Get Started. It's Free
or sign up with your email address
PENDEKATAN NARATIF by Mind Map: PENDEKATAN NARATIF

1. Peran Cerita

1.1. Membentuk realitas di mana individu membentuk dan memberikan kontribusi terhadap apa yang dilihat, dirasakan dan dilakukan.

2. Proses Konseling Naratif,

2.1. Berkolaborasi dengan klien untuk sampai pada nama masalah yang sama-sama dapat diterima oleh kedua belah pihak

2.2. Mewujudkan masalah dan atribut niat menekan dan taktik terhadap itu

2.3. Menyelidiki bagaimana masalah mengganggu, mendominasi, atau mengecilkan hati klien

2.4. Mengundang klien untuk melihat diri atau ceritanya dari perspektif berbeda dengan menawarkan makna alternatif terhadap perstiwa

2.5. Menemukan momen ketika klien tidak didominasi atau didorong oleh masalah dia mencari pengecualian terhadap masalah

2.6. Menemukan bukti historis untuk mendorong pandangan baru tentang klien sebagai orang yang cukup kompeten untuk menantang, mengalahkan atau keluar dari dominansi atau tekanan masalah.

2.7. Mintalah klien untuk berspekulasi tentang apakah bentuk masa depan yang dapat diharapkan dari orang kompeten, kuat yang muncul.

2.8. Temukan atau ciptakan audien untuk memahami dan mendukung cerita baru

3. Tujuan Konseling

3.1. mengundang orang-orang untuk menjelaskan pengalaman mereka dalam bahasa baru dan segar.

4. Peran konselor dan konseli

4.1. membantu klien membentuk sebuah cerita yang disukai

4.2. mengadopsi pendirian yang dikarakteristikkan oleh penghargaan dan bekerjasama dengan klien untuk menyelidiki dampak dari masalah

4.3. Terapis naratif cenderung menghindari penggunaan bahasa yang membentuk diagnosis, penilaian, dan intervensi

5. ANIRZHA FUJI FADLITHA M. SIMEN (1844041017)

6. Pertama kali dikenal melalui konselor Michel White dan David Epston.

7. Fokus Pendekatan

7.1. Membangun pendekatan kolaboratif dengan ketertarikan khusus dalam mendengar cerita klien

7.2. Mencari waktu dalam kehidupan klien untuk menggunakan pertanyaan sebagai cara mengajak klien dan memfasilitasi eksplorasi mereka

7.3. Menghindari diagnosis dan label klien atau menerima totalisasi deskripsi didasarkan pada masalah

7.4. Membantu klien dalam memetakan pengaruh sebuah masalah terhadap kehidupan mereka

7.5. Membantu klien dalam memisahkan dirinya dari cerita dominan yang telah diinternalisasi sehingga ruang terbuka bagi penciptaan cerita kehidupan lain

8. Mendengarkan dengan Pikiran Terbuka

8.1. perhatian diberikan untuk menghindari bahasa totalisasi

8.2. memisahkan orang dari masalah dalam pikiran mereka ketika mereka mendengar dan merespon

8.3. berfokus kepada kapasitas manusia untuk kreatif dan berpikiran imajinatif

9. Hubungan terapiutik antara konselor dan konseli

9.1. Terapis sebagai seorang ahli digantikan oleh klien sebagai seorang yang ahli pula. Pemahaman seperti ini melawan pemahaman bahwa terapis adalah orang yang tahu segalanya.

9.2. Klien berkuasa ketika mereka memiliki kekuasaan untuk berbicara mengenai diri mereka sendiri.

9.3. Terapis naratif memberikan optimisme dan kadang sebuah proses, tetapi klien memunculkan apa yang mungkin dia munculkan dan ikut berperan serta dalam mewujudkannya