Hubungan WASH dan Status Nutrisi Pada Tumbuh Kembang Anak

Get Started. It's Free
or sign up with your email address
Hubungan WASH dan Status Nutrisi Pada Tumbuh Kembang Anak by Mind Map: Hubungan WASH dan Status Nutrisi Pada  Tumbuh Kembang Anak

1. Determinant of stunting in Indonesian children : evidence from a cross-sectional survey indicate a prominent role for the water, sanitation, and hygiene sector in stunting reduction

1.1. Penelitian ini menganalis faktor faktor yang terkait dengan stunting di Indoneisa pada anak dengan usia 0-23 bulan di tiga kabupaten di Indonesia

1.2. Limitasi/kekurangan penelitian

1.2.1. Penelitian ini tidak dapat menjelaskan hubungan antara WASH dengan status nutrisi, karena sebelumnya belum pernah ada penelitian tersebut di Indonesia

1.2.2. Penelitian tidak memasukkan anak dengan penyakit kronik, padahal bisa saja ada hubungan antara penyakit kronik dan stunting

1.2.3. Karena menggunakan metode cross sectional maka analisis tidak memberikan bukti

2. Food groups intake in relation to stunting among exceptional children

2.1. Penelitian ini membahas bagaimana pengaruh asupan makanan dan stuinting bagi anak dengan berkebutuhan khusus

2.2. Metode yang digunakan

2.2.1. Participant diberi kuisioner mengenai asupan makanan/kebiasaan makan anak di Iran

2.3. Limitasi/Kekurangan penelitain

2.3.1. Karena penelitian cross-sectional maka hubungan asupan makanan dan perawakan pendek tidak jelas

2.3.2. Karena penggunaan kuisioner, maka data yang diperoleh bisa saja terdapat kesalahan

2.3.3. Variabel penentu lain seperti kondisi ekonomi, tinggi badan orang tua, dan aktivitas fisik diperlukan untuk penelitian kedepannya

3. Nutrition, hygiene, and stimulation education to improve growth, cognitive, language, and motor development among infants in Uganda : A cluster-randomized trial

3.1. Intervensi

3.1.1. Edukasi mengenai gizi yang ditujukan kepada orang tua (26 grup) yang terdiri dari 4-12 orang ibu. Edukasi diberikan oleh 4 orang (2 wanita, 2 pria) dengan latar belakang bachelor of nutrition

3.2. Limitasi/Kekurangan penelitian

3.2.1. Tidak memeriksa faktor lain seperti musim/cuaca, keberagaman pangan yang mempengaruhi hasil intervensi

3.2.2. Tidak mengumpulkan biomarker nutrisi

4. The influence of stunting on obesity in adulthood: results from the EPIPorto cohort

4.1. Metode

4.1.1. Partisipant diukur tinggi badan, berat badan, sitting height (SHR) untuk mengukur BMI sebagai dasar penilaian obesity dan stunting

4.2. Limitasi

4.2.1. Variabel yang digunakan hanya menganalisis pekerjaan orang tua dan pendidikan orang tua, sebagai indikator dari pertumbuhan kualitas lingkungan yang mencerminkan kualitas perawakan kesehatan, namun secara nutrisi tidak teranalisis

5. Maternal nutrition counselling is associated with reduced stunting prevalence and improved feeding practices in early childhood: a post-program comparison study

5.1. Study ini digunakan untuk menilai peran intervensi berupa konseling mengenai nutrisi kepada ibu pada prevalensi stunting dan pemberian makan pada anak di bawah umur 5 tahun

5.2. limitasi/kekurangan penelitian

5.2.1. Tidak ada informasi dasar pada stunting pada masa kanak kanak anak

5.2.2. Stunting pada anak merupakan faktor biologis dari orang tua dan tidak menjadi pertimbangan pada penelitian ini

5.2.3. Karena menggunakan desain study cross-sectional maka bisa terjadi bias

5.2.4. Infeksi berulang, infeksi cacing, praktik kebersihan dan sanitasi tidak dicatat

6. Impact of Water, Sanitation, Hygiene, Interventions on Growth, Non-diarrheal Morbidity and Mortality in Children Residing in Low and Middle-income Countries : A systematic review

6.1. Intervensi

6.1.1. Hygiene promotion and education (15 trials)

6.1.2. Water Intervention (10 trials)

6.1.3. Sanitation Intervention (7 trials)

6.1.3.1. Intervensi WASH digunakan untuk mengurangi anak terkena diare, stunting, dan kekurangan berat badan

6.1.4. WASH (4 trials)

6.1.5. Combined Sanitation and hygiene (1 trial)

6.1.6. Combined water and sanitation (1 trial)

6.2. Limitasi/kekurangan penelitian

6.2.1. Tidak membandingkan faktor lain seperti efek status micronutrient

6.2.2. Diperlukan penelitian dengen mempertimbangkan efektivitas biaya

7. A Review of Child Stunting Determinant in Indonesia

7.1. Penelitian ini menggunakan WHO framework mengenai faktor yang menyebabkan stunting

7.2. Faktor penentu yang digunakan

7.2.1. Household and family factor

7.2.2. Inadequate complementary feeding

7.2.3. Breastfeeding

7.2.4. Infection

7.2.5. Community and Social factors

7.3. Limitasi/kekurangan penelitian

7.3.1. Penelitian ini tidak membandingkan faktor lain seperti kondisi ekonomi, politik, pendidikan masyarakat, budaya, pertanian/sistem pangan, sanitasi, dan lingkungan

8. Stunting and physical fitness. The Peruvian health and optimist growth study

8.1. Metode

8.1.1. Sampel dari penelitian ini bagian dari proyek besar yaitu "The Peruvian Health and Optimist Growth Study" yang dilakukan dari tahun 2009 dan 2010 dengan partisipant di ambil secara acak di tiga wilayah geografis di Peru

8.2. Limitasi/kekurangan penelitian

8.2.1. Tidak ada informasi mengenai gizi anak dan pendapatan keluarga/ekonomi, yang bisa saja menjadi faktor lain yang mempengaruhi hasil penelitian

8.2.2. Sampel tidak mewakili warga peru jadi dapat mempengaruhi generalisasi hasil

9. Trends in physical fitness, growth, and nutritional status of Chinese children and adolescents: a retrospective analysis of 1•5 million students from six successive national surveys between 1985 and 2014

9.1. Metode

9.1.1. Penelitian ini menggunakan analisis retrospektif mengenai trend physical fitness, pertumbuhan dan status nutrisi pada usia 7-18 tahun dari tahun 1985-2014.

9.2. Limitasi

9.2.1. Penelitian ini tidak mengumpulkan faktor lain seperti aktivitas fisik, asupan makanan, lingkungan keluarga yang dapat berpengaruh pada kebugaran dan status nutrisi