RESEPTOR TIROSIN KINASE SEBAGAI TARGET AKSI OBAT

Get Started. It's Free
or sign up with your email address
RESEPTOR TIROSIN KINASE SEBAGAI TARGET AKSI OBAT by Mind Map: RESEPTOR TIROSIN KINASE SEBAGAI TARGET  AKSI OBAT

1. Reseptor tirosin kinase (Tyrosine kinase-linked receptor) merupakan reseptor membranesel terbanyak kedua setelah reseptor tergandeng protein G. Reseptor ini adalah protein trans-membran yang memiliki satu segmen transmembran, atau dikatakan berbentuk monomer.Keluarga reseptor tirosin kinase (RTK) memiliki struktur yang mirip.

2. Reseptor Sitokin (Cytokines Receptor)

2.1. Sitokin (cytokines) adalah senyawa protein endogen yan dilepaskan oleh sel-sel untuk saling berkomunikasi (cross-talk). Protein ini memiliki BM rendah (10.30kDa) dan memperantarai berbagai fungsi yang terkait dengan system imunitas dan berbagai organ dalam tubuh, seperti proliferasi dan diferensiasi sel, fibrosis, hematopoiesis, inflamasi, dan perbaikan jaringan yang cedera.

2.2. Sitokin sering diberi nama secara khusus, antara lain : - lymphokine (sitokin yang dibuat oleh limfosit) - Monokine (sitokin yang dibuat oleh monosit) - chemokine (sitokin yang memiliki aktivitas kemotaktik), - Interleukin (sitokin yang dibuat oleh suatu leukosit dan beraksi pada leukosit lainnya) - Interferon (suatu protein antiviral).

3. Protein tirosin kinase (PTK) adalah enzim yang mengkatalisis proses fosforilasi dariresidu tirosin, yaitu proses transfer ion fosfat dari ATP ke gugus hidroksil (OH) tirosin pada protein targetnya.

4. Reseptor Faktor Pertumbuhan (Growth Factor)

4.1. Reseptor growth factor merupakan reseptor yang tergolong reseptor tyrosine kinase yangmemiliki peran yang sangat penting bagi pertumbuhan sel. Dengan adanya ikatan antara suatugrowth factor dengan reseptornya, maka akan terjadi serangkaian peristiwa molekuler yang berujung pada transkripsi gen, seperti ditunjukkan pada gambar dibawah

4.2. Salah satu faktor penentu pertumbuhan adalah adanya Growth faktor yang bekerja pada reseptornya. Banyak dijumpai adanya mutasi pada reseptor Growth faktor sehingga signal pertumbuhan melalui reseptor tirosin kinase terus dikirim walaupun tidak ada Growth faktor . Karena itu,kini dikembangkan obat-obat yang dapat menghambat reseptor tirosin kinase.Salah satu yang banyak diteliti dan telah mencapai uji klinik fase 2 dan 3 adalah antagonis terhadap (epithelial/epidermal Growth faktor) dan vascular epithelial Growth faktor ( VEGF).

5. Reseptor Insulin

5.1. Insulin merupakan protein kecil dengn BJ(6000 dalton) yng disekresi oleh sel β-pangkreas yang terikat erat engan transpor glukosa dari darah kdalam sel. Jika β-pangkreas tidak dapat memproduksi insulin atau insulin diproduksi dalam sedikit maka akan menyebabkan penyakit diabetes melitus yang ikarakteristikan oleh tingginya kadar gula darah.

5.2. Reseptor insulin terdiri dari 2 subunit α dan 2 subunit β yang dihubungkan dengan ikatan disulfida. Rantai α berada dibagian ekstraseluler dan merupakan domain ikatan insulin,sedangkan rantai β berada menembus membran.pengikatan suatu ligan pada subunit α akan menyebabkan subuit β mengalami autofosforilasi yang dapat memicu aktivitas katalitik reseptornya. Beberapa tempat autofosforilasi pada domain intaseluler subunit β akan mengarahkan jalur signaling dan fungsi yang berbeda.