JANGKA SORONG
by Nur Annisa Jamal
1. Pengertian
1.1. Jangka sorong adalah alat pengukur yang digunakan sebagai pengukur diameter suatu benda. Selama ini, mungkin alat ukur yang paling dikenal atau sering dijumpai adalah penggaris.
2. Fungsi
2.1. 1. Untuk mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian 0,1 mm (rahang tetap dan rahang geser bawah).
2.2. 2. Rahang tetap dan rahang geser atas, untuk mengukur diameter benda yang sangat kecil misalnya cincin, pipa, dan lain-lain.
2.3. 3. Tangkai ukur di bagian bawah, untuk mengukur kedalaman misalnya kedalaman tabung, lubang kecil, atau perbedaan tinggi yang kecil.
2.4. 4. Untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit.
3. Penemu
3.1. Jangka sorong ditemukan oleh seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis bernama Pierre Vernier. Hal tersebut membuat 'Vernier' menjadi nama skala dalam pengukuran jangka sorong tersebut.
4. Sejarah
4.1. Sejarah Jangka Sorong Jangka sorong pertama yang ditemukan terletak di “The Greek Giglio Wreck” sebuah bangkai kapal di lepas pantai Italia. Bangkai kapal bertanggal sekitar abad ke-6. Orang Romawi bukan yang pertama menggunakan jangka sorong. Jangka sorong awal terlihat di Cina selama Dinasti Han (202BC-220AD). Pierre Vernier adalah orang yang menciptakan jangka sorong, lahir pada 1580 di Ornans, Franche-Comte di Hapsburgs Spanyol (sekarang Prancis) menemukan ” graduated caliper”. 8. Pengunci, berfungsi untuk menahan bagian-bagian jangka sorong saat pengukuran berlangsung, misalnya rahang gerak Dia menciptakan skala Vernier yang diterbitkan pada tahun 1631 dalam terbitannya ” La construction, visage, et les proprietes fue kuadran nouvea de mathmatiques”.
5. Cara menghitung
5.1. Adapun cara menghitung jangka sorong untuk mengukur sesuatu ialah dengan cara menjepit benda tersebut diantara rahang jangka sorong, lalu kita bisa melihat berapa skala utama pada alat tersebut lalu menjumlahkannya dengan skala nonius yang ada pada rahang geser jangka sorong.
6. Benda Yang Dapat Di Ukur
6.1. 1. ketebalan logam
6.2. 2. mengukur diameter dalam maupun luar dari objek melingkar seperti cincin, pipa, maupun silinder, selain itu untuk mengukur ketinggian/ kedalaman objek yang tidak terlalu dalam seperti tabung reaksi, gelas ukur, dan lain - lain
7. Jenis
7.1. 1. Jangka Sorong (Image by Anja Heidsiek from Pixabay)
7.2. 2.Jangka Sorong Analog (manual)
8. Bagian-bagian
8.1. 1. Rahang dalam, terdiri atas rahang geser dan rahang tetap, bentuknya dapat digeser, dan digunakan untuk mengukur bagian luar benda, misalnya tebal kertas, lebar meja dan lain-lain.
8.2. 2. Rahang luar, terdiri dari rahang tetap dan rahang yang dapat digeser, digunakan untuk mengukur bagian dalam benda, misalnya diameter tabung, cincin, dan lain-lain.
8.3. 3. Depth Probe, bagian yang digunakan untuk mengukur kedalaman sebuah benda, seperti kedalaman tabung.
8.4. 4. Skala utama (dalam cm), memberikan nilai pengukuran dalam bentuk cm.
8.5. 5. Skala utama (dalam inchi) memberikan nilai pengukuran dalam satuan inchi.
8.6. 6. Skala nonius (dalam mm) memberikan pengukuran fraksi dalam bentuk satuan mm.
8.7. 7. Skala nonius (dalam inchi) memberikan pengukuran fraksi yang dinilai dalam bentuk satuan inchi
8.8. 8. Pengunci, berfungsi untuk menahan bagian-bagian jangka sorong saat pengukuran berlangsung, misalnya rahang gerak
9. Cara Membaca
9.1. 1. Siapkan objek yang akan diukur diameternya, contohnya kelereng, koin, dan lain-lain.
9.2. 2. Buka rahang geser jangka sorong ke sebelah kanan agar lebih mudah memasukkan benda yang akan diukur.
9.3. 3. Berikutnya, geser lagi rahang ke sebelah kiri hingga rapat untuk mendapatkan hasil pengukuran yang optimal.
9.4. 4. Ada dua angka nol pada jangka sorong, yang pertama pada skala atas (ujung kiri), yang kedua di baris bawahnya agak ke tengah. Perhatikan garis pertama sebelum angka nol yang bawah (skala utama).
9.5. 5. Kemudian, perhatikan garis yang berhimpit antara skala atas dan skala bawah (skala nonius). Cari yang menyambung lurus dengan garis dari skala nonius.
9.6. 6. Selanjutnya, kamu tinggal menjumlahkan dua angka yang kamu dapatkan. Itulah diameter benda yang kamu ukur.
10. Cara Menggunakan
10.1. 1. Pertama-tama, longgarkan baut pengunci dengan cara menggeser rahang geser. Jangan lupa untuk memastikan bahwa ketika rahang jangka sorong tertutup harus menunjukkan angka nol.
10.2. 2. Jika belum menunjukkan angka nol sebaiknya setting terlebih dahulu.
10.3. 3. Langkah selanjutnya adalah dengan meletakkan benda atau objek yang akan diukur pada jangka sorong.
10.4. 4. Untuk mendapatkan hasil yang akurat, pastikan bahwa benda maupun jangka sorong dalam keadaan bersih dan tidak ada partikel apapun yang menempel karena bisa mempengaruhi nilai pengukuran.
10.5. 5. Setelah benda dipastikan bersih dan siap untuk diukur, kemudian tutup rahang jangka sorong.
10.6. 6. Pastikan posisi benda sesuai dengan pengukuran yang ingin diambil, terjepit kuat dan tigak bergeser, kemudian Anda bisa skalanya.
10.7. 7. Untuk membaca skala, terlebih dahulu lihat pada skala utama, yakni nilai yang terukur dengan angka nol di skala nonius. Jika tidak, ambil nilai skala utama yang terdekat di kirinya.
10.8. 8. Lihat Skala nonius, carilah angka pada skala nonius yang berhimpit dengan garis di skala utama kemudian Jumlahkan
11. Jumlah Skala
11.1. Nilai dari skala utama jangka sorong adalah 5, sedangkan dari skala nonius adalah 8.