MATA PELATIHAN ANALISIS ISU KONTEMPORER

Analisis Isu Kontemporer di Indonesia ini merupakan materi pelatihan Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

Comienza Ya. Es Gratis
ó regístrate con tu dirección de correo electrónico
MATA PELATIHAN ANALISIS ISU KONTEMPORER por Mind Map: MATA PELATIHAN ANALISIS ISU KONTEMPORER

1. Tuliskan apa yang Anda harapkan dari Mata Pelatihan ini?

1.1. Mengidentifikasi isu,latar belakang, analisa dan langkah preventif maupun kuratif (20, 5, 17, 11, 13, 12, 22, 1, 9, 31, 8, 35, 30, 10, 33, 39, 37, 4, 40, 34, 2, 18, 29)

1.2. Mencari informasi yang benar tidak hoax (27, 14)

1.3. Mendapat ilmu tentang perubahan lingkungan NKRI dan cara berpikir kritis (25, 7)

1.4. Mampu menangkap, memilah dan memilih dengan baik segala isu yang ada (3, 8, 32)

1.5. Pencegahan radikalisme dalam lingkungan akademis (23)

1.6. Meningkatkan kepekaan terhadap isu yang berkembang (1)

1.7. Bagaimana dosen PNS menempatkan diri dalam menghadapi isu sensitif (26, 19)

1.8. Menyikapi isu yang beredar dan semakin cinta NKRI (28, 24)

1.9. Bagaimana ASN menempatkan diri sebagai pemersatu bangsa (15)

1.10. ASN dapat lebih efisien dan mengedepankan isu substantif daripada isu administratif birokrasi kompleks (6)

1.11. Lebih jeli menangkap isu terbaru antara lain tentang politik dan pemerintahan yang kurang terekspos media (21, 38)

1.12. Memahami framework analisis isu dalam kerangka peran dan fungsi ASN (36)

2. Pendapat Kita tentang isu kontemporer

2.1. Isu kontemporer adalah topik permasalahan yang sedang menjadi perhatian dan ramai didiskusikan khalayak.

3. The Do's

3.1. Menyadari dan peduli terhadap isu-isu di lingkungan strategis masing-masing

3.2. Mengklasifikasi berbagai isu yang berkembang dan menentukan isu-isu kontemporer

3.3. Menganalisis isu-isu kontemporer dan mencarikan solusinya

3.4. Melaksanakan upaya preemtif, preventif dan kuratif terhadap isu-isu kontemporer

3.5. Melakukan seluruh upaya secara integratif

4. The Don'ts

4.1. Tidak menunjukan sifat yang apatis terhadap isu-isu yang berkembang

4.2. Tidak menjadi bagian dari isu kontemporer yang berkembang

4.3. Tidak menyebarluaskan isu-isu kontemporer

4.4. Tidak menyebarluaskan rahasia negara

4.5. Tidak melakukan tindakan egosentris

5. https://youtu.be/C2WcV28av6o

6. Isu Strategis 5 Prioritas Nasional 2019

7. Menjelaskan konsepsi perubahan lingkungan strategis

7.1. Menjelaskan perubahan adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dan menjadi bagian dari peradaban manusia

7.2. Menjelaskan level perubahan Lingstra

7.3. Mengajak pembenahan ke dalam diri sendiri

7.4. Mendorong perubahan cara pandang masyarakat

7.5. Memahami isu isu kritikal

8. Indikator Keberhasilan

8.1. Mengidentifikasi isu-isu strategis kontemporer

8.1.1. I. Cyber Crime (Kasus peretasan data pribadi Profesor dan Data Perpustakaan)

8.1.1.1. Penyebab

8.1.1.1.1. Individu

8.1.1.1.2. Sistem

8.1.1.2. Dampak

8.1.1.2.1. Pencemaran nama baik

8.1.1.2.2. Penurunan kualitas

8.1.1.2.3. Saling curiga

8.1.1.2.4. Kekacauan sistem

8.1.1.3. Sulusi

8.1.1.3.1. Perbaikan sistem rekruitmen CA dan pengelolaannya

8.1.1.3.2. Menegakan hukum

8.1.1.3.3. Memperkuat sistem

8.1.1.3.4. Menguatkan literasi digital

8.1.1.3.5. Membangun karakter

8.1.1.3.6. Waspada dunia maya

8.1.2. II. Korupsi Penyalahgunaan wawenang)

8.1.2.1. Penyebab

8.1.2.1.1. Aspek politik

8.1.2.1.2. "Adat ketimuran"

