Sistem IPAL Komunal di Kelurahan Sendangguwo, Kecamatan Tembalang

1. Menggunakan Sistem On Site (Sistem Pengolahan Setempat)

2. Terdapat TIM KSM untuk Mengecek Kondisi Saluran IPAL 2 minggu Sekali

2.1. Belum ditemukan Masalah Kebocoran Pada pipa

3. Ukuran IPAL yaitu memiliki Lebar : 4 meter Kedalaman : 3,5 meter

3.1. Telah dapat menampung Limbah Warga

4. Tidak adanya Lembaga Pengelolaan air limbah domestik ditingkat Kecamatan ataupun Kelurahan

4.1. Pengelolaan Air Limbah belum terintegrasi dengan Sumber Daya Air

4.1.1. Mencemari Air Bersih

4.1.1.1. Sumber Air Tidak Aman ditembalang (6,39 %)

5. Rendahnya Kesadaran Masyarakat akan Pentingnya IPAL

6. Biaya Pembangunan Mahal Membuat Warga Takut Tidak Mampu Menanggung Biaya Tersebut

6.1. Pembuatan IPAL menggunakan dana dan tenaga kerja pribadi dari Masyarakat

6.1.1. Namun, IPAL tersebut hanya terdapat di RT 03 RW 03

7. Peran Masyarakat dalam Membangun IPAL masih minim

7.1. Menggunakan Dana ditanggung Masyarakat

7.2. Sehingga dalam Pembangunannya 100 % dilakukan masyarakat Sukarela

8. Tempat Pembuangan Limbah Warga

8.1. Terdapat Dua Saluran

8.2. Limbah Buangan Wajib Masyarakat

8.2.1. Kotoran Manusia

8.3. Saluran Menampung Air Limbah Rumah Tangga

8.3.1. Air detergent, Sabun,Oli, Minyak

8.4. Dari dua saluran diatas, harusnya dipisah agar tidak tercampur bahan kimia RT dan terpisah dari kotoran manusia