1. Guru dan Tenaga kependidikan
1.1. Klasifikasi guru
1.1.1. Guru tetap
1.1.1.1. Guru yang telah memiliki status minimal sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil.
1.1.2. Guru tidak tetap
1.1.2.1. belum berstatus minimal sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil.
1.2. Pengertian tenaga kependidikan
1.2.1. (UU No. 20 tahun 2003 psl 1, BAB 1 Ketentuan umum)
1.2.1.1. anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.
1.2.2. (UU No.20 THN 2003, PSL 39 (1).
1.2.2.1. tenaga yang bertugas merencanakan dan melaksanakan administrasi, pengelolaan dll.
1.3. Jenis-jenis tenaga kependidikan
1.3.1. Tenaga pendidik
1.3.2. Tenaga fungsional kependidikan
1.3.3. Tenaga teknis kependidikan.
1.3.4. Tenaga pengelola satuan pendidikan
2. Pendidikan Non Formal
2.1. Pengertian
2.1.1. jalur pendidikan tujuannya mengganti, menambah, dan melengkapi pendidikan formal.
2.2. Tujuan
2.2.1. Untuk memenuhi kebutuhan belajar tingkat dasar.
2.2.2. Untuk keperluan pendidikan lanjutan melengkapi pendidikan tingkat dasar dan pendidikan nilai-nilai hidup.
2.3. Satuan dan contoh
2.3.1. Lembaga Kursus dan Pelatihan
2.3.1.1. Lembaga kursus komputer
2.3.1.2. Lembaga kursus bahasa asing
2.3.1.3. Lembaga kursus senin dan musik
2.3.2. Kelompok belajar
2.3.3. Pusat kegiatan belajar masyarakat
2.3.4. Majelis ta'lim
2.3.4.1. Kelompok yasin
2.3.4.2. Kelompok pengajian
2.3.4.3. Pengajian kitab kuning
2.3.4.4. Salafiyah
3. Sistem Persekolahan
3.1. Sistem Pendidikan yang di Anut di Indonesia
3.1.1. sistem pendidikan nasional
3.1.1.1. Undang-undang No. 20 tahun 2003
3.1.2. sistem pendidikan terbuka.
3.1.2.1. peserta didik di tuntut untuk dapat bersaing dengan teman, berfikir kreatif dan inovatif
3.1.3. Sistem pendidikan beragam.
3.1.3.1. Di Indonesia terdiri dari beragam suku, bahasa, daerah, budaya, dll.
3.1.4. Sistem pendidikan yang efisien dalam pengelolaan waktu.
3.1.4.1. Di dalam KBM, waktu di atur sedemikian rupa
4. Inovasi Dalam Penggunaan Teknologi
4.1. Pengertian inovasi
4.1.1. Menurut para ahli
4.1.1.1. Kuniyoshi Urabe Menurut Kuniyoshi Urabe
4.1.1.1.1. setiap kegiatan yang tidak bisa dihasilkan dengan satu kali pukul, melainkan suatu proses yang panjang dan kumulatif.
4.1.1.2. Van de Ven, Andrew H. Menurut Van de Ven, Andrew H.
4.1.1.2.1. pengembangan dan implementasi gagasan-gagasan baru oleh orang dalam jangka waktu tertentu.
4.1.1.3. Everett M. Rogers Menurut Everett M. Rogers,
4.1.1.3.1. sebuah ide, gagasan, ojek, dan praktik yang dilandasi.
4.1.1.4. UU No. 19 Tahun 2002 Menurut UU No. 19 Tahun 2002
4.1.1.4.1. kegiatan penelitian, pengembangan.
4.2. Manfaat
4.2.1. Manfaat Teknologi Informasi Modern di bidang Pendidikan,
4.2.2. Manfaat Teknologi Informasi Modern di bidang Pemerintahan
4.2.3. Manfaat Teknologi Informasi Modern di bidang Keuangan
5. Program dan pengolahan pendidikan
5.1. Jenis Progrgram Pendidikan
5.1.1. Pendidikan umum
5.1.1.1. Yaitu pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan perluasan pengetahuan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
5.1.2. Pendidikan kejujuran
5.1.2.1. Yaitu pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
5.1.3. Pendidikan akademik
5.1.3.1. Yaitu pendidikan tinggi yang diarahkan terutama pada penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu pengetahuan, teknologi dll.