8.1.2.1.3. Sikap tamak

8.1.2.1.4. Moral yang lemah meghadapi godaan / tekanan

8.1.2.1.5. Gaya hidup

8.1.2.2. Dampak

8.1.2.2.1. Pembodohan akademik (Akademik)

8.1.2.2.2. Merebaknya jual beli ijazah (Akademik)

8.1.2.2.3. Mencoreng nama baik institusi (Akademik)

8.1.2.2.4. Plagiarisme meningkat (Akademik)

8.1.2.2.5. Naik pangkat secara instans (Non akademik)

8.1.2.2.6. Menurunnya kualitas pelayanan (Non akademik)

8.1.2.2.7. Mengacaukan jenjang karer (Non Akademik)

8.1.2.3. Solusi

8.1.2.3.1. Jangka pendek

8.1.2.3.2. Jangka panjang

8.1.3. III. Radikalisme / Terorisme

8.1.3.1. Penyebab

8.1.3.1.1. Intoleransi (kasus bom di USU)

8.1.3.1.2. Eksklusivisme (OKM / Organisasi keagamaan)

8.1.3.1.3. Pemahaman yang sempit

8.1.3.1.4. Ekonomi (imbalan menggiurkan dari ekstremis)

8.1.3.1.5. Sosial

8.1.3.1.6. Teknologi

8.1.3.1.7. Salah faham dan faham yang salah

8.1.3.1.8. Berlindung pada kebebasan berpendapat dan keyakinan keagamaan

8.1.3.2. Dampak

8.1.3.2.1. Kecurigaan --- tidak percaya

8.1.3.2.2. Perpecahan

8.1.3.2.3. Pembekuan organisasi kampus

8.1.3.2.4. Deskriminasi (Misalnya pelarangan cadar)

8.1.3.2.5. Rasa tidak aman

8.1.3.2.6. Radikalisme / terorisme menjadi hantu

8.1.3.3. Solusi

8.1.3.3.1. Memberi penguatan materi anti terorisme dan radikalisme

8.1.3.3.2. Membentuk forum pembauran (normalisasi kehidupan kampus)

8.1.3.3.3. Memberikan sangsi tegas

8.1.3.3.4. Melakukan peningkatan kualitas dan kuantitas pendidik

8.1.3.3.5. Peningkatan kesejahteraan CA

8.1.3.3.6. Mengawasi aktivitas Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)

8.1.3.3.7. Menguatkan silaturahim antar pengajar

8.1.3.3.8. Menguatkan sistem penerimaan baru

8.1.3.3.9. Mendeteksi jejak digital di sosial media

8.1.3.3.10. Melakukan reshufle / pemilihan pengurus baru, yang sudah tidak radikal lagi.

8.1.3.3.11. Memperluas pergaulan

8.1.4. IV. Proxy war

8.1.4.1. Penyebab

8.1.4.1.1. Menghindari konflik terbuka

8.1.4.1.2. Menjaga reputasi

8.1.4.1.3. Menghindari sanksi

8.1.4.1.4. Perebutan kekuasaan

8.1.4.1.5. Perang terselubung

8.1.4.2. Dampak

8.1.4.2.1. Sulit mencari dalang utama - tidak diketahui dalangnya

8.1.4.2.2. Chaos

8.1.4.2.3. Perpecahan (Kasus lepasnya Timor Timur)

8.1.4.2.4. Rasa tidak percaya

8.1.4.2.5. Rasa takut

8.1.4.3. Solusi

8.1.4.3.1. Menanamkan cinta tanah air kepada mahasiswa ...

8.1.4.3.2. Melakukan proteksi diri yang dikaitkan dengan modal insani

8.1.4.3.3. Menanamkan bela negara berkaitan dengan modal ketabahan

8.1.4.3.4. Anti provokasi

8.1.4.3.5. Anti hoax dengan mengkomfirmasi setiap berita

8.1.4.3.6. Berpikir kritis dengan melakukan analisis dan konfirmasi

8.1.4.3.7. Membekali akademi dengan ilmu dengan memiliki keahlian khusus

8.1.4.3.8. Melakukan sosialisasi

8.1.4.4. Bentuk

8.1.4.4.1. Gerakan separatisme yang disponsori oleh negara lain

8.1.4.4.2. Hoax

8.1.4.4.3. LGPT

8.1.4.4.4. Black Campaign oleh pihak bayaran

8.1.4.4.5. Cyber Crime

8.1.4.4.6. Gerakan radikalisme

8.1.4.4.7. Saracen

8.1.4.4.8. Narkoba

8.1.5. V. Narkoba

8.1.5.1. Penyebab

8.1.5.1.1. Eksternal

8.1.5.1.2. Intrinksif

8.1.5.2. Dampak

8.1.5.2.1. Individu

8.1.5.2.2. Nikmat sesaat, rawan maksiat, sengsara sepanjang hayat, merugikan banyak masyarakat

8.1.5.3. Solusi

8.1.5.3.1. Pencegahan

8.1.5.3.2. Rehabilitasi

8.2. Menerapkan teknik analisa isu-isu dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis

8.2.1. Fishbone

8.2.2. Mind mapping

8.2.3. SWOT

9. Kompetensi Dasar

9.1. Memahami konsepsi perubahan dan perubahan lingkungan strategis melalui isu-isu strategis kontemporer sebagai wawasan strategis PNS

10. Modal Insani

10.1. Modal Intelektual

10.2. Modal emosional

10.3. Modal Sosial

10.4. Modal ketabahan

10.5. Modal etika / moral

10.6. Modal kesehatan

11. Pengampu

11.1. Dr. Ir. Sugiarto Sumas, MT

11.1.1. Widyaiswara Ahli Utama

11.1.2. IV/e

11.2. Alfiah Pra Mundiarsih, S.Sos., M.A.

11.2.1. Widyaiswara Ahli Muda

11.2.2. III/d