MASJID SEBAGAI PUSAT PERADABAN ISLAM

my duty

Get Started. It's Free
or sign up with your email address
MASJID SEBAGAI PUSAT PERADABAN ISLAM by Mind Map: MASJID SEBAGAI PUSAT PERADABAN ISLAM

1. Quraish Shihab menyebutkan 10 peranan masjid:

1.1. 1. Tempat ibadah, 2. Tempat konsultasi dan komunikasi, 3. Tempat pendidikan, 4. Tempat santunan social, 5. Tempat latihan militer, 6. Tempat pengobatan, 7. Tempat perdamaian dan pengadilan, 8. Aula dan tempat menerima tamu, 9. Tempat tawanan, 10. Pusat penerangan dan pembelaan agama.

2. Masjid sebagai pusat pendidikan:

2.1. 1. Kuttab, satu lembaga pendidikan dasar yang di dalamnya diajarkan cara membaca dan menulis huruf al-Qur’an serta pengajaran ilmu agama. 2. Sistem Madrasah, tidak ada tingkat-tingkat pendidikan tertentu. Tidak ada tingkat rendah atau permulaan, tingkat menengah, dan lain-lain, tetapi hanya satu tingkat saja. 3. Zawiyah, suatu tempat belajar di sudut masjid. Zawiyah ini menjadi meluas sehingga akhirnya dikenal sebagai “tempat belajar yang terpisah dari bangunan masjid” yang hampir menyamai fungsi Madrasah, karena Zawiyah ini tidak lagi digunakan untuk melakukan iktikaf, atau taabbud terutama bagi kaum sufi atau tarikat, dan akhirnya menjadi tempat mengajarkan Al-Qur’an dan ilmu agama serta dasar-dasar ilmu pengetahuan umum.

3. Berbagai bukti kemajuan peradaban Islam, berawal dari Masjid:

3.1. 1. Keberadaan perpustakaan Islam dan lembaga-lembaga keilmuan seperti Baitul Hikmah, Masjid Al-Azhar, dan Masjid Qarawiyyin yang merupakan pusat para intelektual muslim berkumpul untuk melakukan proses pengkajian dan pengembangan ilmu dan sains. 2. Peninggalan karya intelektual muslim seperti Ibnu Sina (filsafat dan kedoteran), Ibnu Haytam (fisika), Imam Syafi’i (hukum), Ar-Razi (kedokteran), Al-Kindi (matematika), Ibnu Rusydi (filsafat, matematika, teologi dan astronomi), Ibnu Khaldun (ekonomi dan sosiologi), Al-Kirmani (geometri dan logika), Az-Zahrawi (kedokteran), Ibnu Bajjah (matematika, fisika dan astronomi), Ibnu Arabi (teologi dan tasawuf), Ibnu Thufail (filsafat, hukum dan kedokteran), Ibnu Hazm (sejarawan, teolog, dan ahli hukum), adalah beberapa sarjana muslim Spanyol yang turut berjasa meletakkan konstribusi mereka bagi peradaban dunia modern. 3. Penemuan-penemuan intelektual yang dapat mengubah budaya dan tradisi umat manusia, seperti penemuan kertas, karpet, kalender Islam, penyebutan hari, seni arsitektur dan tata perkotaan. 4. Pengarusutamaan nilai-nilai kebudayaan asasi sebagai manifestasi dari konsep Islam, iman, ihsan dan takwa. Islam mendorong budaya yang dibangun atas dasar silm (ketenangan dan kondisifitas), salam (kedamaian), salaamah (keselamatan). Sedangkan Iman melahirkan budaya yang dilandasi amn (rasa aman), dan amaanah (tanggung jawab). Ihsan mendorong budaya hasanah (keindahan) dan husn (kebaikan).

