
1. C. Pancasila dan Pembukaan UUD NKRI 1945
1.1. Indikator keberhasilan
1.1.1. Peserta mampu memahami visi dan tujuan negara sebagai amanat konstitusi, serta kaitan dengan pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa
1.2. Tujuan Negara dalam Pembukaan UUD 1945
1.2.1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
1.3. Visi negara dalam pembukaan UUD 1945
1.3.1. Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur
1.4. Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa
1.4.1. Nama pancasila diucapkan oleh Sukarno dalam pidatonya tanggal 1 Juni 1945
1.4.2. Sukarno: "One way to reserve a nation is that must stand upon a basis there larger than the nation itself" - Pancasila lebih luas dari negara Indonesia itu sendiri
1.5. Pancasila sebagai jiwa, semangat, dan nilai pembukaan UUD NRI Tahun 1945
1.5.1. Pancasila dituangkan dalam pembukaan UUD 1945
2. D. Makna Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara sebagai Dasar Etika dan Integritas ASN
2.1. Indikator keberhasilan
2.1.1. Peserta mampu memahami relevansi dan urgensi Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara sebagai dasar pengembangan etika dan akuntabilitas ASN
2.2. Definisi etika dan integritas
2.2.1. Etika adalah nilai dan norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau satu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya (Dayat NS Wiranta, 2015)
2.2.2. Integritas adalah satunya pikiran, perkataan dan perbuatan
2.3. Etika dan Integritas sebagai bela negara
2.3.1. Dalam dunia kerja etika bersanding dengan integritas dan merupakan aksi nyata bela negara
2.4. Instrumen dan tujuan Akuntabilitas
2.4.1. Instrumen akuntabilitas adalah sumpah jabatan (5 butir)
2.4.1.1. Akan setia dan taat kepada pancasila, UUD 1945, negara, dan pemerintah
2.4.1.2. Akan mentaati segala peraturan perundang-undangan dan melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab
2.4.1.3. Akan menjaga kehormatan dan martabat negara, pemerintah dan PNS, dan akan mengutamakan kepentingan negara
2.4.1.4. Akan memegang rahasia negara
2.4.1.5. Akan bekerja dengan jujur, tertib, semangat demi negara
2.4.2. Tujuan Integritas
2.4.2.1. Tujuan akuntabilitas adalah melaksanakan tugas berbangsa dan bernegara sesuai tugas dan fungsi masing masing tanpa membedakan suku, agama, ras, dan antar golongan
3. E. Kewaspadaan nasional terkait Etika dan Akuntabilitas Prosedur Pelayanan Publik
3.1. Indikator keberhasilan
3.1.1. Memahami relevansi dan urgensi wawasan kebangsaan dan bela negara sebagai dasar pengembangan etika dan akuntabilitas prosedur pelayanan. publik
3.2. Konsep Kewaspadaan nasional
3.2.1. Suatu sikap yang dibangun dari rasa peduli dan tanggung jawab seseorang terhadap keberlangsungan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dari suatu potensi ancaman.
3.3. Macam kewaspadaan nasional
3.3.1. 1. Masa orde lama fokus pada ancaman kolonialisme dan imperialisme demi kemerdekaan Indonesia
3.3.2. 2. Masa Orde baru fokus pada bahaya laten komunisme
3.3.3. 3. Masa reformasi fokus pada isu isu strategis (korupsi, narkoba, proxy war, perdagangan manusia, radikalisme / teroresme, cyber crime, dll)
4. A. Bela Negara dalam Kilasan Sejarah Kemerdekaan
4.1. Indikator Keberhasilan
4.1.1. Memahami sejarah kemerdekaan, semboyan, dan konsepsi strategis negara dalam konteks ASN serta teladan bela negara yang tersapat di dalamnya
4.2. Sejarah Kebangsaan dalam konteks ASN
4.2.1. Ambtenaar adalah ASN di zaman penjajahan Belanda
4.2.1.1. Kebanyakan keturunan Belanda
4.2.1.2. Lulusan Opleiding School van Inlanche Ambtenaar (OSVIA) - Hoofden School (Sekolah anak anak raja)
4.2.1.3. Kerusuhan pada masa Ambtenaar tahun 1929 -1932
4.2.1.4. Derita kaum pribumi tahun 1933 - ambtenaar nganggur - upah buruh turun 40-70%
4.2.2. Teladan Bela Negara
4.2.2.1. H.R. Muhammad Mangoendiprodjo - Riseden Lampung=Lulusan pertama OSVIA Tahun 1927 menjadi Anggota Pembela Tanah Air (PETA) Tahun 1944
4.2.2.2. Mr. Syafruddin Prawiranegara bersama TM Hasan Gubernur Sumatera - membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) 19-12-1948 sd. 13-7-1949
4.2.2.3. Sultan Hamid II- merancang Garuda Pancasila - Diresmikan 11 Pebruari 1950
4.2.2.4. Sikap nasionalisme warga keturunan
4.2.2.4.1. HS Dilon - Bela HAM
4.2.2.4.2. Idjon Djanbi (Rokus Bernadus Visser) - Komandan Kopassus Pertama
4.2.3. Sejarah Sesanti Bhineka Tunggal Ika dan Garuda Pancasila
4.2.3.1. Perumus UUD 1945 berlatar belakang berbeda - Bung Hatta (politik) - Mr. AA Maramis (Ekonomi) - H Agus Salim (pendidikan) - KH Wachid Hasyim (agama).
4.2.3.2. Bhineka tunggal ika tercantum dalam kitab Sutasoma oleh Mpu Tantular ditulis 1365 -1389
4.2.3.3. Pancasila di ambil dari Negarakertagama karangan Mpu Prapanca tahun 1365
4.2.4. Bela Negara dalam konstitusi
4.2.4.1. Dalam UUD 1945: Semula di bab pertahanan negara, sekarang di bawah bab hak dan kewajiban warga negara
4.2.4.2. Dalam UU: UU 39 Tahun 1999 (HAM); UU 3 Tahun 2002 (Pertahanan Negara); UU 40 Tahun 2009 (Kepemudaan).
4.3. Pengantar Wawasan Nusantara
4.3.1. Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia thd jati diri, lingkungan geografi, sumberdayanya, dan potensi fisik dan non fisik hasil interaksi elemen elemen di atas. -- Astagatra
4.3.2. Deklarasi Djuanda sebagai cikal bakalnya
5. B. Pengantar Wawasan Kebangsaan
5.1. Indikator Keberhasilan
5.1.1. Peserta mampu memahami kebangsaan yang meliputi keempat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara serta nilai nilai dasar bela negara
5.2. Wawasan Kebangsaan
5.2.1. Konsep Wawasan Nusantara melahirkan Konsep Wawasan Kebangsaan
5.2.2. Pancasila
5.2.2.1. landasan idiil
5.2.3. UUD 1945
5.2.3.1. landasan operasional
5.2.4. NKRI
5.2.4.1. mencegah divide of ampeera
5.2.5. Bhineka Tunggal Ika
5.2.5.1. Sudah ada ratusan tahun lalu, melalui Kitap Sutasoma -Mpu Tantular
5.3. Nilai nilai Bela Negara
5.3.1. Cinta tanah air
5.3.2. Sadar berbangsa dan bernegara
5.3.3. Setia pancasila
5.3.4. rela berkorban
5.3.5. kemampuan awal bela negara