passer; Tekanan pada sektor pertanian; Pajak tunggal atas pemilik tanah; Antar hubungan sektor ekonomi
10.4.1.1. Francis Quesnay (1694-1774)
10.4.1.2. Jaques Turgot
11. Mazhab Klasik
11.1. Asas pengaturan kehidupan perekonomian didasarkan pada mekanisme pasar; klasik menganjurkan liberalisme dan kebebasan alamiah
11.1.1. Adam Smith
11.1.1.1. Menurutnya perilaku ekonomi diatur oleh invisible hand; mengembangkan pemikiran pembagian kerja, teori ongkos produksi, teori harga, upah, perbankan, investasi, pajak, tenaga kerja produktif dan teori penawaran
11.1.2. Thomas Albert Malthus
11.1.2.1. Membahas tentang masalah upah pekerja yang berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi
11.1.3. David Ricardo
12. Teori umum tentang produksi dan distribusi, sewa tanah dan juga perdagangan internasional. Ia merupakan penganut Laissez-Faire
13. Mazhab Neo-Klasik
13.1. 1. Pendekatan marjinal; 2. Perintis analisis marjinal; 3. Teori produktivitas marjinal
13.1.1. Mazhab Neo-Klasik 1 = Marginalisme dan Perilaku konsumen
13.1.1.1. Herman H Gossen
13.1.1.2. Alfred Marshall
13.1.1.3. J.R Hicks
13.1.1.4. Irving Fisher
13.1.2. Mazhab Neo-Klasik 2 = Persaingan Monopolistik dan Pasar tidak sempurna
13.1.2.1. Piero Srafa
13.1.2.2. Joan Violet Robinson
13.1.2.3. Edward Chamberlin