4. Masjid di Era Modern Sebagai Pusat Intelektualitas

4.1. 1. Perpustakaan, yang menyediakan berbagai buku bacaan dengan berbagai disiplin keilmuan. 2. Ruang diskusi, yang digunakan untuk berdiskusi sebelum atau sesudah shalat berjama`ah. Langkah-langkah praktis yang ditempuh dalam operasionalisasi adalah memberikan planning terlebih dahulu dengan menampilkan beberapa pokok persoalan yang akan dibahas. 3. Ruang kuliah, baik digunakan untuk remaja mesjid atau “madrasah diniyah”, yang oleh Omar Amin Housein diistilahkan dengan “sekolah masjid” 4. Laboratium pendidikan umat, sebagai pusat penelaahan permasalahan umat agar terselesaikan sesuai dengan ajaran Islam dengan pendekatan saintifik.

5. Sarana Masjid Sesuai Kebutuhan Umat:

5.1. 1. Ruang shalat yang memenuhi syarat-syarat kesehatan; 2. Ruang khusus wanita –untuk shalat maupun pendidikan kesejahteraan keluarga– yang memungkinkan kaum wanita keluar-masuk masjid tanpa bercampur dengan kaum pria; 3. Ruang pertemuan dan perpustakaan; 4. Ruang poliklinik; dan ruang laktasi bagi ibu yang menyusui serta merawat bayi; 5. Ruang untuk memandikan dan mengkafani mayat; 6. Ruang bermain dan olah raga bagai generasi muda.

6. Masjid seyogyanya mampu, melakukan beberapa hal berikut:

6.1. 1. Perencanaan Program atau manajerial masjid yang tepat sasaran untuk jamaah 2. Menyediakan fasilitas masjid yang memadai untuk ibadah, kajian Islam, seminar, penginapan, dan ruang olahraga 3. Memberikan kesejahteraan marbot (pegawai) masjid dengan sesuai agar mereka mampu bekerja secara professional dan melatihnya dengan kemampuan teknologi terkini 4. Meyediakan laporan transparansi keuangan yang rutin agar jamaah merasa lega dalam menyalurkan infaq, wakaf, zakat dan sedekahnya. 5. Menggali sumber keuangan masjid yang tidak dari sumber infaq, wakaf, zakat dan sedekat saja, pengelola masjid harus mampu memberdayakan ekonomi masjid secara produktif hingga masjid memiliki asset berjalan yang tumbuh untuk kemakmuran masjid dan juga untuk membantu kaum miskin. 6. Mampu menyapa penduduk muslim di lingkungan terdekat masjid dengan silaturrahim dan sedekah masjid bagi kaum miskin baik muslim maupun non-muslim. 7. Menyediakan sekuritas masjid (keamanan) hingga masjid mampu buka 24 jam dengan sistem shifting (bergantian), dan marbot (pegawai masjid) pun lebih dari seorang agar bisa bergantian. Akan lebih baik pula, bila masjid mampu menyediakan ustadz/syekh/kyai yang mukim di masjid atau rumahnya dekat masjid, sehingga ketika ada persoalan jamaat bisa diatasi dengan cepat.

7. Konsep Masjid

7.1. Al-Qur'an

7.1.1. “Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada yang mendirikan masjid untuk menimbulkan bencana (pada orang-orang yang beriman), untuk kekafiran dan untuk memecah belah di antara orang-orang yang beriman serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka dengan pasti bersumpah, “Kami hanya menghendaki kebaikan.” Dan Allah menjadi saksi bahwa mereka itu pendusta (dalam sumpahnya)” Surah At-Taubah ayat 107

7.2. Hadist

7.2.1. “Setiap bagian dari bumi Allah adalah tempat sujud (masjid).” (HR. Muslim)

8. Keutamaan Memakmurkan Masjid

8.1. "Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, kemudian tetap mendirikan shalat, membayar zakat, dan tidak takut kecuali kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang2 yang mendapat petunjuk." Surah At-Taubah ayat 18

