1. Ilmu matematika
1.1. Filsafat
2. Pengembangan
2.1. Philosophic
2.1.1. Jerman
2.1.2. Belanda
2.1.3. Prancis
2.2. Philosophy
2.2.1. Inggris
2.2.2. Destinations
2.3. Philosphia
2.3.1. Latin
2.4. Falsafah
2.4.1. India
3. Ilmu pengetahuan alam maujud hakikat sebenarnya
4. Cicero
4.1. (106 – 43 SM )
4.2. filsafat adalah sebagai “ibu dari semua seni“ ( the mother of all the arts)
4.3. mendefinisikan filsafat sebagai ars vitae (seni kehidupan )
5. Pejalanan menuju sesuatu yang mendalam
6. Studi tentang seluruh fenomena
6.1. Kehidupan
6.2. Pemikiran (Kristis)
7. Konsep dasar
7.1. Mengutarakan masalah
7.2. Solusi
7.3. Proses dialektika
7.3.1. Dialog (Komunikasi dua arah)
8. Yang Di perlukan
8.1. Logika
8.1.1. Berfikir
8.1.2. Bahasa
9. Logika
10. Nuasa khas Filsafat
10.1. Spekulasi
10.2. keraguan
10.3. Rasa Penasaran
10.4. Ketertarikan
11. Berasal dari kata Yunani
11.1. Philosophia
12. Secara Terminalogi
12.1. Merumuskan Pengertian filsafat
12.1.1. Sesuai
12.1.1.1. Kecenderungan
12.1.1.2. Pemikiran Filsafat
12.1.2. Seorang Plato
12.1.2.1. Mencapai Pengetahuan kebenaran yang aslis
12.1.3. Aristoteles
12.1.3.1. Ilmu pengetahuan
12.1.3.2. Kebenaran
12.1.3.2.1. Yang meliputi
12.1.4. Al Farabi
13. Tokoh
13.1. Plato
13.1.1. ( 428 -348 SM )
13.1.2. Filsafat tidak lain dari pengetahuan tentang segala yang ada
13.2. Aristoteles
13.2.1. (384 – 322 SM)
13.2.2. kewajiban filsafat adalah menyelidiki sebab dan asas segala benda.
13.3. Johann Gotlich Fickte
13.3.1. (1762-1814 )
13.3.2. filsafat sebagai Wissenschaftslehre
13.3.2.1. ilmu dari ilmu-ilmu, yakni ilmu umum, yang jadi dasar segala ilmu.
13.3.3. bidang atau jenis kenyataan.
13.3.4. mencari kebenaran dari seluruh kenyataan.
13.4. Paul Nartorp
13.4.1. (1854 – 1924 )
13.4.2. filsafat sebagai Grunwissenschat
13.4.2.1. kesatuan pengetahuan manusia dengan menunjukan dasar akhir yang sama
13.5. Imanuel Kant
13.5.1. ( 1724 – 1804 )
13.5.2. pokok dan pangkal pengetahuan yang tercakup empat persoalan.
13.5.2.1. Apakah yang dapat kita kerjakan?
13.5.2.1.1. Metafisika
13.5.2.2. Apakah yang seharusnya kita kerjakan?
13.5.2.2.1. Etika
13.5.2.3. Sampai dimanakah harapan kita?
13.5.2.3.1. Agama
13.5.2.4. Apakah yang dinamakan manusia?
13.5.2.4.1. Antropologi
13.6. Notonegoro
13.6.1. kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran
13.6.1.1. Radikal
13.6.1.2. Sistematik
13.6.2. hal yang dijadikan objek dari sudut yang mutlak, yang tetap tidak berubah
13.6.2.1. Hakekat
13.7. Driyakarya
13.7.1. perenungan yang mendalam tentang sebab ada dan berbuat, perenungan tentang kenyataan yang mendalam sampai .
13.7.1.1. “mengapa yang penghabisan “.
13.8. Sidi Gazalba
13.8.1. Universal
13.9. Harold H. Titus
13.9.1. (1979 )
13.9.2. (1)sikap dan kepecayaan
13.9.2.1. kehidupan dan alam
13.9.2.2. proses kritik atau pemikiran
13.9.2.2.1. kepercayaan dan sikap
13.9.3. (2) Memperoleh suatu pandangan keseluruhan
13.9.4. (3) analisis logis dari bahasa dan penjelasan
13.9.4.1. tentang arti kata dan pengertian
13.9.4.1.1. kumpulan masalah
13.10. Hasbullah Bakry
13.10.1. Ilmu yang menyelidiki segala sesuatu
13.10.1.1. Ke-Tuhanan
13.10.1.2. Alam semesta
13.10.1.3. Manusia
13.11. Prof. Mr.Mumahamd Yamin
13.11.1. pemusatan pikiran
13.11.2. menemui kepribadiannya
13.12. Prof.Dr.Ismaun, M.Pd.
13.12.1. pemikiran dan renungan manusia
13.12.1.1. secara
13.12.1.1.1. Kritis
13.12.1.1.2. Sistematis
13.12.1.1.3. Fundamentalis
13.12.1.1.4. Universal
13.12.1.1.5. Integral
13.12.1.1.6. Radikal
13.12.2. mencapai dan menemukan kebenaran
13.12.2.1. hakiki
13.12.2.1.1. Pengetahuan
13.12.2.1.2. Kearifan
13.12.2.1.3. Kebenaran yang sejati
13.13. Bertrand Russel
13.13.1. Teologi dan sains
13.13.1.1. .Sebagaimana teologi
13.13.1.1.1. pemikiran mengenai masalah-masalah