1. Ma'rifatullah
1.1. Secara etimologi (bahasa) arti ma'rifatullah adalah mengenal Allah.Kewajiban pertama bagi setiap mukmin adalah ma'rifatullah dengan yakin. Mengenal Allah dalam teologi Islam adalah mengenal Allah melalui sifat-sifat-Nya, perbuatan Nya, alam ciptaan-Nya, kalam-Nya, dan rasul-rasul-Nya. Dalam persefektif tasawuf,ma'rifatullah adalah melihat Allah. Melihat Allah dengan mata hati bukan dengan mata kepala. Tuhan Yang Maha Suci dapat dilihat oleh orang yang suci hanya, itulah para wali atau sufi.
1.1.1. Ma'rifatullah terbentuk dalam hati manusia secara bertahap. Ambil contoh anak-anak pada awal kehidupan suka berdusta, bermain dengan tanah, bermain dengan kotoran bahkan dengan barang-barang najis.Seringkali mereka bermain dengan perkara-perkara yang dapat membahayakan dirinya. Kadang mengambil barang orang tuanya tanpa izin. Tak jarang anak-anak menyampaikan informasi yang keliru kepada orang tuanya sehingga menimbulkan kesalahan dengan orang lain. Namun, tatkala akal mereka sudah terdidik, sudah menjadi ilmu, mereka meninggalkan semua kebiasaan yang buruk itu sedikit demi sedikit secara bertahap. Hal itu karena didikan orang tua, guru, dan lingkungannya. Jadi, proses ma'rifatullah itu perlu pendidikan secara bertahap.
1.1.1.1. Mengenal Allah Melalui Sifat-sifat dan Nama-nama-Nya
1.1.1.1.1. Adapun nama-nama Allah yang dalam istilah Al-quran disebut al-asmaal husna membuka 99 nama. Allah memerintah kita untuk berdo'a dengan nama-Nya Yang Maha Indah itu. Menurut para ulama bahwa di setiap nama dalam asmaul husna terdapat hikmah tersendiri bagi siapa saja yang mengucapkannya. Bahkan dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW.bersabda:“Sesungguhnya Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama yaitu seratus kurang satu; barang siapa pastilah dia masuk surga” (HR. Bukhari Muslim).
2. Tauhidullah
2.1. Tauhidullah artinya mengesakan Allah, menafikan segala sesuatu dari orientasi hidup kita selain Allah. Tauhidullah adalah pokok keinginan. Pokok terbaik ini tertuang dalam kalimah tauhid yaitu, “Laailaahaillallah”. Maknanya, tidak ada yang Tuhan selain Allah, tidak ada yang hak disembah selain Allah, tidak ada yang dituju selain Allah, tidak ada yang hak dicintai kecuali Allah, tidak ada yang diminta pertolongan selain Allah
2.1.1. Tauhid dibagi menjadi 3
2.1.1.1. Tauhid al-Asma wa al-Sifat mengandung makna pengakuan bahwa Allah sebagai pencipta dan pengatur alam itu memiliki sifat-sifat dan nama-nama yang baik. Melalui sifat-sifat dan nama-nama itu kita berkomunikasi dan berdo'a kepada-Nya. Sifat-sifat Allah itu ada yang wajib, disebut-sebutkan, dan jaiz.Sedangkan nama-nama Allah itu al-asma al-husna (nama-nama yang baik dan indah).
2.1.1.2. Tauhid Al-Asma wa al-Sifat
2.1.1.2.1. Tauhid Rububiyah
2.1.1.3. Tauhid Uluhiyyah/Ubudiyyah
2.1.1.3.1. Tauhid uluhiyah/ubudiyah mengandung makna pengakuan di hati bahwa Allah yang sebagai pencipta dan pengatur alam, yang memiliki sifat-sifat dan nama-nama yang baik itu, serta Dialah satu-satunya Zat yang wajib disembah dan tempat kita memohon pertolongan untuk segala urusan, dunia dan akhirat.