
1. 1. Penanganan Biologis untuk Gangguan Mental
1.1. Obat-obatan
1.1.1. 1. Obat-obatan antipsikosis
1.1.2. 2. Obat-obatan antidepresan
1.1.3. 3. Obat antikecemasan
1.1.4. 4. Litium karbonat
1.2. Hal yang Perlu Diperhatikan Mengenai Penanganan Menggunakan Obat-Obatan
1.2.1. 1. Efek plasebo
1.2.2. 2. Kemungkinan kambuh yang tinggi dan tingginya jumlah orang yang menghentikan penggunaan obat
1.2.3. 3. Pengabaian perawatan nonmedis yang efektif dan mungkin lebih baik
1.2.4. 4. Risiko-risiko yang tidak diketahui dari interaksi antara waktu dan obat
1.2.5. 5. Penggunaan obat off-label yang belum teruji
1.3. Intervensi Langsung pada Otak
1.3.1. Electroconvulsive therapy (ECT)
1.3.2. Transcranial magnetic stimulation (TMS)
1.3.3. Deep brain stimulation (DBS)
2. 2. Aliran-Aliran Utama Psikoterapi
2.1. Terapi Psikodinamika
2.2. Terapi Perilaku dan Kognitif
2.3. Terapi Humanis dan Eksistensial
2.4. Terapi Keluarga dan Pasangan
3. 3. Mengevaluasi Psikoterapi
3.1. BUDAYA dan Psikoterapi
3.1.1. Hubungan terapeutik adalah ikatan kepercayaan dan pengertian yang terbina di antara terapis dan klien.
3.2. Kesenjangan antara Ilmuwan dan Praktisi
3.2.1. Untuk dapat mengantisipasi masalah, para peneliti klinis melakukan penelitian acak yang terkontrol (randomized controlled trial).
3.3. Bilamana Terapi Membantu
3.3.1. Depresi
3.3.2. Percobaan bunuh diri
3.3.3. Gangguan kecemasan
3.3.4. Kemarahan dan tindak kekerasan impulsif
3.3.5. Masalah kesehatan
3.3.6. Masalah-masalah perilaku pada masa perkembangan kanak-kanak dan remaja
3.3.7. Pengulangan
3.4. BIOLOGI dan Psikoterapi
3.4.1. Jika pengobatan membantu penyembuhan, pengobatan hanyalah bagian yang relatif kecil dari suatu program aktivitas, dukungan, dan terapi yang diperlukan untuk berfungsi di dunia.
3.5. Saat Terapi dapat Membahayakan
3.5.1. Penggunaan teknik-teknik yang tidak didukung secara empiris dan memiliki potensi membahayakan klien.
3.5.2. Pengaruh yang tidak sesuai, atau pengaruh koersif dapat menimbulkan masalah baru pada diri klien.
3.5.3. Prasangka atau ketidakpedulian kebudayaan yang dimiliki oleh terapis.
3.5.4. Keintiman seksual dan perilaku tidak etis lainnya yang dilakukan oleh para terapis.