9. Masjid sebagai Pusat Peradaban Islam, maka yg harus dilakukan:

9.1. 1. Menyelenggarakan kajian-kajian keislaman yang teratur dan terarah menuju pembentukan pribadi muslim, keluarga muslim dan masyarakat muslim. 2. Melaksanakan diskusi, seminar, dan lokakarya tentang masalah-masalah yang aktual. 3. Membuat data jamaah, dilihat dari segi usia, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan lain-lain. 4. Mengefektifkan zakat, infaq, dan shadaqah, baik pengumpulannya dan pembagiannya. 5. Menyelenggarakn training-training keislaman, terutama untuk kegiatan pemuda. 6. Memaksimalkan dakwah bil-lisan, dakwah bil-hal, seperti memberikan santunan bagi jamaah yang membutuhkan, misalnya karena sakit, kena musibah dan lain-lain. 7. Berdakwah melalui buku, brosur, buletin, dan majalah dengan mendirikan taman bacaan atau perpustakaan masjid.

10. Peran Masjid di Zaman Rasulullah SAW dan Para Sahabat

10.1. Ketika Rasulullah saw berhijrah ke Madinah, langkah pertama yang dilakukan adalah membangun masjid yang diberi nama Masjid Quba. Saat dibangun masjid ini berlantaikan tanah, dan beratap pelepah kurma, selama 4 (empat) hari beliau mendirikan masjid yang kemudian dikenal dengan sebutan masjid Quba, masjid yang pertama kali dibangun oleh nabi pada tahun ke- 13 kenabiannya atau tahun ke- 1 hijriah (28 Juni 622 M).

10.2. Pada periode awal Islam, masjid memiliki peran signifikan dan strategis baik ketika di Makkah dan Madinah. Di Makkah, masjid Al Haram menjadi tempat sosialisasi wahyu dari Allah secara terbuka sehingga mengundang reaksi keras dari golongan musyrikin Quraisy. Di Yatsrib, langkah pertama yang dilakukan Rasulullah saw adalah membangun masjid yang sangat sederhana, berukuran 35 x 30 m2. Dengan berlantaikan tanah, dinding terbuat dari tanah yang dikeringkan, tiangnya dari batang pohon kurma dan atapnya dari pelepah dan daunnya. Masjid ini kemudian dikenal dengan sebutan Masjid Nabawi.

11. Masjid yang dibangun oleh Rasulullah memiliki fungsi-fungsi strategis:

11.1. 1. Tempat ibadah umat Islam, seperti shalat, dzikir, dan ibadah sunnah lainnya. 2. Tempat menuntut ilmu umat Islam, yaitu ilmu agama dan ilmu umum. 3. Tempat memberi fatwa. 4. Tempat mengadili perkara. 5. Tempat menyambut tamu, rombongan, atau utusan. Menurut sejarah, Rasulullah saw. 6. Tempat melangsungkan pernikahan. Aisyah ra. Berkata bahwa Rasulullah Saw. 7. Tempat layanan sosial. 8. Tempat latihan perang. 9. Tempat layanan medis atau kesehatan.

12. Kelemahan Manajemen Masjid di Masyarakat

12.1. ▪ Perencanaan Program atau manajerial masjid yg belum tepat sasaran untuk jamaah ▪ Fasilitas masjid ▪ Kesejahteraan marbot masjid ▪ Transparansi keuangan ▪ Sumber keuangan ▪ Sekuritas masjid

13. Masjid di Indonesia

13.1. 1. Masjid Jogokaryan

13.1.1. 1. Memilik Data Base Warga 2. Sistem Pendanaan Masjid 3. Sarana dan Prasarana Masjid 4. Jaminan jamaah

13.2. 2. Masjid Salman ITB

13.2.1. ▪ Masjid kampus yang peduli pada syiar Islam kepada masyarakat lebih luas ▪ Memiliki data jamaah ▪ Kajian Islam perspektif sains dikenal dengan tafsir masjid Salman ▪ Memiliki mini market dan asrama mahasiswa hasilnya untuk sedekah masjid ▪ Memiliki ATM beras dan kartu sedekah untuk mahasiswa yang tidak mampu ▪ Memiliki producer film berjudul ‘iqro’