AUDITOR INDEPENDENCE, 'LOW BALLING', AND DISCLOSURE REGULATION

Get Started. It's Free
or sign up with your email address
AUDITOR INDEPENDENCE, 'LOW BALLING', AND DISCLOSURE REGULATION by Mind Map: AUDITOR INDEPENDENCE, 'LOW BALLING', AND DISCLOSURE REGULATION

1. INTRODUCTION

1.1. Praktek 'low balling' adalah pengaturan biaya audit berdasarkan total biaya saat ini di perikatan audit awal.

1.2. Pembuat kebijakan tidak memiliki teori positif yang mengikat struktur biaya antarwaktu dari jasa audit terhadap independensi auditor.

1.3. "Kami percaya bahwa menerima keterlibatan audit dengan harapan menutup kerugian awal atau pendapatan rendah dengan biaya yang akan dikenakan di audit masa depan yang menciptakan ancaman yang sama untuk independensi" (Cohen Report).

1.4. SEC juga menyatakan keprihatinan bahwa 'low balling' yaitu harga kompetisi di antara auditor, dapat menyebabkan kelebihan produksi pelaporan yang tidak jujur.

1.5. Perbedaan penting antara 'low balling' pada umumnya dengan 'low balling' oleh auditor terletak pada adanya dugaan dampak negatif pada independensi auditor.

1.6. Diharapkan masa quasi-rents menginduksi 'low balling'. Alasannya : persaingan di antara auditor untuk hak kekuasaan mendorong biaya berada di bawah biaya total pada periode awal.

2. THE ECONOMIC BENEFITS OF AUDITOR INDEPENDENCE

2.1. Nilai ex ante dari audit kepada konsumen jasa audit tergantung pada kemampuan auditor :

2.1.1. menemukan kesalahan atau pelanggaran dalam sistem akuntansi

2.1.2. menahan tekanan klien untuk mengungkapkan secara selektif supaya pelanggaran ditemukan

2.2. Asumsi : probabilitas ditemukan pelanggaran (tingkat independensi) = positif dan tetap.

2.3. Dalam beberapa kasus, pasar modal harus mengharapkan auditor untuk menentang manajemen.

2.4. Kesempurnaan independensi ada ketika kondisi probabilitas bahwa auditor akan melaporkan pelanggaran yang ditemukan = 1.

2.5. Quasi-rents muncul ketika agen berinvestasi pada periode saat ini dengan harapan kembali di periode masa depan.

3. 'LOW BALLING' AND AUDITOR INDEPENDENCE

3.1. Ketika kontrak mahal, kekuasaan auditor memiliki keuntungan lebih dari pesaingnya di masa mendatang menharapkan untuk mendapatkan quasi-rents.

3.2. Biaya transaksi pergantian auditor dapat dikatakan sbg keuntungan pemain lama.

3.3. Klien dapat berpotensi mendapatkan konsesi seperti pengungkapan selektif.

3.4. Auditor dapat berpotensi meningkatkan biaya audit.

3.5. Ketika kekuasaan auditor memperoleh quasi-rents, kompetisi antara auditor untuk keterlibatan awal, yaitu untuk hak atas jabatan, hasilnya 'low balling'.

3.6. Solusi yang TIDAK EFEKTIF dalam mengurangi quasi-rents adalah mencegah 'low balling' pada periode awal.

4. IMPLICATIONS FOR CURRENT DISCLOSURE REGULATION

4.1. Ada 2 aturan :

4.1.1. ASR-165 et al.

4.1.1.1. Pergantian auditor

4.1.2. ASR-250.

4.1.2.1. Biaya hubungan auditor dengan klien.

4.2. Aturan tersebut bertujuan untuk meningkatkan independensi auditor oleh pengungkapan keadaan antara pergantian auditor dan kontrak biaya hubungan auditor dengan klien.

4.3. ASR-165 et al : peningkatan pengungkapan pergantian auditor mengurangi kemampuan klien untuk mengekstrak konsesi akuntansi dari auditor dengan mengancam untuk mengakhiri hubungan.

4.4. ASR-165 et al diprediksi akan meningkatkan 'low balling'.

4.5. ASR-250 mencoba untuk mengurangi 'low balling'.

5. CONLUSIONS

5.1. Makalah ini mengembangkan model penentuan harga audit antarwaktu saat kewajiban auditor memiliki keuntungan biaya atas pesaing di audit masa depan.`

5.2. Keuntungan ini terjadi karena baiya start-up yang signifikan dalam teknologi audit dan biaya transaksi pergantian auditor.

5.3. Harapan client-specific quasi-rents untuk kewajiban auditor memiliki 2 efek.

5.3.1. tingkat optimal dari independensi auditor adalah kurang dari independensi yang sempurna.

5.3.2. kompetisi untuk hak properti untuk kewajiban auditor untuk 'low balling' pada periode awal.

5.4. Paper saat ini menunjukkan bahwa 'low balling' adalah respon kompetitif dengan harapan masa depan yang quasi-rents, dan tidak merusak independensi.