Wujud Zat, Perubahan Fisika dan Kimia

Hanyalah tentang Wujud Zat, Perubahan Fisika dan Kimia.

Get Started. It's Free
or sign up with your email address
Wujud Zat, Perubahan Fisika dan Kimia by Mind Map: Wujud Zat, Perubahan Fisika dan Kimia

1. Wujud Zat

1.1. Apa itu Wujud Zat? Wujud zat dalam alam semesta ada tiga, yaitu zat padat, cair, dan gas. Pembeda di antara ketiganya ialah bentuk serta sifatnya.

1.2. Apa saja Wujud Zat itu? 1. Zat Padat, memiliki bentuk dan volume tetap. Misalnya ketika menggunting kertas dan memindahkannya ke dalam wadah, zat tersebut tetap bersifat padat. 2. Zat Cair, zat ini mampu menempati ruang, berbentuk sama seperti wadahnya, dan memiliki volume yang tetap. 3. Zat Gas, Memiliki bentuk yang tidak tetap. Ketika meniup beberapa balon dengan bentuk berbeda, zat gas akan memenuhi balon dan menghasilkan bentuk yang berbeda pula. Selain itu, zat gas juga mampu menekan ke segala arah.

2. Perubahan Fisika

2.1. Pengertian

2.1.1. Perubahan fisika adalah perubahan yang terjadi pada suatu zat atau materi tanpa disertai terbentuk zat baru. Dengan kata lain, hasil perubahan tersebut masih memiliki sifat fisika yang sama dengan zat awalnya, perubahan hanya terjadi pada bentuk, warna, ukurannya saja (fisik).

2.2. Ciri-Ciri

2.2.1. Tidak Terbentuk Zat Baru.

2.2.2. Dapat kembali ke bentuk semula (Reversible).

2.2.3. Sifat fisik zat yang telah berubah. Ciri ketiga ini adalah perubahan hanya terjadipada sifat fisik zat saja. Sifat fisik zat terdiri dari wujud, warna, bau, titik leleh, titik didih, massa jenis, kekerasan, kelarutan, kekeruhan, kemagnetan, dan kekentalan.

2.2.4. Tidak terjadi reaksi kimia.

2.3. Bentuk-Bentuk

2.3.1. Sifat Fisika

2.3.1.1. Sifat Fisika Perubahan fisika terbatas pada perubahan yang menghasilkan perbedaan tampilan tanpa mengubah komposisi. Beberapa perubahan umum (tetapi tidak terbatas pada) adalah: 1. Tekstur 2. Warna 3. Suhu 4. Bentuk 5. Perubahan keadaan (titik didih dan titik leleh merupakan faktor penting dalam menentukan perubahan ini).

2.3.1.2. Sifat fisika mencakup banyak aspek lain dari suatu zat. Berikut ini adalah sifat fisika: 1.Kilau 2. Sifat lunak 3. Kemampuan untuk ditarik menjadi kawat tipis 4. Massa jenis 5. Viskositas 6. Kelarutan 7. Massa 8.Volume Setiap perubahan pada sifat fisika ini disebut perubahan fisika.

2.3.2. Perubahan Wujud Zat

2.3.2.1. Perubahan fase adalah perubahan yang terjadi sat zat meleleh, membeku, merebus, dipadatkan, disublimasikan, atau disimpan. Perubahan ini merupakan perubahan fisika karena tidak mengubah sifat substansi.

