1. Pros and Cons
1.1. Kelemahan pemrosesan file tradisional
1.1.1. Redundansi data /duplikasi data
1.1.1.1. Diakibatkan oleh karena setiap program aplikasi menggunakan data tersendiri.
1.1.2. Keterbatasan Berbagi Data
1.1.2.1. Data tidak dapat dipakai oleh beberapa program aplikasi, ataupun sejumlah orang.
1.1.3. Ketidakkonsistenan data
1.1.3.1. Jika dilakukan modifikasi data di suatu file akan tetapi di file yang lain (yang berisi data yang sama dengan data yang dimodifikasi) tidak dilakukan hal yang sama.
1.1.4. Kurangnya Integritas
1.1.4.1. Database berisi file-file yang saling berkaitan tetapi tidak ada field kunci yang mengaitkan kedua file itu.
1.1.5. Munculnya data yang membingungkan (data confusion)
1.1.5.1. Apabila data yang sama disajikan dengan terminologi yang berbeda.
1.2. Kelebihan pendekatan basis data
1.2.1. Kecepatan dan kemudahan (speed)
1.2.1.1. Basis data memiliki kemampuan dalam mengelompokan, mengurutkan bahkan perhitungan dengan metematika.
1.2.2. Pemusatan kontrol data
1.2.2.1. Karena cukup dengan satu basis data untuk banyak keperluan, pengontrolan terhadap data juga cukup dilakuan di satu tempat saja.
1.2.3. Efesiensi ruang penyimpanan (space)
1.2.3.1. Dengan pemakaian bersama, tidak perlu menyediakan tempat penyimpanan diberbagai tempat, tetapi cukup satu saja sehingga ini akan menghemat ruang penyimpanan data yang dimilikioleh sebuah organisasi.
1.2.4. Keakuratan (Accuracy)
1.2.4.1. Penerapan secara ketat aturan tipe data, domain data, keunikan data, hubungan antara data, dan lain-lain, dapat menekan keakuratan dalam pemasukan/penyimpanan data
1.2.5. Ketersediaan (availability)
1.2.5.1. Dengan basis data kita dapat mem-backup data, memilah-milah data mana yang masih diperlukan dan data mana yang perlu kita simpan ke tempat lain. Hal ini mengingat pertumbuhan transaksi suatu organisasi dari waktu ke waktu membutuhkan media penyimpanan yang semakin besar.
1.2.6. Keamanan (Security)
1.2.6.1. Kebanyakan DBMS dilengkapi dengan fasilitas manajemen pengguna diberikan hak akses yang berbeda-beda sesuai dengan pengguna dan posisinya. Basis data bisa diberikan passwordnya untuk membatasi orang yang mengaksesnya.
1.2.7. User view
1.2.7.1. Basis data penyediaan pandangan yang berbeda-beda untuk tiap-tiap pengguna. Sebagai contoh kita memiliki data-data dari perusahaan yang bergerak dibidang retail. Data yang ada berupa data barang, penjualan, dan pembelian sehingga ada beberapa jenis pengguna yang memerlukan informasi terkait dengan data perusahaan tersebut.
2. Resiko
2.1. Kerentanan Terhadap Serangan Siber
2.1.1. Basis data sering menjadi target serangan, seperti SQL injection atau ransomware, yang dapat mengakibatkan kehilangan data atau kerusakan.
2.2. Biaya Tinggi
2.2.1. Investasi awal untuk perangkat keras, perangkat lunak, dan pelatihan staf bisa sangat besar, serta biaya pemeliharaan jangka panjang.
2.3. Ketergantungan pada Teknologi
2.3.1. Kegagalan sistem, seperti crash atau bug, dapat mengakibatkan kehilangan akses ke data penting, berpotensi mengganggu operasional bisnis.
2.4. Kompleksitas
2.4.1. Sistem basis data dapat menjadi kompleks, memerlukan keahlian khusus untuk merancang, mengelola, dan memelihara, yang bisa sulit ditemukan.
2.5. Kesalahan Pengguna
2.5.1. Pengguna yang tidak terlatih dapat melakukan kesalahan dalam pengelolaan data, seperti penghapusan data yang tidak disengaja atau konfigurasi yang salah.
2.6. Masalah Skala
2.6.1. Seiring pertumbuhan data, performa basis data bisa menurun jika tidak dikelola dengan baik, memerlukan peningkatan infrastruktur.
3. Pengertian
3.1. Basis data terdiri dari dua kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang diwujudkan dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasiny
4. Konsep Dasar
4.1. Basis Data adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan simpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu dengan menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi yang diperlukan pemakainya.
5. Komponen
5.1. Data : Data disimpan secara terintegrasi (Integrated) Terintegrated yaitu Database merupakan kumpulan dari berbagai macam file dari aplikasi-aplikasi yang berbeda yang disusun dengan cara menghilangkan bagian-bagian yang rangkap (redundant) Data dapat dipakai secara bersama-sama(shared) Shared yaitu Masing-masing bagian dari database dapat diakses oleh pemakai dalam waktu yang bersamaan, untuk aplikasi yang berbeda.
5.1.1. Input Data
5.1.1.1. Data dari luar sistem yang dimasukan melalui peralatan input
5.1.2. Keyboard
5.1.2.1. Yang dapat merubah data operasional
5.1.3. Output Data
5.1.3.1. Berupa laporan melalui peralatan output sebagai hasil dari dalam sistem yang mengakses data operasional
5.2. Hardware : Terdiri dari semua peralatan perangkat keras komputer yang digunakan untuk pengelolaan sistem database.
5.2.1. Komputer (satu untuk sistem stand-alone atau lebih dari satu untuk sistem jaringan)
5.2.2. Memori sekunder on-line (Harddisk)
5.2.3. Memori sekunder off-line (Tape atau Removeble Disk) untuk backup data
5.2.4. Media/perangkat komunikasi (untuk sistem jaringan)
5.3. Software : Berfungsi sebagai perantara (interface) antara pemakai dengan data phisik pada database.
5.3.1. Database Management System (DBMS)
5.3.2. Program-program aplikasi & prosedur-prosedur
5.4. User : Adalah pengguna basis data yang berinteraksi secara tidak langsung dengan basis data melalui program aplikasi basis data dan DBMS.
5.4.1. Database Administrator (DBA), yang membuat basis data dan mengontrol akses ke basis data.
5.4.2. Programmer, yang membuat aplikasi basis data yang digunakan oleh DBA dan pemakai akhir.
5.4.3. Pemakai akhir (End user) yang melakukan penambahan, penghapusan, pengubahan, dan pengaksesan data.