Get Started. It's Free
or sign up with your email address
HIV / AIDS by Mind Map: HIV / AIDS

1. TANDA dan GEJALA HIV/AIDS Area nyeri: daerah perut Keadaan nyeri: saat menelan Batuk: kering Seluruh tubuh: kelelahan, berkeringat di malam hari, demam, kehilangan selera makan, malaise atau berkeringat Gastrointestinal: diare berair, diare terus-menerus, mual atau muntah Tenggorokan: kesulitan menelan Selangkangan: luka atau pembengkakan Mulut: lidah putih atau ulkus Gejala umum: infeksi oportunistik, bercak merah, kandidiasis oral, pembengkakan kelenjar getah bening, penurunan berat badan yang tidak disengaja yang parah, radang paru-paru, ruam kulit atau sakit kepala

2. PENCEGAHAN HIV/AIDS

2.1. Saling setia terhadap pasangan, hindari berganti-ganti pasangan

2.2. Hindari penggunaan narkoba terutama melalui jarum suntik

2.3. Edukasi HIV yang benar mengenai cara penularan, pencegahan, dan pengobatannya, dapat membantu mencegah penularan HIV di masyarakat.

3. PELAYANAN HIV/AIDS

3.1. - Pelayanan Pengobatan HIV/AIDS - Jasa Konsultasi - Surat Rujukan ke Rumah Sakit - Surat Keterangan Berobat

4. TES HIV

4.1. Tes serologi, tes virologis dengan PCR, dan tes HIV antibodi-antigen. Untuk tes serologi dan tes virologis dengan PCR masih ada jenisnya. Tes serologi terdiri atas tes cepat, tes ELISA, dan tes Western blot.

5. WOC HIV/AIDS

5.1. DIAGNOSA KEPERAWATAN: 1. Defisit Pengetahuan 2. Hipertermia 3. Keletihan 4. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh 5. Nyeri Akut atau Kronis

5.1.1. INTERVENSI

5.1.1.1. DEFISITR PENGETAHUAN intervensi : Memberikan Edukasi. Jelaskan secara cermat hasil pemeriksaan muatan virus karena banyak orang salah memahami hasil pemeriksaan. Dorong klien untuk mengatakan kepada penyedia pelayanan kesehatan megenai terapi yang dilakukan sendiri yang mempunyai perngaruh positif dan negatif

5.1.1.2. HIPERTERMIA Intervensi: Menjaga klien di dalam ruangan hangat untuk menghindari menggigil. hindari mandi spons dengan air suam-suam kuku. Memberikan rencana untuk 6 kali pemberian makanan yang diberikan dalam 24 jam dan tinggi protein

5.1.1.3. KELETIHAN Intervensi: sarankan klien menghindari kopi, tembakau, dan alkohol yang meningkatkan letih. Tingkatkan tidur a=yang adekuat dengan meningkatkan jumlah tidur setiap hari

5.1.1.4. KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN TUBUH Intervensi: Minimalkan anoreksia, cegah penurunan berat badan, tingkatkan asupan makanan, tingkatkan ketersediaan makanan, berikan penkes tentang kebutuhan nutrisi

5.1.1.5. NYERI AKUT ATAU KRONIS Intervensi: Berikan tindakan pemberi rasa nyaman,lakukan fisioterapi, berikan obat nyeri, dorong terapi komplomenter

6. Cara penularan HIV AIDS

6.1. Melalui hubungan seks. Infeksi HIVdapat terjadi karena melakukanhubungan seksual. Hubunganseksual ini juga termasuk seks oraljuga.

6.2. Menggunakan jarum suntik yang sama. Jika seseorang menggunakan jarum suntik yang sama dengan penderita HIV maka akan terjadi penularan kepada orang yang menggunakan jarum suntik tersebut.

6.3. Mendapatkan transfusi darah dari penderita HIV. Maka dari itu, berhati-hatilah sebelum menerima donor darah. Jangan sampai mendapatkan donor darah dari orang yang menderita HIV karena transfusi ini beresiko menularkan kepada orang yang akan mendapatkan donor darah

7. Merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia yang mengakibtakan kerusakan sistem pertahanan tubuh

7.1. HIV adalah virus yang menginfeksi sel darah putih yang menyebabkan turunnya kekebalan tubuh seseorang

7.2. AIDS adalah kondisi/gejala seseorang ketika terinveksi HIV

8. Masa inkubasi HIV berlangsung selama 2-4 minggu sejak terinfeksi

8.1. periode "jendela"adalah waktu bagi orang yang baru terinfeksi untuk membentuk antibodi terhadap HIV yang dapat dideteksi pada spesimen laboratorium. biasanya terdeteksi setelah 4-12 minggu

9. Infeksi HIV (human immunodeficiency virus) secara epidemiologi tersebar luas di seluruh dunia dengan konsentrasi tertinggi ditemukan di daerah subSaharan Afrika.

9.1. HIV memiliki 2 subtipe utama, yaitu: Virus utama/mayoritas, dan virus terpencil/minoritas

10. Stadium klinis HIV menurut WHO:

10.1. Stadium I belum timbul gejala dan adanya pembesaran kelenjar limfa.

10.2. Stadium II : Berat badan (BB) menurun, infeksi saluran nafas, herpes zooster, ulkus mulut, ruam kulit, infeksi jamur kuku.

10.3. Stadium III : Berat badan (BB) menurun, diare kronis lebih dari sebulan, demam menetap, TB paru, kandidiasis dan anemia.

10.4. Stadium IV : Wasting syndrome, Toksoplasmosis otak, kandidiasis esofagus, herpes simplek, sarkoma kaposi, TB extraparu, meningitis kriptokokus, encefalopati HIV, dll