2.3.2.2. Berikut adalah Perubahan Wujud Zat (ada di kanan)

2.3.2.2.1. Padat ==> Cair = Mencair

2.3.2.2.2. Cair ==> Padat = Membeku

2.3.2.2.3. Gas ==> Padat = Deposisi

2.3.2.2.4. Cair ==> Gas = Menguap

2.3.2.2.5. Padat ==> Gas = Menyublim

2.3.2.2.6. Gas ==> Cair = Mengembun

3. Perubahan FIsika

3.1. Pengertian

3.1.1. Perubahan kimia adalah perubahan yang menghasilkan suatu zat baru dan tidak dapat dikembalikan. Perubahan menghasilkan jenis dan sifat materi berbeda (baru) dari zat semula dinamakan (perubahan kimia dinamakan juga reaksi kimia atau reaksi) yang melibatkan penataan ulang atom dari satu atau lebih zat dan perubahan dalam sifat atau komposisinya. Perububahan kimia mengakibatkan terjadinya perubahan susunan molekul kimia pada suatu benda. Dan pada umumnya, perubahan susunan kimia tersebut akan menyebabkan perubahan fisik pula. Perubahan kimia bersifat irreversible, atau tidak dapat dibalik. Dalam perubahan kimia dihasilkan jenis materi yang berbeda dengan materi semula, sehingga terdapat dua istilah yang digunakan dalam reaksi kimia, yaitu zat semula dinamakan reaktan atau pereaksi, dan zat yang terbentuk dinamakan hasil reaksi atau produk reaksi. Pada pembakaran kayu, kayu dinamakan pereaksi dan arang kayu dinamakan hasil reaksi.

3.2. Mekanisme

3.2.1. Perubahan kimia terjadi ketika reaksi kimia terjadi. Perubahan kimia terjadi dalam skala yang jauh lebih kecil. Mereka melibatkan pembentukan unsur atau senyawa kimia baru. Meskipun beberapa percobaan menunjukkan perubahan kimia yang jelas, seperti perubahan warna, sebagian besar perubahan kimia tidak terlihat. Agar reaksi kimia terjadi, partikel harus bertabrakan satu sama lain. Namun, tidak semua tabrakan antarpartikel mengarah pada reaksi kimia. Ini mungkin terjadi karena reaktivitas zat yang terlibat. Misalnya, emas tidak bereaksi dengan oksigen (karena emas sangat tidak reaktif) meskipun partikel oksigen di udara bertabrakan dengan emas di perhiasan. Besi adalah logam yang lebih reaktif daripada emas sehingga besi bereaksi dengan oksigen. Namun, reaksi besi dengan oksigen (pengaratan) berlangsung lambat. Hal ini menunjukkan tidak semua tabrakan antara partikel besi dan oksigen menyebabkan terjadinya reaksi. Alasannya adalah bahwa tabrakan mungkin tidak terjadi dengan energi yang cukup untuk terjadinya reaksi.

3.3. Ciri - Ciri

3.3.1. Perubahan kimia adalah perubahan yang menghasilkan zat baru karena mengubah komposisi atau struktur zat yang diubahnya. Berbeda dengan perubahan fisika yang hanya mengubah bentuk atau fase tanpa mengubah struktur zatnya. Beberapa ciri-ciri zat kimia adalah: 1.Terbentuknya zat baru hasil reaksi. 2. Terdapat perubahan molekul (bukan hanya sekadar perubahan fisik). 3. Perubahan warna: suatu zat memiliki warna tertentu tergantung. komposisi dan kandungan unsur atau senyawa dalam zat tersebut. 4. Perubahan suhu: reaksi kimia terjadi karena adanya perubahan energi yang menyertai reaksi kimia. Ada perubahan suhu yang menyertai perubahan kimia yaitu kalor yang dilepaskan dan kalor yang dibutuhkan dalam perubahan kimia. 5. Perubahan bau 6. Terbentuknya gas: beberapa perubahan kimia ada yang menghasilkan gas. 7. Timbulnya cahaya 8. Pembentukan endapan baru: suatu zat yang sukar larut dalam pelarut air. 9. Perubahan pH 10. Perubahan menghasilkan zat baru yang tidak dapat dikembalikan atau irreversible. Macam-macam perubahan kimia tersebut bisa terjadi karena proses pembakaran, pembusukan, enzim, fermentasi, dan lain sebagainya.