Adaptasi fisiologi dan psikologis

Get Started. It's Free
or sign up with your email address
Adaptasi fisiologi dan psikologis by Mind Map: Adaptasi fisiologi dan psikologis

1. Fisiologi

1.1. Kehamilan di bagi menjadi 3 :

1.2. Trimester 1

1.2.1. Sistem reproduksi : Trimester 1 • Tanda Chadwick. • Tanda Goodell • Tanda Hegar • Pembesaran dan penebalan uterus  peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah, hyperplasia & hipertropi otot, dan perkembangan desidua. • 8 minggu  sebesar telur bebek • 12 minggu  sebesar telur angsa.

1.2.2. Payudara : Mammae membesar & tegang hormon somatomamotropin, estrogen dan progesteron belum mengeluarkan ASI. • Areola mammae akan bertambah besar pula dan kehitaman. • Kelenjar sebasea membesar dan cenderung menonjol keluar tuberkel Montgomery.

1.2.3. Sistem integumen : Trimester 1 • Linea nigra • Cloasma atau melasma gravidarum (topeng kehamilan). • Hiperpigmentasi juga muncul pada areola dan kulit genital. • Angioma atau spider naevi pada kulit wajah, leher, dada atas, dan lengan (nevus angioma) & Eritema palmaris

1.2.4. Sistem hematologi : Trimester 1 • Volume darah ibu meningkat secara nyata selama kehamilan. • Konsentrasi hb & ht sedikit menurun • Kebutuhan zat besi selama kehamilan juga cenderung meningkat untuk mencukupi kebutuhan janin.

1.2.5. Sistem kardiovaskular : Volume darah & komposisi darah : Plasma darah meningkat, SDM terjadi hemodilusi anemia fisiologis. • Cardiac Output : meningkat • Tekanan Darah : bervariasi

1.2.6. Sistem muskuloskeletal : Akibat peningkatan kadar hormone estrogen dan progesterone  relaksasi dari jaringan ikat, kartilago dan ligament juga meningkatkan jumlah cairan synovial.

1.2.7. Sistem pencernaaan : • Timbulnya rasa tidak enak di ulu hati perubahan posisi lambung dan aliran asam lambung ke esophagus bagian bawah. • Produksi asam lambung menurun Sering terjadi nausea dan muntah karena pengaruh human Chorionic Gonadotropin (HCG), tonus otot-otot traktus digestivus juga berkurang. • Saliva atau pengeluaran air liur berlebihan dari biasa

1.3. Trimester 2

1.3.1. Sistem reproduksi : • Estrogen dan progesteron >> meningkat hipervaskularisasi pembuluh2 darah alat genetalia membesar (Peningkatan sensivitas  meningkatkan keinginan dan bangkitan seksual) • Peningkatan kongesti + relaksasi dinding pembuluh darah & uterus menyebabkan timbulnya edema dan varises vulva • Uterus akan naik ke rongga abdomen

1.3.2. Payudara : •12 Minggu dari puting susu dapat keluar cairan

1.3.3. Sistem integumen : Peningkatan MSH pada masa ini menyebabkan perubahan cadangan melain pada daerah epidermal dan dermal

1.3.4. Sistem Hematologi : Peningkatan volume darah meningkatnya plasma dan eritrosit. • Hiperplasia dalam sumsum tulang dan peningkatan ringan pada hitung retikulosit.meningkatnya kadar eritropoetin plasma ibu setelah usia gestasi 20 minggu,

1.3.5. Sistem kardiovaskular : Pembesaran uterus menekan vena cava inferior dan aorta bawah pengurangan darah balik vena ke jantung penurunan preload dan cardiac output yang kemudian dapat menyebabkan hipotensi arterial.

1.3.6. Sistem pencernaaan : Seiring dengan pembesaran uterus lambung dan usus akan tergeser

1.4. Trimester 3

1.4.1. Sistem reproduksi : Trimester 3 • Ketebalan mukosa bertambah, jaringan ikat mengendor,dan sel otot polos mengalami hipertrofi. • Peningkatan volume sekresi vagina yang berwarna keputihan dan lebih kental • Prostaglandin penurunan konsentrasi serabut kolagen serviks menjadi lunak dan lebih mudah berdilatasi

1.4.2. Payudara : Trimester 3 • Pembentukan lobules dan alveoli memproduksi dan mensekresi Kolostrum. • Aliran darah di dalam lambat dan payudara menjadi semakin besar.

1.4.3. Sistem integumen : •Striae gravidarum ++

1.4.4. Sistem hematologi : Trimester 3 • Konsentrasi HT dan HB menurun viskositas darah menurun pula. • HB ibu bila konsentrasi Hb < 11,0 g/dl abnormal

1.4.5. Sistem kardiovaskular : Trimester terakhir kelanjutan penekanan aorta pada pembesaran uterus menjadi akan mengurangi aliran darah uteroplasenta ke ginjal

1.4.6. Sistem muskuloskeletal : •Pembesaran uterus ke posisi anterior •Sendi sacroiliaca

1.4.7. Sistem pencernaaan : •penurunan motilitas otot polos pada organ digestif dan penurunan sekresi asam lambung

2. Psikologis

2.1. Adaptasi maternal

2.2. Adaptasi paternal

2.3. Adaptasi kakek-nenek

2.4. Adaptasi sibling

2.5. Perubahan kognitif emosional

2.5.1. Trimester I • Ambivalen, ketakutan & fantasi • Trimester II • Ibu merasa lebih nyaman, lebih berkonsentrasi dengan kebutuhan inu dan janinya, telah menyadari adanya perilaku atau gerakan janin, mulai belajar mengenal identitas diri sebagai ibu dengan banyak mencari informasi pada ibu, ibu lebih egosentris, serta emosinya lebih labil dan mood yang sering berubah • Trimester III • Mulai mengalami ketidaknyamanan seperti susah tidur, sering miksi, mulai ketakutan terhadai kesehatannya dan kecemasan tentang proses persalinan

3. Adaptasi Menurut Reva rubin :

3.1. Fase Taking In Merupakan periode ketergantungan. Beberapa rasa yang tidak nyaman seperti lelah, nyeri jahitan, membuat ibu nifas sangat bergantung dan membutuhkan perlindungan dan perawatan dari orang lain. Seorang Ibu nifas pada fase ini akan terfokus pada dirinya sendiri, lebih tertarik untuk menceritakan pengalaman yang telah dilalui yaitu hamil dan melahirkan sehingga cenderung pasif terhadap lingkungan sekitar. Pada fase ini pula, seorang ibu nifas biasanya akan mengalami kekecewaan atau fase denial, entah itu dari dalam dirinya, bayi yang dilahirkan, suami atau keluarga. Perasaan bersalah juga sering muncul pada fase ini. Biasanya berlangsung 1-2 hari setelah melahirkan.

3.2. Fase Taking Hold Fase selanjutnya adalah fase di mana psikologis ibu sudah mulai bisa menerima keadaan. Seorang ibu nifas pada fase ini akan mulai belajar untuk melakukan perawatan bayinya. Tugas pendamping dan keluarga adalah memberikan dukungan dan komunikasi yang baik agar ibu merasa mampu melewati fase ini. Periode ini biasanya berlangsung selama 3-10 hari.

3.3. Fase Letting Go Fase Letting Go adalah fase di mana seorang ibu nifas sudah menerima tanggung jawab dan peran barunya sebagai seorang ibu. Seorang ibu nifas pada masa ini sudah mampu melakukan perawatan diri sendiri dan bayinya secara mandiri dan sudah mampu menyesuaikan diri.