MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS)

Get Started. It's Free
or sign up with your email address
MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) by Mind Map: MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS)

1. 7 Pilar Utama Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

1.1. Kurikulum dan Pembelajaran

1.1.1. PrinsipPengembangan Kurikulum

1.1.1.1. Prinsip pengembangan kurikulum pada MBS disusun dengan mempertimbangkan: (1) Karakteristik peserta didik; (2) Potensi lingkungan sekolah, masyarakat dan daerah.

1.1.2. Tahapan Pengembangan Kurikulum

1.1.2.1. Tahapan pengembangan kurikulum meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi.

1.1.3. Perangkat Kurikulum dan Pembelajaran

1.1.3.1. Perangkat kurikulum dan pembelajaran disusun secara mandiri oleh sekolah yang terdiri dari: (i) Kepala sekolah; (ii) Guru; (iii) Unsur komite sekolah; dan (iv) Orangtua yang memiliki keahlian.

1.1.4. Perencanaan Proses Pembelajaran

1.1.4.1. Hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan proses pembelajaran, yaitu: (a) Guru harus menguasai materi; (b) Mengetahui karakteristik peserta didik; (c) Memperhatikan kondisi lingkungan; (d) Proses pembelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan, potensi, dan minat peserta didik.

1.1.4.2. Pembelajaran diarahkan pada Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM).

1.1.4.3. Pembelajaran harus memiliki nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan mengadakan remidial jika tidak memenuhi KKM.

1.2. Peserta Didik

1.2.1. Prinsip dan Prosedur PPDB

1.2.1.1. Dalam melakukan Penerimaan Peserta Didik Baru harus sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Prosedur tersebut antara lain: (1) Pembentukan panitia; (2) Pengumuman; (3) Pelaksanaan kegiatan PPDB; (4) Rapat seleksi calon peserta didik baru; (5) Pengumuman hasil seleksi; (6) Daftar ulang.

1.2.2. Pembinaan Bakan dan Minat Peserta Didik

1.2.2.1. Ekstrakurikuler

1.2.3. Mengelola Dokumen Peserta Didik dengan Baik

1.3. Pendidik dan Tenaga Kependidikan

1.3.1. Peran Kepala Sekolah

1.3.1.1. (1) Memantau proses pembelajaran; (2) Membantu guru yang mengalami kesulitan; (3) Memimpin rapat evaluasi kinerja sekolah; (4) Melakukan supervisi terhadap guru.

1.3.2. Pengembangan dan Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

1.3.2.1. Kelompok Kerja Guru (KKG)

1.3.2.2. Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS)

1.3.2.3. Lokakarya

1.3.2.4. Seminar

1.3.2.5. Studi Lanjut dan Studi Banding

1.3.2.6. Magang Guru

1.3.2.7. Pertukaran Guru Antarsekolah

1.4. Sarana dan Prasarana

1.4.1. Identifikasi Kebutuhan

1.4.2. Perencanaan

1.4.3. Pengadaan

1.4.4. Penginventarisasian

1.4.5. Penyimpanan/Pemeliharaan

1.4.6. Penghapusan

1.5. Pembiayaan

1.5.1. Menyusun Rencana Kerja Sekolah (RKS)

1.5.2. Melakukan Analisis SWOT

1.5.3. Memasan Perincian Dana Bos Pada Mading

1.5.4. Membuat Pembukuan

1.6. Hubungan Sekolah dan Masyarakat

1.6.1. Kegiatan yang melibatkan sekolah dan masyarakat yaitu pembentukan komite sekolah dengan membuat struktur organisasi komite sekolah dan menerapkan teknik kehumasan.

1.7. Budaya dan Lingkungan Sekolah

1.7.1. Budaya sekolah dapat terbentuk dengan melakukan pembiasaan. Budaya sekolah tersebut seperti budaya membaca, pola hidup bersih dan 7K.

2. Pengertian

2.1. Bentuk otonomi manajemen pendidikan pada satuan pendidikan, yaitu kepala sekolah dan guru di Sekolah Dasar (SD) yang dibantu komite dalam mengelola kegiatan pendidikan.

3. Lembaga yang Membantu

3.1. Pemerintah Daerah

3.2. UNESCO

3.3. UNICEF

3.4. New Zealand Aid Programme

3.5. USAID

3.6. AUSAID

3.7. Plan Internasional

3.8. Citibank

3.9. Save The Children

3.10. JICA dan Kartika Soekarno Foundation

4. Tujuan

4.1. Tujuan MBS ialah digunakan sebagai pendekatan terhadap pengelolaan sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah secara menyeluruh.