5.1.4. Pendidikan vokasi
5.1.4.1. Yaitu pendidikan tinggi yang menunjang penguasaan keahlian terapan tertentu.
5.1.5. Pendidikan Provesi
5.1.5.1. Yaitu pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus.
5.1.6. Pendidikan keagamaan
5.1.6.1. Yaitu pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang menuntut penguasaan pengetahuan tentang ajaran agama
5.1.7. Pendidikan khusus
5.1.7.1. Yaitu penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik yang berkelainan.
5.1.8. Pendidikan kedinasan
5.1.8.1. Yaitu pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh Kementerian, kementerian lain
5.2. Kurikulum Program Pendidikan
5.2.1. Kurikulum nasional
5.2.1.1. Yaitu sebuah wacana yang sempat bergulir pada saat Kurikulum 2013 mengalami proses revisi dan perubahan.
5.2.2. Kurikulum Muatan Lokal
5.2.2.1. Menurut Dirjen Kurikulum Muatan Lokal adalah kurikulum yang di perkaya dengan materi pelajaran yang ada di lingkungan setempat.
5.2.2.2. Menurut Kurikulum 1994 Kurikulum Muatan Lokal adalah materi pelajaran yang diajarkan secara terpisah, menjadi kajian tersendiri.
6. Dana pendidikan
6.1. Biaya sekolah/kuliah.
6.1.1. Sumber utama tentu saja briseterasal dari situs sekolah.
6.1.2. dari kantor perwakilan sekolah yang ada di Indonesia.
6.2. Biaya hidup
6.2.1. Biaya hidup terdiri dari biaya tempat tinggal, makan, transportasi, serta hiburan.
6.3. Biaya transportasi
6.3.1. Selama durasi sekolah, rencanakan berapa kali anak akan pulang ke Indonesia
7. Inovasi Kurikulum
7.1. Pengertian
7.1.1. Yaitu suatu pembaharuan / gagasan membawa dampak terhadap kurikulum itu sendiri.
7.2. Perubahan kurikulum
7.2.1. Dari segi bentuk dan organisasi
7.2.1.1. perubahan dari kurikulum 1968 menjadi kurikulum 1975 dan kurikulum 1975 menjadi kurikulum 1975 yang disempurnakan.
7.2.1.2. kurikulum 1975 menjadi kurikulum 1975 yang disempurnakan.
7.2.2. Dari segi psikologi
7.2.2.1. masalah pendekatan belajar-mengajar yang baru.
7.2.2.2. muncul berbagai inovasi seperti keterampilan proses, CBSA dan belajar tuntas.
7.2.3. Dari segi sosiologi
7.2.3.1. timbul masaah berkenaan dengan tuntutan masyarakat modern yang semakin tinggi.
7.2.3.2. muncul inovasi berupa masuknya mata pelajaran keterampilan, dan gagasan muatan lokal.
7.2.4. Dari segi penyampaian pengajaran
7.2.4.1. inovasi berupa sistem modul paket untuk pendidikan luar sekolah
7.2.4.2. metode SAS (Struktural Analisis Sintesis) untuk belajar.
7.3. Unsur unsur
7.3.1. Komponen tujuan
7.3.1.1. Jenis tujuan kurikulum
7.3.1.1.1. tujuan instruksional umum (TIU).
7.3.1.1.2. tujuan instruksional khusus (TIK).
7.3.2. Isi /materi kurikulum
7.3.2.1. Isi kurikulurn harus sesuai, dengan tepat dan bermakna bagi perkembangan siswa.
7.3.2.2. Isi kurikulum harus mencerminkan kenyataan sosial
7.3.2.3. Isi kurikulum dapat mencapai tujuan yang konprehensif
7.3.2.4. Isi kurikulum harus mengandung pengetahuan ilmiah yang tahan uji
7.3.2.5. Isi kurikulum mengandung bahan pelajaran yang jelas, teori, prinsip, konsep yang terdapat di dalamnya
7.3.2.6. Isi kurikulum harus dapat menunjang tercapainya tujuan pendidikan
7.3.2.7. Strategi Pelaksanaan Kurikulum/Proses Belajar Mengajar
7.3.2.8. Evaluasi Kurikulum
8. Inovasi dalam Pendekatan belajar mengajar
8.1. Belajar tuntas
8.1.1. proses belajar untuk menguasai materi pelajaran secara tuntas,hasil yang memuaskan.
8.2. Belajar siswa aktif(CBSA)
8.2.1. usaha mempertinggi/mengoptimalisasikan kegiatan murid dalam proses belajar.
8.3. Keterampilan proses
8.3.1. pendekatan bagaimana murid belajar, dan apa yang ia pelajari.