1. Deskripsi langkah-langkah konseling: 1. Assessment 2. Technique 3. Evaluation termination 4. Feedback
2. Teknik-teknik spesifik konseling behavioral: 1.desentilisasi sistematik ini digunakan untuk menghapus Tingkah laku yang diperkuat secara negatif 2. Teropi implosif, pemunculan stimulus berkondisi secara berulang-ulang tanpa pemberian perkuatan 3. Latihan asertif, penerapan latihan tingkah laku pada kelompok dengan sasaran membantu individu-individu dalam mengembangkan cara-cara berhubungan yang lebih langsung dalam situasi-situasi interpersonal.
3. Tujuan pendekatan behavioristik: menciptakan kondisi-kondisi baru bagi proses belajar
4. Karakteristik pendekatan teori behavioristik: 1. Memandang simptom sebagai bukti adanya kekeliruan hasil belajar 2. Didasarkan pada teori yang dirumuskan secara tepat dan konsisten yang mengarah kepada kesimpulan yang dapat diuji 3. Berasal dari hasil penelaahan eksperimental yang secara khusus direncanakan untuk menguji teori dan kesimpulan nya.
5. Teori behavioristik
5.1. Behaviorisme adalah suatu pandangan ilmiah tentang tingkah laku manusia
5.2. Pendekatan behavioristik adalah terapi dengan pendekatan behaviorisme dinamakan behavior therapy. Tetapi pada psikoanalisis disebut dengan insight therapy.
5.2.1. Perbedaan Antara insight therapy dan behavior therapy adalah: -insight therapy dinamakan jugaterapi tradisional yang dipelopori oleh Freud pada dasarnya Masih mempertahankan model penyakit yang diterapkan pada keadaan mental. -sedangkan behavior therapy memusatkan perhatian tingkah laku yang dapat diobservasi dan tidak mencair determinan didlm diri individu, melainkan mencari determinan-determinan luar dari suatu.
5.3. Karakteristik perilaku bermasalah: dapat dimaknakan sebagai perilaku/kebiasaan-kebiasaan negatif/perilaku yang tidak tepat yaitu perilaku yang tidak sesuai dengan yang diharapkan
5.4. Prosedur konseling behavioristik: 1. Belajar operan 2. Belajar mencontoh 3. Belajar kognitif 3. Belajar emosi
6. Psikologi humanistik
6.1. Pendekatan humanistik adalah suatu pendekatan yang multifaset terhadap pengalaman dan tingkah laku manusia, yang memusatkan perhatian pada keunikan diri manusia.
6.2. Psikologi humanistik adalah salah satu aliran psikologi yang muncul pada tahun 1950-an, dengan akar pemikiran dari kalangan eksistensialisme yang berkembang pada abad pertengahan
6.3. Teknik pendekatan teori humanistik yaitu secara eksistensial tidak memiliki teknik yang ditentukan secara ketat, dengan pendekatan fenomonologi kepribadian yang membantu individu menyadarkan diri
6.4. Pendekatan interpersal: dalam hubungan antar pribadi (internasional relation) yaitu salah satu unsur dasar yang dipelajari dalam psikologi sosial dan merupakan awal dari segala bentuk interaksi
6.5. Ciri-ciri hubungan interpersonal: 1. Arus pesan 2 arah 2. Suasana formal 3. Umpan balik segera 4. Peserta terlibat dalam konseling
6.6. Faktor terjadi hubungan interpersonal
6.6.1. Faktor internal
6.6.1.1. 1. Kebutuhan untuk berinteraksi (need for affiliation) 2. Pengaruh perasaan
6.6.2. Faktor eksternal
6.6.2.1. 1. Kedekatan (proximity) 2. Daya tarik fisik
7. Kerangka dalam psikologi konseling, langkah nya: 1. Menyatakan kepedulian dan kebutuhan terhadap bantuan 2. Membentuk hubungan 3. Menentukan tujuan 4. Menyelesaikan masalah 5. Menumbuhkan kesadaran 6. Merencanakan cara bertindak 7. Menilai hasil/ evaluasi
8. Perkembangan kepribadian: 1. Fase oral, terjadi sejak lahir hingga akhir tahun pertama. 2.Fase anal, terjadi mulai usia dua sampai akhir tahun ketiga.. 3.Fase falik, berkembang mulai usia empat hingga lima tahun. 4.Fase laten, juga disebut tahap pregenital. 5.Fase genital, terjadi pada masa pubertas (di atas 12 tahun).
