1. Ilmu Pengetahuan
1.1. Pengertian
1.1.1. Sejumlah informasi yang diperoleh manusia melalui pengamatan, pengalaman dan penalaran
1.2. Ciri - Ciri
1.2.1. Mempunyai objek kajian
1.2.2. Mempunyai metode pendekatan
1.2.3. Disusun secara sistematis
1.2.4. Bersifat Universal
1.3. Sumber Pengetahuan
1.3.1. Panca Indera (Empiris)
1.3.2. Akal Budi (Rasio)
1.3.3. Intuisi
1.3.4. Wahyu
2. Teori Kebenaran
2.1. Teori Koherensi
2.1.1. Sebuah pernyataan dianggap benar apabila pernyataan itu dapat dimasukkan dengan cara yang tertib dan konsisten dengan dalam pernyataan proposisi.
2.2. Teori Korespondensi
2.2.1. Suatu pernyataan dianggap benar jika materi pengetahuan yang dikandung oleh pernyataan itu berkorespondensi (berhubungan) dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
2.3. Teori pragmantisme
2.3.1. Suatu pernyataan menjadi benar atau konsekeunsi dari pernyataan itu benar jika mempunyai kegunaan praktis dalam kehidupan manusia.
3. Logika
3.1. Arti dan pengertian
3.1.1. Secara etimologis, kata logika berasal dari kata logos (artinya kata atau pikiran yang benar) dalam bahasa Yunani.
3.1.2. Secara etimologis, kata logika berasal dari kata logos (artinya kata atau pikiran yang benar) dalam bahasa Yunani.
3.1.3. Prof. Drs. H. Hasbullah Bakry, SH Logika ialah ilmu pengetahuan yang mengatur penelitian hukum-hukum akal manusia sehingga menyebabkan pikirannya dapat mencapai kebenaran.
3.1.4. Dr. W. Poespoprodjo, SH, SS, B.Ph, L.Ph: Logika adalah ilmu atau kecakapan menalar, berfikir dengan tepat (the science and art of correct thinking)
3.2. Macam - macam
3.2.1. Logika Naturalis
3.2.2. Logika Artifisialis
3.2.2.1. Logika Formal
3.2.2.1.1. Yaitu logika yang mempelajari asas-asas, aturan-aturan atau hukum-hukum berpikir yang harus ditaati agar orang dapat berpikir dengan benar dan mencapai kebenaran
3.2.2.2. Logika Material
3.2.2.2.1. Yaitu logika yang mempelajari sumber-sumber dan asalnya pengetahuan, proses terjadinya pengetahuan dan akhirnya merumuskan metode ilmu pengetahuan itu.
3.3. Hukum dasar
3.3.1. Hukum Identitas
3.3.2. Hukum Kontradiksi
3.3.3. Hukum Tiada Jalan Tengah
3.3.4. Hukum Cukup Alasan
4. Asal Usul dan Arti Kata
4.1. Dilihat dari sudut etimologi berasal dari Bahasa Yunani “philosophia”
4.2. Dilihat dari sudut logatnya mengambil bentuk kata Bahasa Arab, “falsafah/filsafah”
4.3. Secara sempit berarti cinta kebijaksanaan
4.4. Secara luas berarti keinginan yang sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran yang sejati
5. Pengertian
5.1. Sebagai Ilmu
5.1.1. ARISTOTELES: filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang kebenaran
5.1.2. PLATO : filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli
5.1.3. POEDJAWIJATNA : Filsafat adalah ilmu yang berusaha untuk mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran belaka
5.2. Sebagai Pandangan Hidup
5.2.1. Pandangan-pandangan (pemikiran-pemikiran) mendalam dan menyeluruh tentang alam semesta, yang dijadikan dasar setiap tindakan dan tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari, Juga dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi manusia dalam kehidupannya.
5.2.2. Bersifat KHAS, artinya masing-masing orang atau kelompok orang memiliki filsafat sebagai pandangan hidupnya sendiri-sendiri. Setiap orang adalah filsuf
6. Ciri - ciri
6.1. Menyeluruh (Komprehensif)
6.2. Mendasar (Radical)
6.3. Spekulatif (speculative)
7. Fungsi
7.1. Pada awal mulanya sebagai induk/ibu ilmu pengetahuan (mother of science)
7.2. Sekarang berfungsi sebagai "Interdisipliner System"
8. Objek
8.1. Objek Material
8.1.1. Ilmu pengetahuan
8.2. Objek Formal
8.2.1. Hakikat ilmu pengetahuan (Ontologi)
8.2.2. Cara memperoleh kebenaran ilmiah (Epistemologi)
8.2.3. Fungsi ilmu pengetahuan bagi manusia (Aksiologi)
9. Aliran
9.1. Dualisme
9.2. Monoisme
9.2.1. Materialisme/Naturalisme
9.2.2. Idealisme/Spiritualisme