Klasifikasi Gangguan Jiwa

Get Started. It's Free
or sign up with your email address
Klasifikasi Gangguan Jiwa by Mind Map: Klasifikasi Gangguan Jiwa

1. Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan Gangguan Waham

1.1. Skizofrenia

1.1.1. ditandai oleh penyimpangan yang fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi , serta oleh afek yang tidak wajar atau tumpul.

1.1.1.1. Paranoid

1.1.1.1.1. paling stabil dan sering terjadi. waham dan halusinasi menonjol.

1.1.1.2. Hebefrenik

1.1.1.2.1. gangguan proses pikir menonjol dan kontak dengan realitas buruk. perilaku konyol/tolol. penampilan dan perilaku berantakan.

1.1.1.3. Katatonik

1.1.1.3.1. ditandai gangguan fungsi motorik salah satunya adalah fisik pasien sangat kaku.

1.1.1.4. Residual

1.1.1.4.1. skizofrenia sudah membaik tetapi masih ada penyakit yang tertinggal

1.1.1.5. Tak Terinci

1.1.1.5.1. bukan termasuk skizofrenia paranoid, hebefrenik, katatonik, residual maupun depresi pasca skizofrenia.

1.1.1.6. Simpleks

1.1.1.6.1. gejala psikotiknya kurang jelas dibanding subtipe yang lain.

1.1.1.7. Depresi Pasca Skizofrenia

1.1.1.7.1. pasien tidak lagi menderita skizofrenia tetapi gejala-gejala depresif menonjol.

1.2. Gangguan Skizotipal

1.3. Gangguan Waham Menetap

1.4. Gangguan Psikotik Akut dan Sementara

1.5. Gangguan Waham Induksi

1.5.1. dua orang atau lebih mengalami waham yang sama dan saling mendukung keyakinan waham tersebut.

1.6. Gangguan Skizoafektif

1.6.1. kombinasi gejala skizofrenia dan gangguan mood dan dapat terjadi bersamaan atau pada waktu berbeda

1.6.1.1. Tipe Manik

1.6.1.1.1. Gejala skizofrenia menonjol + afek mania menonjol

1.6.1.2. Tipe Depresif

1.6.1.2.1. Gejala skizofrenia menonjol + afek depresif menonjol

1.6.1.3. Tipe Campuran

2. Gangguan Suasana Perasaan

2.1. Episode Manik

2.1.1. mood elasi, ekspansif, atau iritabel yang menetap berlangsung min. 1 minggu

2.1.1.1. Hipomania

2.1.1.1.1. lebih ringan dari mania

2.1.1.2. Mania Tanpa Gejala Psikotik

2.1.1.2.1. perubahan afek disertai energi yang bertambah sehingga terjadi aktivitas berlebihan, percepatan dan kebanyakan bicara, kebutuhan tidur berkurang dan terlalu optimistik.

2.1.1.3. Mania dengan Gejala Psikotik

2.1.1.3.1. gambaran klinis lebih berat dari mania tanpa gejala psikotik, harga diri membumbung, dapat menjadi waham kebesaran, kecurigaan berkembang menjadi waham kejar.

2.2. Gangguan Afektif Bipolar

2.2.1. gangguan jiwa yang bersifat episodik dan ditandai oleh gejala-gejala manik, hipomanik, depresi dan campuran, biasanya dapat berlangsung seumur hidup.

2.2.1.1. Hipomanik

2.2.1.2. Manik Tanpa Gejala Psikotik

2.2.1.3. Manik dengan Gejala Psikotik

2.2.1.4. Depresif Ringan atau Sedang

2.2.1.5. Depresif Berat tanpa Gejala Psikotik

2.2.1.6. Depresif Berat dengan Gejala Psikotik

2.2.1.7. Campuran

2.2.1.8. dalam Remisi

2.3. Episode Depresif

2.3.1. kehilangan minat dan kegembiraan, berkurangnya energi yang mengakibatkan mudah lelah dan menurunnya aktivitas.

2.3.1.1. RIngan

2.3.1.1.1. min. 2 dari gejala utama dan 2 dari gejala lainnya. tidak ada gejala berat. sedikit kesulitand dalam pekerjaan dan aktivitas.

2.3.1.2. Sedang

2.3.1.2.1. min. 2 dari gejala utama dan 3/4 dari gejala lainnya. kesulitan untuk kegiatan sosial, pekerjaan dan urusan rumah.

2.3.1.3. Berat tanpa Gejala Psikotik

2.3.1.3.1. 3 gejala utama dan min. 4 gejala lainnya dengan intensitas berat. sangat tidak mungkin melakukan aktivitas.

2.3.1.4. Berat dengan Gejala Psikotik

2.3.1.4.1. memenuhi kriteria episode depresi berat sesuai F32.2 disertai waham, halusinasi, atau stupor depresif.

2.4. Gangguan Depresif Berulang

2.4.1. gangguan ini tersifat dengan episode berulang dari episode depresif dan masing-masing lamanya sekitar 6 bulan tetapi frekuensinya lebih jarang dibanding gangguan bipolar.

