KUALITAS UDARA

1. METODE

1.1. PENGUMPULAN DATA

1.1.1. CITRA

1.1.2. DATA BATAS AREA PENELITIAN

1.1.3. DATA VALIDASI

1.2. PENGOLAHAN

1.2.1. SIMPLIFIED HIGH RESOLUTION AEROSOL MODIS ALGORITM

1.2.2. AEROSOL OPTICAL DEPTH

1.2.3. AEROSOL DARK TARGET

1.3. VALIDASI DATA

1.3.1. HORIZONTAL VISIBILITY

1.3.2. SATELIT HIMAWARI

1.3.2.1. POLA DISTRIBUSI HUJAN

1.3.3. DATA CURAH HUJAN

1.3.4. DATA POLA ANGIN

1.3.5. SUSPENDED PARTICULAR MATTER

1.3.6. PETA PENGGUNAAN LAHAN

1.4. PEMODELAN

1.4.1. PETA PERSEBARAN AEROSOL

1.4.2. PETA PENGARUH AEROSOL TERHADAP WAKTU

1.4.2.1. MUSIM KEMARAU

1.4.2.2. MUSIM HUJAN

1.4.3. WEBGIS

2. AEROSOL

2.1. DEFINIS

2.2. PENYEBAB KENAIKAN

2.3. PENDEFINISIAN PARTIKEL

2.4. CITRA SATELIT UNTUK AEROSOL

2.5. ALGORITMA PEMODELAN

2.6. HAL YANG MEMPENGARUHI

2.6.1. PERTAMBAHAN AEROSOL

2.6.2. PENCUCIAN AEROSOL

2.6.2.1. HUJAN

2.6.2.2. ANGIN

2.6.2.3. VEGETASI

3. DOSEN PEMBINA/KONSULTASI

3.1. BAPAK PROF. BANGUN MULYO SUKOJO

3.2. BAPAK LALU MUHAMMAD JAELANI, PH.D

3.3. BAPAK HUSNUL HIDAYAT, M.T.

4. ALGORITMA

4.1. KEGIATAN PERINDUSTRIAN

4.2. KEBAKARAN HUTAN

4.3. ASAP KENDARAAN

5. PEMANFAATAN DATA PENGINDERAAN JAUH

5.1. CITRA MODIS

5.2. CITRA LANDSAT

6. KONDIS

6.1. AERONET

6.2. STASIUN PENGAMATAN POLUSI

7. PARTIKEL PENGARUH

7.1. CO2

7.2. AEROSOL

7.3. ASAP

7.4. SMOGE