Pancasila dalam Arus Sejarah Bangsa Indonesia
by Devi Awang
1. Usulan Ir. Soekarno: 1. Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia) 2. Internasionalisme (peri kemanusiaan) 3. Mufakat (demokrasi) 4. Kesejahteraan sosial 5. Ketuhanan yang Maha Esa (berkebudayaan)
2. Urgensi Pancasila sebagai Dasar Negara
2.1. Pendekatan institusional yaitu membentuk dan menyelenggarakan nevara yang bersumber pada nilai-nilai Pancasila
2.2. human resourses terletak pada dua aspek, yaitu orang-orang yang memegang jabatan dalam pemerintahan (aparatur negara) dan warga negara
3. Alasan diperlukan Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
3.1. Pancasila Sebagai Identitas Bangsa Indonesia
3.2. Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa
3.3. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
3.4. Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa
3.5. Pancasila Sebagai Perjanjian Luhur
4. Era Reformasi
4.1. Pancasila yang seharusnya sebagai nilai dasar moral etika bagi negara dan aparat pelaksana negara, dalam kenyataannya di gunakan sebagai alat legitimasi polotik
4.2. Pancasila menjadi dasar negara Republik Indonesia tercantum dalam ketetapan MPR nomor XVIII/MPR/1998
4.3. Pancasila menjadi sumber hukum yang ditetapkan dalam ketetapan MPR nomor III/MPR/2000
5. Era Orde Baru
5.1. Tahun 1968 Presiden Soeharto mengeluarkan instruksi presiden nomor 12 tahun 1968 yang menjadi panduan dalam mengucapkan pancasila sebagai dasar negara
6. Era Orde Lama Dekrit Presiden 5 Juli 1959
6.1. Pembubaran Konstituante
6.2. Undang-Undang Dasar 1945 Kembali Berlaku
6.3. Pembentukan Majelis Permusyawaratan Rakyat sementara
7. Pancasila sebagai dasar negara mengandung makna bahwa nilai-nilai Pancasila harus menjadi landasan dan pedoman dalam membentuk dan menyelenggarakan negara, termasuk menjadi sumber dan pedoman dalam pembentukan peraturan perundang-undangan
8. Era Pra Kemerdekaan
8.1. Periode Pengusulan Pancasila (Sidang 1 BPUPKI 29 Mei - 1 Juni 1945)
8.1.1. Usulan Mr. Muhammad Yamin: 1. Peri Kebangsaan 2. Peri Ketuhanan 3. Peri Kemanusiaan 4. Peri kerakyatan 5. Kesejahteraan Rakyat
8.1.2. Usulan Pof. Dr. Soepomo: 1. Teori negara perseorangan (individualis) 2. Paham negara kelas 3. Paham negara integralistik