Break Even Point (BEP)

Get Started. It's Free
or sign up with your email address
Break Even Point (BEP) by Mind Map: Break Even Point (BEP)

1. Asumsi Dasar Analisis BEP

1.1. Satu-satunya faktor yang mempengaruhi biaya adalah perubahan volume.

1.2. Manajer menggolongkan setiap biaya (atau komponen biaya gabungan) baik sebagai biaya variabel maupun biaya tetap

1.3. Beban dan pendapatan ada linear di seluruh cakupan volume relevannya.

1.4. Tingkat persediaan tidak akan berubah

1.5. Penjualan atas gabungan produk tidak akan berubah

2. Manfaat Analisis BEP

2.1. Alat perencanaan untuk menghasilkan laba

2.2. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan

2.3. Untuk mengetahui hubungan volume penjualan yang diproduksi, harga jual dan biaya-biaya yang dikeluarkan.

2.4. Untuk mengetahui jumlah penjualan minimum ( dalam unit produk maupun satuan uang ) agar perusahaan tidak menderita rugi.

2.5. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan

2.6. Mengganti sistem laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti

2.7. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan harga jual

2.8. Sebagai bahan atau dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan terhadap hal-hal berikut:

2.8.1. A. Jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian

2.8.2. B. Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu

2.8.3. C. Seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita rugi

2.8.4. D. Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan terhadap keuntungan yang diperoleh

3. Kelemahan Break Even Point (BEP)

3.1. Asumsi tentang linearity

3.2. Klasifikasi biaya

3.3. Jangka waktu penggunaan

4. Metode Perhitungan BEP

4.1. Metode persamaan

4.1.1. BEP dalam satuan uang penjualan

4.1.2. BEP dalam unit produk

4.2. Metode kontribusi unit

4.3. Metode grafis