Get Started. It's Free
or sign up with your email address
Sistem Reproduksi Manusia by Mind Map: Sistem Reproduksi Manusia

1. Organ Reproduksi Pria

1.1. Organ

1.1.1. Luar

1.1.1.1. Skrotum

1.1.1.1.1. Menjaga suhu testis lebih rendah dari suhu tubuh

1.1.1.2. Penis

1.1.1.2.1. Kopulasi/persetubuhan

1.1.2. Dalam

1.1.2.1. Kelenjar

1.1.2.1.1. Kelenjar Prostat

1.1.2.1.2. Vesikula Seminalis

1.1.2.1.3. Kelenjar Cowper(bulbouretra)

1.1.2.2. Organ

1.1.2.2.1. Testis

1.1.2.3. Saluran

1.1.2.3.1. Epididimis

1.1.2.3.2. Vas Deferens

1.1.2.3.3. Uretra

1.1.2.3.4. Ejakulatorius

1.2. Pembentukan Sperma

1.2.1. 1. Spermatogonium(diploid) bermitosis menjadi 2. Spermatosit primer(diploid) melakukan melakukan meiosis 1, menjadi 3. Spermatosit sekunder(haploid)melakukan meiosis 2, menjadi 4. Spermatid(haploid) berdiferensiasi, menjadi 5. Sel sperma(haploid)

2. Penyakit pada Sistem Reproduksi

2.1. Sifilis(Raja Singa)

2.1.1. Penyebab:bakteri Treponema Pallidum melalui hubungan seksual

2.1.2. Akibat:kerusakan organ reproduksi

2.2. Gonorhea(Kencing Nanah)

2.2.1. Penyebab:bakteri Neisseria Gonorrhoeae, melalui hubungan seksual

2.2.2. Akibat: radang pada organ reproduksi yang dapat menyebabkan kemandulan, dan organ lainnya

2.3. Herpes Simplex Genital

2.3.1. Penyebab: Virus Herpes Simplekisero melalui hubungan seksual

2.3.2. Akibat:gangguan pada organ reproduksi, kulit, dan menyebabkan kanker rahim

2.4. Keputihan(Flour Albus)

2.4.1. Penyebab:Jamur Candida Albicans, Protozoa Trichomonas Vaginalis, bakteri dan virus

2.4.2. Akibat:gangguan pada organ reproduksi wanita

2.5. Aids(Acquired Immune Deficiency Simyndrome)

2.5.1. Penyebab:virus HIV

2.5.2. Akibat:hilangnya daya kekebalan tubuh terhadap penyakit

3. Pembelahan Sel

3.1. Mitosis

3.1.1. 2 sel anakan diploid(2n)

3.2. Meiosis

3.2.1. Meiosis 1

3.2.1.1. 2 sel anakan haploid(n)

3.2.2. Meiosis 2

3.2.2.1. 4 sel anakan haploid(n)

3.3. Amitosis

3.3.1. Terjadi secara spontan dan pada bakteri

4. Organ Reproduksi Wanita

4.1. Dalam

4.1.1. Saluran

4.1.1.1. Serviks

4.1.1.1.1. Saluran yang menghubungkan antara vagina dan rahim. Berfungsi untuk mengalirkan darah ke vagina saat menstruasi, mengarahkan air mani ke dalam rahim, dan mendorong janin saat akan dilahirkan

4.1.1.2. Oviduk(tuba fallopi)

4.1.1.2.1. Saluran telur dan berjumlah sepasang, panjang kira-kira 10 cm

4.1.1.2.2. Fungsi:menyalurkan ovum dari ovarium menuju uterus

4.1.1.3. Vagina

4.1.1.3.1. Sebagai saluran untuk aliran darah menstruasi dari rahim dan jalan lahir bayi

4.1.1.4. Uterus

4.1.1.4.1. Bentuk seperti buah pir

4.1.1.4.2. Fungsi:tempat perkembangan zigot apabila terjadi fertilisasi

4.1.1.4.3. Endometrium

4.1.2. Ovarium

4.1.2.1. Organ reproduksi utama wanita. Jumlah sepasang, bentuk oval, ukuran 2-4 cm.

4.1.2.2. Fungsi:menghasilkan ovum, hormon estrogen dan progesteron

4.2. Luar

4.2.1. Lubang Vagina

4.2.1.1. Bagian terluar vagina

4.2.2. Vulva

4.2.2.1. Celah paling luar dari alat kelamin perempuan yang dibatasi oleh sepasang bibir (labium). Didalamnya terdapat hymen (selaput dara)

4.2.3. Klitoris

4.2.3.1. Tonjolan kecil didepan vulva yang kaya akan pembuluh darah dan saraf perasa(sangat sensitif)

4.2.4. Labium

4.2.4.1. Bagian lipatan yang membatasi vulva. Terbagi 2, yaitu labium minora dan mayora. Fungsinya untuk melindungi vagina.

4.2.5. Hymen

4.2.5.1. Selaput mukosa yang banyak mengandung pembuluh darah.

4.3. Pembentukan Ovum

4.3.1. 1. Oogonium(2n) bermitosis menjadi 2. Oosit Primer(2n) melakukan meiosis 1 menjadi 3. Oosit Sekunder(n) dan badan polar. Oosit Sekunder melakukan meiosis 2 menjadi 4. Ootid(n) dan 3 badan polar. 5. 1 Ootid menjadi 1 Ovum

4.4. Fase Menstruasi

4.4.1. 1. Fase Menstruasi(pada hari 1-5, disini hormon progesteron berhenti. Saat ini dinding rahim yang menebal akan meluruh disertai pendarahan)

4.4.2. 2. Fase Proliferasi dan Ovulasi(terjadi pada hari ke 6-14, FSH mulai diproduksi untuk memacu pematangan ovum di ovarium. Peningkatan kadar estrogen yang menghambat terbentuknya FSH sehingga kelenjar hipofisis melepaskan LH. LH merangsang terjadinya ovulasi.

4.4.2.1. FSH:Folicle Stimulating Hormone, berfungsi untuk membentuk folikel ovarium dan merangsang GnRH untuk mengeluarkan hormon LH

4.4.2.2. LH:Luteinizing Hormone, berfungsi untuk memicu ovulasi.

4.4.3. 3. Ovulasi, merupakan fase pengeluaran sel telur dari ovarium(terjadi di hari ke-14/ masa subur). Pada saat ovulasi, oosit sekunder terlepas dari folikel.

4.4.4. 4. Fase Sekresi(terjadi pada hari ke 15-28). Hormon progesteron memacu terjadinya penebalan dinding rahim. Jika tidak terjadi pembuahan, produksi estrogen dan progesteron dihentikan

4.5. Fertilisasi

4.5.1. Peristiwa meleburnya inti sel sperma dan inti sel ovum yang berupa oosit sekunder

4.6. Kehamilan

4.6.1. Salah satu sel sperma memasuki membran sel ovum maka secara langsung sel ovum akan menyusun suatu bentukan yang tidak dapat dilewati sperma lainnya.