9. Pengertian psikologi konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli kepada individu yang mengalami masalah yang bermuara pada teratasi nya masalah yang dihadapi klien
10. Peranan konseling: sebagai proses, sebagai hubungan spesifik, untuk membantu klien, untuk mencapai tujuan hidup
11. Psikoanalisis memiliki 3 penerapan: 1. Suatu metode penelitian dari pikiran 2. Suatu ilmu pengetahuan sistematis mengenai perilaku manusia 3. Suatu metode perlakuan terhadap penyakit psikologis/emosional
12. Tahapan konseling: 1. Tahap awal : tahapan dimana hubungan baik antara konselor dan klien perlu dibentuk 2. Tahap inti: eksplorasi kondisi klien, identifikasi masalah/keluhan,Pembentukan alternatif pemecahan masalah, implementasi. 3. Tahap akhir: analisis, pendukung, sintesis, diagnosis
13. Bentuk bantuan dalam konsultasi: 1. Identifikasi alternatif penyelesaian masalah 2. Pemilihan alternatif penyelesaian masalah 3. Tindak lanjut
14. Psikoanalisis adalah cabang ilmu yg dikembangkan Sigmund Freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia
15. Tingkah laku memperhatikan adalah suatu kegiatan atau aktivitas seseorang yang bersangkutan yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung dalam mengamati suatu hal
16. Mekanisme pertahanan ego: 1. Represi 2. Proyeksi 3. Introyeksi 4. Regresi
16.1. Prinsip konseling psikoanalisis: 1.prinsip konstansi: bahwa kehidupan psikis cenderung untuk mempertahankan kualitas ketegangan psikis pada taraf yang serendah mungkin/ setidak-tidaknya taraf yang stabil 2. Prinsip kesenangan: kehidupan psikis cenderung untuk menghindarkan ketidak senangan dan sebanyak mungkin memperoleh kesenangan 3. Prinsip realitas: prinsip kesenangan yang disesuaikan dengan keadaan nyata
17. Konselor Milineal
18. Pendekatan teori psikoanalisis
18.1. Pandangan psikoanalisis terhadap kepribadian manusia: 1. Topografi 2. Struktur Kepribadian 3. Perkembangan kepribadian 4. Dinamika kepribadian 5. Mekanisme pertahanan ego
18.1.1. Tujuan konseling psikoanalisis: 1. Menolong individu mendapatkan pengertian yang terus menerus tentang mekanisme penyesuaian dirinya 2. Membentuk kembali struktur kepribadian konseli dengan jalan mengembalikan hal-hal yang tidak disadari menjadi sadar kembali
18.1.2. Topografi kepribadian: alam sadar,alam prasadar,alam bawah sadar
18.2. Teknik dalam psikoanalisis: 1. Asosiasi bebas 2. Interpretasi mimpi 3. Analisis transferensi 4. Analisis resistensi
18.2.1. Dinamika kepribadian: 1. Insting 2. Kecemasan: a. Kecemasan realitas(reality anxity) b. Kecemasan neurosis (neurotic anxity ( c. Kecemasan moral(moral anxity)
18.2.1.1. Struktur Kepribadian: 1. Id 2. Ego 3. Superego
19. Tingkah laku memperhatikan
19.1. Tingkah laku mempunyai beberapa dimensi:
19.1.1. 1. Fisik, dapat diamati, digambarkan dan dicatat baik frekuensi,durasi dan intensitas nya 2. Ruang, suatu perilaku mempunyai dampak kepada lingkungan (fisik maupun sosial) dimana perilaku itu terjadi 3. Waktu, suatu perilaku mempunyai kaitan dengan masa lampau maupun masa yang akan datang
19.2. 1. Fase motivasi 2. Fase pengenalan 3. Fase perolehan 3. Fase retensi 4. Fase pemanggilan 5. Fase generalisasi 6. Fase penampilan 7. Fase umpan balik
19.3. Aliran psikologi tingkah
19.3.1. Teori belajar thorn dike
19.3.2. Teori belajar ausubel
19.3.2.1. 1. Hukum akibat 2. Hukum latihan 3. Hukum kesiapan
19.3.3. Teori belajar gagne
19.3.3.1. 1. Law of operant conditining 2. Law of operant extinction
19.3.4. Aliran latihan mental
19.3.5. Teori pavlov
19.3.6. Teori baruda
19.4. Menggunakan tes
19.5. Pendekatan psikologi tingkah laku
19.5.1. Pendekatan perilaku ( behaviorisme)
19.5.1.1. Teori belajar skinner
19.5.2. Pendekatan neurobiologis
19.5.3. Pendekatan kognitif
19.5.4. Pendekatan psikoanalisa
19.5.5. Pendekatan fenomonologi
19.5.6. Pendekatan humanistik
19.6. Biografi
19.7. Cara mempelajari psikologi tingkah laku
19.7.1. 1. Metode pengamatan
19.7.2. Metode eksperimen dan tes
19.7.2.1. Eksperimen
19.7.3. Metode klinis
19.7.4. Metode pengumpulan
19.7.4.1. Angket
19.7.4.2. Buku harian