1. Timur Purba
1.1. negara berdasar paham keagamaan/theokrasi tidak langsung
1.2. penguasanya lalim, the king can do no wrong
1.3. Kewibawaan negara absolut dan despotisme
1.4. Karena eropa sentris, teori ini tidak selalu benar
2. Yunani
2.1. Negara kota/polis karena negaranya seluas kota yang dilingkari tembok-tembok
2.2. Eclesia, tempat mengumpulkan seluruh rakyat untuk kepentingan pemerintahan
2.3. cita-cita mencukupi kebutuhan rakyatnya
2.4. Teori status warga negara jellinek
2.4.1. Status aktif
2.4.2. Status pasif
2.4.3. Status negatif
2.4.4. Status positif
2.5. Staats gemeinschaft dan Kult gemeinschaft
2.6. Zoon politicon
2.7. Demokrasi langsung
2.7.1. Kecuali budak
2.7.2. Kadang menyerahkan suaranya pada orang yang pandai beretorika
3. Romawi
3.1. Fase
3.1.1. Kerajaan
3.1.1.1. Dipimpin raja, dan berbentuk kerajaan/koningschap
3.1.1.2. Bersifat legenda. Romus dan romulus
3.1.1.3. Sistem meniru kerajaan sparta dari Yunani
3.1.2. Republik
3.1.2.1. Menggunakan teori republik dari athena
3.1.2.2. Republic: kepentingan umum
3.1.2.3. Pemerintahan oleh dua orang konsul, dan diktator saat mengatasi bahaya
3.1.3. Principaat
3.1.3.1. Sudah country state
3.1.3.2. Timbul masalah ratio gubernandi
3.1.3.3. Menggunakan teori ulpianus
3.1.3.4. Perjanjian lex regia maka the king can do no wrong
3.1.3.5. Semboyan salus publica suprema lex dan pricep Legibus Solutus Est. dengan demikian caesar Berkedong kepentingan hukum Tapi meremehkan hukum
3.1.4. Dominaat
3.1.4.1. Amat mutlak dan absolut
3.2. Karakteristik
3.2.1. Bangsa yang praktis
3.2.2. Membagikan kekuasaan pada senat
3.2.3. Meniru kedaulatan rakyat dan pemahaman tentang polis milik yunani
3.2.4. Wilayahnya sangat luas hasil dari penaklukan
3.2.5. Masa kodifikasi
4. Abad Menengah
4.1. Bersifat dualistis
4.1.1. Hak raja (rex)
4.1.2. Hak rakyat (Regnum)
4.2. Feodalisme
4.3. Sekularisme
4.4. Standenstaats
4.4.1. Negara berdasar lapisan masyarakat
4.5. absolut,dualistis,feodalistis,teokratis
4.6. Aliran
4.6.1. Menghendaki absolut
4.6.1.1. Caesarismus Lex regia
4.6.1.2. Machiavelli Tujuan kekuasaan
4.6.1.3. Jean bodin Kedaulatan yang absolut
4.6.2. Tidak menghendaki absolut
4.6.2.1. Monarchomachen Legez Fundamentalis
5. Modern
5.1. Kekuasaan tertinggi Pada tangan rakyat
5.2. Demokrasi tak langsung melalui lembaga perwakilan
5.3. Kehendak rakyat disalurkan melalui ketentuan hukum
5.4. Cita-cita menjadi rechtstaat yang tunduk pada rule of law
5.5. Variasi
5.5.1. Negara
5.5.1.1. Hukum formil
5.5.1.2. Hukum materiil
5.5.1.3. Hukum yang demokratis
5.5.2. Demokrasi
5.5.2.1. Barat
5.5.2.2. Timur
5.5.2.3. Tengah
5.5.2.4. Sederhana