1. Runtuhnya Bani Umayyah
1.1. Faktor penyebab mundurnya Bani Umayyah
1.1.1. Internal
1.1.1.1. System monarki dalam peralihan kepemimpinan
1.1.1.2. Perilaku amoral para pembesar dan khalifah Bani Umayyah
1.1.2. Eksternal
1.1.2.1. Munculnya kekuatan Abbasiyah, Persia, dan kerajaan-kerajaan Nasrani
1.2. Faktor pemicu munculnya pemberontakan
1.2.1. Perebutan kekuasaan
1.2.2. Dendam Muawiyah kepada Ali atas terbunuhnya Usman bin Affan
1.2.3. Harta kekayaan yang melimpah
1.3. Kelebihan Bani Umayyah
1.3.1. Para khalifah bersikap tegas dan berani
1.3.2. Sikap adil, jujur, dan religius dari khalifah Umar bin Abdul Aziz
1.3.3. Pengembangan budaya dengan pendekatan arabisasi didukung masyarakat
1.3.4. Sikap berani berperang kaum muslimin
1.4. Kekurangan Bani Umayyah
1.4.1. Sistem peralihan kekuasaan monarki
1.4.2. Banyak wilayah baru yang ditaklukan tapi tak dikelola secara intensif
1.4.3. Banyak kasus penyelewengan istana
1.4.4. Pengangkatan 2 putra khalifah dalam satu pemerintahan
1.5. Proses runtuhnya
1.5.1. Sikap tidak senangnya masyarakat terhadap khalifah-khalifah Bani Umayyah
1.5.2. Peperangan melawan keturunan Abbasiyah
2. Proses lahirnya Abbasiyah
2.1. Lahirnya Bani Abbasiyah tahun 705M adalah peran besar Abu Abbas assafah
2.2. Dimulai dari kemenangan Abu Abbas dan pasukannya di perang Al-Zab melawan Bani Umayyah
2.3. Dibantu oleh Abu Muslim al-akhurasani (tentara bayaran Persia)
2.4. Nama Abbasiyah diambil dari nama bapak pendiri Abbasiyah yaitu Abbas bin Abdul Muthalib
2.5. Peradaban berlangsung selama 505 tahun dan diperintah oleh 37 khalifah
3. Fase pemerintahan
3.1. Fase pembentukan
3.1.1. Disebut pengaruh Persia pertama karena beberapa khalifah yang berkuasa berkebangsaan Persia
3.1.2. 750M-847M (132H-232H) sampai khalifah ke-9
3.1.3. Abu Abbas as-saffah & Abu ja'far Al-mansur adalah peletak pondasi yang kuat
3.1.4. Abu Abbas tegas mengusir semua bekas keturunan Muawiyah di wilayah abbasiyah
3.1.5. Abu Ja'far sebagai penerus kebijakan dan merintis berdirinya baitul hikmah
3.1.6. Harun Al-Rasyid (5) membangun peradaban ilmu pengetahuan hingga didatangi pencari2 ilmu di berbagai dunia
3.1.7. Harun Al-Rasyid (5) menerjemahkan buku2 filsafat Yunani
3.2. Fase Kedua
3.2.1. 232H-334H (847M-945M) dimulai dari khalifah ke-10 Al-Mutawakkil
3.2.2. Pengaruh kekuasaan Turki pertama (pembesar istana banyak yang berkebangsaan Turki)
3.2.3. Peradaban tidak sepesat fase sebelumnya, namun masih dalam fase kejayaan
3.2.4. Pada akhir abad ke-9 terjadi disintegrasi dan peradaban mulai menurun
3.3. Fase ketiga
3.3.1. 334H-447H (945M-1055M)
3.3.2. Fase pengaruh dinasti buwaihi
3.3.3. Masa disintegrasi di kekuasaan dinasti Abbasiyah dan Muluk Tawaif di Dinasti Umayyah II
3.3.4. Karya-karya monumental ilmuwan Islam masih digandrungi pelajar dari Eropa
3.4. Fase Keempat
3.4.1. 447H-590H (1055M-1194M)
3.4.2. Fase kekuasaan Bani Saljuk/pengaruh Turki 2
3.4.3. Kegiatan ilmu pengetahuan bersifat konservatif
3.4.4. Di wilayah Islam (Mesir) telah berkobar perang Salib melawan Nasrani
3.5. Fase Kelima
3.5.1. Fase lemah-fase hancurnya Bani Abbasiyah
3.5.2. 590H-656H(1194M-1258M)
3.5.3. Terjadi setelah disintegrasi dan perang Salib
3.5.4. Tahun 1258M Abbasiyah diserang oleh kekuasaan mongol
3.5.5. Menghabiskan pusat peradaban, fasilitas umum, dan sumber-sumber ilmu pengetahuan