Prinsip dan Praktik ekonomi Islam

Get Started. It's Free
or sign up with your email address
Prinsip dan Praktik ekonomi Islam by Mind Map: Prinsip dan Praktik ekonomi Islam

1. Syirkah

1.1. Pengertian

1.1.1. kata syirkah berarti mencampurkan dua bagian atau lebih sehingga tidak dapat lagi dibedakan antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya.

1.2. Syarat dan Rukun

1.2.1. 1) Syarat orang yang melakukan akad adalah harus memiliki kecakapan (ahliyah) melakukan tasarruf (pengelolaan harta). 2) Objek akad yang disebut juga ma’qud ‰alaihi mencakup pekerjaan atau modal. 3) Akad atau yang disebut juga dengan istilah sigat.

1.3. Macam-macam

1.3.1. syirkah inan, syirkah abdn,syirkah wujuh, dan syirkah mufawadah.

2. Perbankan

2.1. pengertian

2.1.1. sebuah lembaga keuangan yang bergerak dalam menghimpun dana masyarakat dan disalurkan kembali dengan menggunakan sistem bunga.

3. Pengertian Mu’amalah

3.1. hal-hal yang termasuk urusan kemasyarakatan (pergaulan, perdata, dan sebagainya).

4. Macam-Macam Mu’amalah

4.1. Jual-beli

4.1.1. syarat

4.1.1.1. balig,berakal sehat, atas kehendak sendiri.

4.1.2. khiyar

4.1.2.1. Pengertian

4.1.2.1.1. Khiyar adalah bebas memutuskan antara meneruskan jual-beli atau membatalkannya.

4.1.2.2. Macam-macam

4.1.2.2.1. Khiyar Majelis

4.1.2.2.2. Khiyar Syarat

4.1.2.2.3. Khiyar Aibi

4.1.3. riba

4.1.3.1. Pengertian

4.1.3.1.1. Riba adalah bunga uang atau nilai lebih atas penukaran barang.

4.1.3.2. Macam-macam

4.1.3.2.1. Riba fadli

4.1.3.2.2. Riba qordi

4.1.3.2.3. Riba yadi

4.1.3.2.4. Riba nasi'ah

4.2. Utang-piutang

4.2.1. Pengertian

4.2.1.1. Utang-piutang adalah menyerahkan harta dan benda kepada seseorang dengan catatan akan dikembalikan pada waktu kemudian.

4.2.2. Rukun-Rukun

4.2.2.1. 1) Yang berpiutang dan yang berutang, 2) Ada harta atau barang, 3) Lafadz kesepakatan.

4.3. Sewa-menyewa

4.3.1. Pengertian

4.3.1.1. Sewa-Menyewa adalah imbalan yang harus diterima oleh seseorang atas jasa yang diberikannya.

4.3.2. Syarat dan Rukun

4.3.2.1. 1) Sewa-menyewa dilangsungkan atas kemauan masing-masing. 2) Barang tersebut menjadi hak sepenuhnya orang yang menyewakan atau walinya. 3) Ditentukan barangnya serta keadaan dan sifat-sifatnya.