2.4.1.1. Ringan

2.4.1.2. Sedang

2.4.1.3. Berat tanpa Gejala Psikotik

2.4.1.4. Berat dengan Gejala Psikotik

2.4.1.5. Dalam remisi

2.5. Gangguan Suasana Perasaan Menetap

2.5.1. Siklotimia

2.5.2. Distimia

2.6. Gangguan Suasana Perasaan Lainnya

3. Gangguan Neurotik, Gangguan Somatoform dan Gangguan Terkait Stress

3.1. Gangguan Anxietas Fobik

3.1.1. perasaan kecemasan berlebihan yang tidak sesuai dengan realitas.

3.1.1.1. Agorafobia

3.1.1.1.1. penderita menjadi "house-bound", merasa takut atau cemas di tempat umum, keramaian, saat berpergian keluar rumah dan berpergian sendiri.

3.1.1.2. Fobia Sosial

3.1.1.2.1. takut menjadi pusat perhatian/demam panggung.

3.1.1.3. Fobia Khas

3.1.1.3.1. ketakutan berlebihan pada situasi tertentu.

3.2. Gangguan Anxietas Lainnya

3.2.1. gangguan anxietas yang dapat disertai gejala depresif dan obsesif.

3.2.1.1. Gangguan Panik

3.2.1.1.1. setidaknya terjadi beberapa kali serangan panik dalam satu bulan, pada keadaan tertentu yang sebenarnya tidak berbahaya.

3.2.1.2. Gangguan Cemas

3.2.1.2.1. anxietas hampir setiap hari, seperti khawatir akan nasib buruk, merasa sulit konsentras, gelisah, jantung berdebar-debar dll.

3.2.1.3. Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi

3.2.1.3.1. terdapat gejala anxietas dan depresi.

3.2.1.4. Gangguan Anxietas Campuran Lainnya

3.3. Gangguan Obsesif-Kompulsif

3.3.1. pikiran berulang-ulang yang menimbulkan kecemasan disertai tindakan berulang-ulang untuk menghilangkan kecemasan.

3.3.1.1. Predominan Pikiran Obsesif atau Pengulangan

3.3.1.1.1. gagasan, bayangan pikiran/impuls yang sifatnya mengganggu umumnya selalu menyebabkan penderitaan.

3.3.1.2. Predominan Tindakan Kompulsif

3.3.1.2.1. tindakan kompulsif yang berkaitan dengan kebersihan (khususnya mencuci tangan), memeriksa berulang untuk meyakinkan bahwa tidak ada suatu bahaya yang terjadi, atau masalah kerapihan dan keteraturan. dilatarbelakangi oleh takut bahaya mengancam dirinya.

3.3.1.3. Campuran Pikiran dan Tindakan Obsesif

3.3.1.3.1. memperlihatkan pikiran obsesif serta tindakan kompulsif dua-duanya menonjol

3.4. Reaksi terhadap Stress Berat dan Gangguan Penyesuaian

3.4.1. adanya perubahan penting dalam kehidupan yang menimbulkan situasi tidak nyaman, juga karena stress kehidupan yang luar biasa.

3.4.1.1. Reaksi Stress Akut

3.4.1.1.1. terlihat depresi, anxietas, kemarahan, kecewa, overaktif dan penarikan diri

3.4.1.2. Gangguan Stress Pascca-Trauma

3.4.1.2.1. kurun waktu 6 bulan setelah kejadian traumatik berat, sering mengalami mimpi dari kejadian tersebut (flashback)

3.4.1.3. Gangguan Penyesuaian

3.4.1.3.1. afek depresif, anxietas, gangguan tingkah laku disertai adanya disabilitas dalam kegiatan sehari-hari.

3.5. Gangguan Disosiatif

3.6. Gangguan Somatoform

3.7. Gangguan Neurotik Lainnya

4. Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa Dewasa

5. Gangguan Perkembangan Psikologis

6. Gangguan Mental Organik

6.1. berkaitan dengan penyakit atau gangguan sistemik atau otak

6.1.1. Demensia

6.1.1.1. Pada Alzheimer

6.1.1.2. Vaskular

6.1.1.3. Pada Penyakit Lain

6.1.2. Delirium

6.1.3. Sindrom Amnesik

6.1.4. Gangguan Mental Lainnya akibat kerusakan dan Disfungsi Otak dan Penyakit Fisik

6.1.5. Gangguan Kepribadian dan Perilaku Akibat Penyakit, Kerusakan dan Disfungsi Otak

7. Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Zat Psikoaktif

7.1. diakibatkan oleh karena penggunaan satu atau lebih zat psikoaktif tanpa resep dokter

7.1.1. Penggunaan Alkohol

7.1.2. Penggunaan Opioida

7.1.3. Penggunaan Kanabinoida

7.1.4. Penggunaan Sedativa

7.1.5. Penggunaan Kokain

7.1.6. Penggunaan Stimulansia

7.1.7. Penggunaan Halusinogenika

7.1.8. Penggunaan Tembakau

7.1.9. Penggunaan Pelarut mudah Menguap

7.1.10. Penggunaan zat multipel dan zat lainnya

8. Gangguan Perilaku yang Berhubungan dengan Gangguan Fisiologis dan Faktor Fisik

9. Retardasi Mental

10. Gangguan Perilaku dan Emosional dengan Onset biasanya pada Masa Kanak dan Remaja