1. PERKOSAAN
1.1. Definisi
1.1.1. Hubungan seksual secara paksa dengan orang yang tidak bersedia melakukannya
1.2. Kejahatan perkosaan: Perkosa yang di rencanakan
1.3. Untuk korban, kejadian perkosa ini disebut sebagai jenis trauma yang dapat mengakibatkan terjadi gangguan stress
1.4. Terapi: teknik-teknik kognitif dan intervensi biologis serta konseling
2. GANGGUAN IDENTITAS GENDER
2.1. Karakteristik
2.1.1. -
2.1.2. Identitfikasi yang kuat dan menetap terhadap lawan jenis
2.1.3. Pada remaja ada keinginan utk menjadi lawan jenis
2.1.4. Rasa tidak nyaman dengan jenis kelaminya
2.1.5. Tidak sama dengan kondisi fisik antar jenis kelamin
2.1.6. Menyebabkan distress / hendaya dalam fungsi sosial
2.2. Penyebab GIG
2.2.1. Biologis
2.2.1.1. Dipengaruhi oleh hormon
2.2.1.2. Ibu penderita mengkonsumsi hormon seks saat hamil
2.2.1.3. Abnormalitas anatomis
2.2.2. Psikologis
2.2.2.1. Perilaku dari kerabat / orang terdekat bisa jadi trigger utama
2.3. Terapi / penanganan
2.3.1. Perubahan tubuh : operasi kelamin
3. DISFUNGSI SEKSUAL
3.1. Kriteria
3.1.1. Gangguan nafsu seksual
3.1.2. Gangguan gairah seksual
3.1.3. Gangguan orgasme
3.1.4. Gangguan nyeri seksual
3.2. Fase dalam siklus respon seksual
3.2.1. -
3.2.2. Appetitive
3.2.3. Excitement
3.2.4. Orgasme
3.2.5. Resolusi
3.3. Terapi
3.3.1. Mengurangi kecemasan
3.3.2. Masturbasi terarah
3.4. -
4. PARAFILIA
4.1. Definisi
4.1.1. Sekelompok gangguan yang mencakup ketertarikan seksual terhadap benda yang tidak wajar selama sekurang-kurang nya 6 bulanz
4.2. Jenis
4.2.1. Fetishme : Ketergantungan pada benda mati untuk menimbulkan gairah seksual
4.2.2. Fetishme Transvestik : Apabila laki laki mengalami gairah seksual dengan pakaian perempuan
4.2.3. Pedofil: Menuangkan hasrat seskual dengn yang jauh lebih muda
4.2.4. Incest: hubungan seksual sedarah
4.2.5. Voyeurisme: gairah seksual meningkat saat melihat seseorang tanpa gusana
4.2.6. Eksibionisme: memamerkan alat kelamin nya kepada orang yang tidak dikenal
4.2.7. -
4.2.8. Froteurisme: gangguan yang berkaitan dengan melakukan sentuhan dengan orang lain di tempat umum
4.2.9. Sadisme seksual: kepuasan rasa seksual dengan menimbulkan rasa sakit
4.3. -
4.4. Terapi
4.4.1. Psikoanalis: asosiasi bebas
4.4.2. Behavioral: mengubah aspek seksual individu
4.4.3. Kognitif: distorsi pikiran
4.5. Etiologi
4.5.1. Psikodinamika: defensif
4.5.2. Pengkondisian klasik
4.5.3. Spekulasi androgen